Luar Biasa! Ini 5 Manfaat Positif dari Anak Bermain Peran
Permainan sederhana, namun memiliki segudang manfaat!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermain sebuah peran atau berpura-pura menjadi seorang dengan profesi tertentu seringkali dijadikan sebuah permainan oleh anak-anak. Mereka seolah bisa berperan sebagai dokter, koki, guru atau bahkan polisi lengkap dengan kostum versi anak-anak.
Perlu disadari kalau permainan imajinasi yang selalu memperagakan profesi tertentu dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Kemampuan ini perlu terus diasah agar si Kecil bisa belajar memecahkan masalah dengan cepat.
Untuk itu, Mama tidak ada salahnya untuk mengajak si Kecil bermain peran secara rutin. Cobalah untuk masuk ke dunianya saat sedang bermain dan seolah benar-benar menikmati kebersamaan waktu dengannya. Ini tentu akan memberikan dampak positif untuk perkembangan serta pola pikir.
Jika Mama belum mengetahui dan masih ragu dengan beragam manfaat saat anak-anak bermain peran, kali ini Popmama.com berusaha untuk menjabarkannya.
Semoga informasi kali ini dapat membantu perkembangan si Kecil ya, Ma!
1. Mengasah kemampuan sosial
Meningkatkan perkembangan anak tentu tidak harus menggunakan sebuah permainan yang mahal ya, Ma. Melalui cara sederhana seperti bermain peran tanpa disadari dapat mengasah kemampuan sosialnya semakin meningkat.
Kemampuan sosial termasuk salah satu kemampuan yang perlu dilatih dan dikuasai sejak kecil karena berpotensi untuk masa depannya kelak.
Saat memiliki kemampuan sosial, si Kecil dapat belajar menghormati serta mendengarkan pendapat orang lain dan membantu untuk lebih lancar berbicara di depan umum.
Saat bermain peran, si Kecil pun akan menempatkan dirinya dalam pengalaman menjadi orang lain. Hal inilah yang membantunya mengembangkan empati dengan berpura-pura menjadi orang lain.
Baca juga: Mengenal Perkembangan Kemampuan Bersosialisasi Anak Umur 1-3 Tahun
2. Membangun kepercayaan diri
Kepercayaan diri menjadi modal di dalam kehidupan siapapun, termasuk saat si Kecil beranjak dewasa. Untuk itu, berpura-pura menjadi profesi apapun yang diinginkannya membantu si Kecil menikmati permainan tersebut dengan percaya diri, walau ini tidak nyata.
Misalnya saja saat anak mama berpura-pura sebagai superhero, maka si Kecil seolah merasakan sensasi menjadi karakter itu sekaligus meningkatkan kepercayaan diri.
Melalui imajinasi yang tidak terbatas, anak-anak yang mencoba bermain peran sesuai profesi impiannya kelak. Hal ini tentu dapat membantunya memiliki pandangan positif, kepercayaan diri serta terus berusaha dalam mencapai segala cita-citanya.
Baca juga: 5 Cara Menumbuhkan Sikap Optimis dan Percaya Diri pada Anak Sejak Dini
3. Memberikan kesempatan untuk memecahkan masalah
Walau hanya sebuah permainan dengan berpura-pura menjadi profesi tertentu, secara tidak langsung si Kecil dapat berimajinasi seolah dirinya menghadapi situasi sulit.
Pada situsi tertentu ketika bermain memacu si Kecil berpikir dalam menemukan berbagai solusi terhadap masalah yang sedang terjadi. Saat bermain bersama si Kecil, Mama juga bisa berperan untuk melatih dirinya dalam menemukan masalah.
Dengan cara seperti ini, si Kecil dapat tertantang dan berusaha menghadapi masalah yang ada di depannya. Bila rutin dilatih, tak bisa dipungkiri kalau dirinya akan terbiasa serta tanggap dalam mengatasi masalah di kehidupan nyata.
4. Meningkatkan kreativitas
Jika Mama perhatikan, anak-anak yang suka bermain peran seakan memiliki dunianya sendiri. Mereka seolah menikmati berbagai keajaiban serta petualangan di dalamnya. Tak jarang, orangtua pun diajak untuk masuk ke dalam imajinasinya.
Ketika bermain peran tanpa disadari dapat meningkatkan daya kreativitas anak. Semakin banyak peran yang pernah dimainkan dapat membuatnya melakukan berbagai hal serta berusaha membangun dunia impiannya. Misalnya saja, si Kecil seolah berperan menjadi tentara dan mengharuska dirinya membantu sebuah bangunan dari kardus-kardus bebas.
Secara tidak langsung, daya kreativitasannya berkembang demi menunjang permainan yang dibuat dengan imajinasi sendiri.
Baca juga: Orangtua Perlu Membangun Imajinasi Anak-Anak Melalui Permainan Kreatif
5. Melatih perkembangan emosi
Saat si Kecil bermain peran dengan orang lain, maka ada interaksi yang mengharuskan dirinya belajar berekspresi sesuai dengan situasi. Banyak ekspresi yang bisa digunakannya saat bermain peran seperti bahagia, sedih atau marah.
Melalui permainan ini, dirinya dapat belajar mengenai cara dalam mengontrol semua dorongan emosi yang dirasakan di dalam tubuh. Jika dibiasakan, maka anak mama dapat mengerti cara berekspresi yang sesuai dengan kondisi yang dialaminya.
“Memberikan edukasi kepada anak-anak dan membuat mereka dengan senang hati mempelajari sesuatu bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran dan cara-cara yang kreatif untuk membuat anak tetap berfokus pada satu topik tertentu. Usia dini adalah masa ketika anak menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain. Rasa senang seperti yang dialami saat bermain, meningkatkan hormon endorfin, dopamin dan asupan oksigen ke otak yang membuat anak-anak semakin atentif serta terlibat dalam proses belajar. Karena itu, pembelajaran pada pendidikan anak usia dini sebaiknya dilakukan melalui bermain dan berbagai kegiatan yang mengandung prinsip bermain,” jelas Vera Itabiliana Hadiwidjojo sebagai Psikolog Anak yang ditemui pada (25/3/2019) di acara Hansaplast ‘First Aid Rescue’ Establihment di KidZania Jakarta.
Melalui sebuah tempat yang membantu anak-anak bermain peran seperti pembukaan establishment Hansaplast ‘First Aid Rescue’ di KidZania dapat membantu mereka dalam belajar mengenai pertolongan pertama dengan cara yang menyenangkan.
Dengan hanya bermain sebuah peran melalui imajinasi, si Kecil bisa mendapatkan berbagai manfaat di dalam hidupnya. Kira-kira sekarang Mama sudah berniat bermain peran dengan si Kecil belum nih?
Yuk Ma, bantu perkembangan anak melalui permainan seperti ini!