Cara Memotivasi Balita agar Semangat Belajar Sesuai Perkembangannya
Bagaimana agar balita tidak mudah merasa lelah untuk tetap selalu belajar?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi seorang balita, belajar bukan berarti menghafal perkalian atau memahami rumus fisika. Dalam 5 tahun pertama banyak hal yang mereka pelajari.
Melatih diri dari awalnya yang tidak bisa menjadi bisa. Membiasakan dirinya bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, anak juga banyak belajar dari mendengarkan dan meniru orang di sekitarnya.
Lalu bagaimana agar balita tidak mudah merasa lelah untuk tetap selalu belajar?
Berikut Popmama.com telah merangkum cara memotivasi balita agar semangat belajar selama periode emas.
1. Komunikasi adalah kunci
Bicara dengan jelas dan tegas adalah hal penting. Meski anak belum bisa menjawab secara langsung apa yang ingin ia katakan, tapi Mama bisa memulai komunikasi dengan cara yang jelas dan penuh antusias.
Dengan mengatakan sesuatu dengan jelas maka anak akan lebih mudah mengerti dan tertarik untuk mengikuti sesuai yang dikatakan Mama.
Komunikasi berjalan dengan tepat dan anak dapat menyerap stimulasi yang diberikan dengan lebih baik.
2. Berikan stimulasi secara tenang dan santai
Meski bicara harus jelas, bukan berarti Mama harus bersuara lantang dan teriak. Bicara saja dengan santai.
Ini bisa menjadi stimulasi bagi anak secara tenang dan santai maka anak akan mudah mengerti karena merasa nyaman.
Lakukanlah semua dengan senang hati bersama si Kecil. Berhenti mengajarkan sesuatu ke anak jika Mama merasa lelah. Saat memberikan stimulasi, nikmatilah saat bersama balita.
3. Percaya pada anak balita mama
Si Kecil akan semakin percaya diri ketika ia diberikan kepercayaan, dikuatkan bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu.
Saat melatih kesehatan jasmanis anak sekaligus motorik anak. Misal ketika melakukan energizer di pagi hari, berarti melakukan kegiatan yang banyak gerak seperti mengambil bola dan melempar bola ke dalam keranjang, setelah itu anak bertepuk tangan.
Di situ mungkin anak balita akan merasa ragu pada kemampuan dirinya, tapi Mama bisa mengatakan, "Ayo, kamu pasti bisa."
Seandainya si Kecil gagal saat melempar bola, terus beri semangat dengan mengatakan, "Wah lemparan yang bagus, coba lagi yuk. Bergerak pagi-pagi bikin segar yaa."
Orangtua perlu merespons anak secara positif. Di situ anak tidak merasa dikucilkan tapi malah termotivasi.
4. Mama selalu memberikan informasi baru
Balita sering merasa penasaran dengan banyak hal. Penting untuk selalu memberikan informasi baru ke anak balita.
Mereka sangat menyukai informasi baru yang diberikan melalui cerita, narasi atau sebuah analogi.
Balita juga gemar bertanya terlebih setelah melihat sesuatu secara spontan, sementara ia tidak mengetahui apa itu.
Maka, Mama bisa memperlihatkanlah sesuatu yang baru pada balita, sesuatu yang belum pernah dilihat dan didengar olehnya.
Anak akan terus bersemangat untuk belajar dan merasa semakin suka dengan orangtuanya.
5. Mengajarkan dengan memiliki tujuan dan cara yang teratur
Jangan sampai orangtua kehilangan arah dalam mendidik anak. Orangtua tentu mengetahui dengan tepat tujuan ketika melalukan sesuatu terlebih lagi jika hal itu terkait dengan sang anak.
Mama tentu ingin memperkaya pengetahuan si Kecil selama 5 tahun pertama di hidupnya. Mama dan Papa tentu mempersiapkan dengan membuat perencanaan dengan baik.
6. Buatlah materi untuk belajar dengan tepat
Penting untuk menyiapkan materi belajar untuk balita dengan tepat. Buatlah dengan ukuran yang besar dan jelas. Gambar objek yang besar juga akan menarik perhatian balita.
Apabila materi dibuat dengan gambar objek yang kecil dan tidak jelas maka balita akan mengalami kesulitan untuk mempelajarinya. Intinya, buatlah materi agar dapat dilihat oleh balita dengan mudah.
7. Menjaga kesehatan anak
Jika si Kecil mudah sakit dan imun tubuhnya tidak stabil, maka akan sulit bagi anak menerima pelajaran baru.
Tubuhnya hanya fokus untuk penyembuhan saja. Bagaimana mau belajar hal baru jika anak sulit untuk berpikir dan kondisi tubuhnya tidak fit.
Oleh karena itu sangat penting menjaga kesehatan anak sebagai bentuk motivasi untuk balita agar terus semangat belajar di 5 tahun pertamanya.
Berhenti stimulasi balita jika sedang sakit karena bisa jadi anak akan jadi semakin rewel. Anak akan menolak karena merasa tidak nyaman dan bisa saja mereka berpikiran orangtuanya terlalu memaksakan.
Baca juga:
- 5 Manfaat Permainan Sensori bagi Kecerdasan Otak Anak
- 5 Pilihan Les untuk Mengasah Kecerdasan Anak Beserta Manfaatnya
- 7 Manfaat Bermain Balok Bagi Kecerdasan dan Kreativitas Anak