Ratna Galih Hingga Choky Sitohang Hadir & Temani Anak di Acara Sekolah

"80's Show and Store at K1-E HighScope. Sebenarnya mommy masih super teler karena meler berat dari mudik kemarin flunya belum sembuh, tetapi berhubung ada mom's duty jadi harus kuat," tulis Ratna Galih di salah satu unggahan fotonya di Instagram.

Walau sedang hari-hari menjelang persalinan, Ratna tetap berusaha hadir dan menemani Shelby Adhideva Sawkani yang sedang menjalani sebuah kegiatan di sekolahnya. Sebagai orangtua, Ratna tetap ingin melihat berbagai perkembangan dari anak-anaknya. 

"I'm so proud. Nggak berasa anak udah mau SD tahun ini Shelby masih K, tetapi inshaAllah naik jadi siswa 1-nya yah. Lagi nggak bisa maksimal rasanya jadi ibu karena pergerakan yang super terbatas, cepat cape plus karena flu jadi ngos-ngosan maksimal. But i'll try my best buat jadi the best version of me yah bang karena mommy nggak mungkin jadi yang terbaik, tetapi akan selalu usahakan jadi versi terbaik diri mommy. Love you all, anak anakku. #edisibaper," tambah Ratna. Ia sedikit bercerita kalau dirinya tetap ingin berusaha memberikan yang terbaik untuk semua anaknya. 

Beberapa keluarga artis seperti Ratna Galih berusaha hadir serta menemani putra pertamanya saat mengikuti event sekolah bernama Business Day dari Sekolah HighScope Indonesia (SHI). Acara ini sebenarnya merupakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh siswanya dalam upaya menanamkan nilai-nilai entrepreneurship agar mereka mempunyai cara berpikir yang pantang menyerah serta mampu mempraktikkan real life decision making. 

Acara yang diadakan setiap tahunnya sejak tahun 2001 cukup terkait dengan mata pelajaran Social Studies. Tujuannya agar anak-anak sejak usia dini mampu untuk berlatih dalam merencanakan dan menjalankan proses kewirausahaan, mendapatkan pengalaman serta menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam situasi nyata.

Tak hanya Ratna Galih, Choky Sitohang beserta istrinya juga berusaha hadir ke sekolah sebagai bentuk apresiasi untuk Abigail. 

"Dia jualan produk, mengatur alur penjualan sebagai 'director', main biola untuk menghibur para konsumen (kami semua para orangtua murid) dan nyanyi. Super proud! Love you, Abbey!" tulis istri dari Choky. Melalui Instagram pribadinya, ia berusaha mengabadikan momen sang Putri saat acara sekolah berlangsung. 

Baik Abigail, Shelby atau para murid lainnya dalam acara ini sedang mengasah keahlian yang disebut sebagai Sekolah HighScope Indonesia Learner Outcomes.

Mereka perlahan-lahan berusaha diajarkan untuk memecahkan masalah (Expert Thinking), membuat karya yang inovatif dan kreatif (Creativity & Innovation), berkolaborasi dalam berbisinis (Synergistic Collaboration) dan mengembangkan jiwa kepemimpinan yang etis (Ethical Leadership). 

Kedua anak artis ini mendapatkan tema "Sustainability: a Maker Culture" pada Business Day 2019, sehinga diwajibkan untuk membuat produk karya sendiri dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang, baik itu berupa recycle atau upcycle. 

Menurut Bachrun Lihawa sebagai Training, Research & Development Specialist HighScope Indonesia, tema ini dipilih untuk menyampaikan pesan bahwa siswa harus bertanggung jawab dalam membuat keputusan & tindakan ekonomi mereka, terutama dengan isu yang berhubungan dengan 'Save The Earth'. 

Baca juga: 5 Keluhan Anak tentang Sekolah dan Bagaimana Mengatasinya

Belajar di sekolah bersama guru belum dapat dijadikan satu-satunya keberhasilan dari proses pembelajaran bagi pelajar jika tidak ada peran aktif dari orangtua. Banyak dari anak-anak yang sudah bersekolah masih membutuhkan peran orangtua sebagai guru di dalam rumah. 

Perlu disadari juga bahwa keterlibatan orangtua, walau hanya sekadar membantu serta hadir di acara anak-anaknya di sekolah dapat memberikan dampak positif. Selain anak menjadi lebih bersemangat, ia pun merasa termotivasi karena usahanya diapresiasi dan semakin membuat dirinya merasa menjadi pribadi berharga. 

"Sekolah itu tidak bisa berdiri sendiri, tetapi memang perlu berkolaborasi dengan pihak yang ada di rumah. Kolaborasi orangtua diperlukan dalam acara Business Day, bukan hanya soal membeli semua produk buatan anaknya. Namun, lebih ke memberikan masukan untuk anak-anak mereka seperti ide serta saran terhadap produk buatan mereka. Apalagi feedback itu sebuah pembelajaran berharga untuk anak-anak agar bisa lebih berkembang lagi ke depannya," ucap Hani Amalia saat ditemui di Sekolah Highscope Indonesia, Simatupang pada Rabu (19/6/2019) lalu. 

Meski banyak mobilitas sehari-hari, namun semangat orangtua untuk memberikan pendidikan yang baik serta adanya keterlibatan dengan sekolah tetap harus terjaga.