Selain Bakteri di Lidah, Ini 5 Penyebab Bau Mulut pada Anak
Jangan sampai aroma mulut anak menjadi kurang sedap ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aroma bau mulut yang kurang sedap tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja nih, Ma. Anak-anak pun juga bisa mengalami hal yang sama.
Bau mulut atau halitosis merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang biasanya ditandai dengan kondisi bau tidak sedap. Aroma yang cukup mengganggu ini berasal dari rongga mulut.
Penyebab bau mulut bisa terjadi karena adanya peningkatan bakteri di lidah dan beragam faktor lainnya.
Untuk Mama yang ingin mengetahui faktor penyebab lainnya, berikut rangkuman dari Popmama.com mengenai penyebab dari bau mulut pada anak.
Jangan terlewatan ya, Ma!
1. Kebersihan gigi dan mulut yang buruk
Kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut membuat aroma yang dikeluarkan tidak sedap.
Kebiasaan buruk ini tentu akan membuat bakteri hidup serta berkembang biak di dalam mulut si Kecil.
Bakteri akan bersarang pada pada sela-sela giginya karena jarang sekali menyikat gigi.
Bakteri yang semakin banyak ini akan memicu terjadinya plak. Penumpukan plak juga dapat berujung pada penyakit gusi, sehingga bau mulut dalam jangka waktu yang cukup lama bila tidak dibersihkan.
Ada baiknya setelah makan perlu sekali menyikat gigi agar tidak menyelip di dalam gigi, gusi, lidah atau bagian permukaan amandel yang terletak di belakang tenggorokan.
Baca juga: 5 Waktu Tepat untuk Mengganti Sikat Gigi Anak
2. Masalah gigi berlubang
Kondisi abses gigi, penumpukan karang gigi hingga gigi berlubang juga bisa menimbulkan aroma mulut kurang sedap.
Jika tidak kunjung diatasi, kondisi bau mulut bisa semakin parah dan tentunya mengganggu lawan bicara.
Setiap kali mengunyah makanan di saat kondisi gigi berlubang, makanan dapat berpotensi menumpuk di sela-sela hingga menutup lubang yang ada.
Perlu Mama sadari, saat sisa makanan menempel pada lubang gigi dapat menyebabkan pembusukan dan memicu bau napas pada mulut si Kecil.
Baca juga: Waspada 3 Jenis Kerusakan Gigi Pada Anak dan Cara Mencegahnya
3. Kondisi mulut terlalu kering
Kondisi mulut kering disebut juga sebagai xerostomia.
Mulut dalam kondisi yang kering dapat terjadi saat si Kecil belum mengonsumsi apapun ke dalam mulut, baik itu makanan atau minuman. Padahal saat kondisi mulut kering, produksi air liur pun akan ikut berkurang.
Padahal air liur dapat berperan penting untuk membantu menghilangkan bakteri yang ada di setiap bagian dalam mulut.
Perlu disadari kalau air liur sangat diperlukan di dalam mulut karena bersifat melembapkan hingga menetralisir asam yang dihasilkan oleh plak.
Selain itu, air liur juga dapat berguna dalam membasahi setiap sel-sel mati yang menumpuk di beberapa bagian seperti lidah, gusi dan pipi.
Jika sel-sel mati ini tidak dibasahi air liur, tanpa disadari akan menyebabkan terjadinya bau mulut. Aroma tidak sedap dapat muncul saat si Kecil mulai berbicara.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Kebersihan Sikat Gigi!
4. Terjadinya infeksi di bagian gusi
Tak jarang, anak-anak banyak yang mengalami masalah sariawan hingga infeksi pada gusi. Hal ini bisa disebabkan karena kebersihan mulut dan giginya masih kurang dijaga.
Infeksi pada bagian gusi bisa terjadi karena si Kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis. Mengingat anak-anak sangat menyukai segala hal yang manis.
Kondisi infeksi gusi bisa semakin parah saat si Kecil malas menyikat gigi di pagi atau malam hari.
Padahal kebisaan buruk dari jarang menyikat gigi dapat memicu terjadinya bau mulut.
5. Tanda memiliki penyakit tertentu
Aroma tidak sedap yang terjadi pada mulut si Kecil bisa disebabkan karena dirinya memiliki penyakit tertentu. Selain sinus dan pembengkakan kelenjar tiroid, ada beberapa penyakit yang perlu Mama waspadai, seperti:
- Diare
- Kanker
- Bronkitis
- Diabetes
- Gangguan usus
- Nyeri di bagian perut
- Gangguan pencernaan
- Masalah hati dan ginjal
- Penyakit asam lambung
- Tonsilitis atau radang amandel
Penyakit seperti ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat memperburuk kondisi kesehatannya ya, Ma.
Ada baiknya, konsultasikan kondisi kesehatan mulut dan gigi si Kecil sebelum semuanya terlambat.