Tak Kalah Penting, Psikologi Perkembangan Anak Perlu Dipahami Orangtua
Psikologi perkembangan anak-anak memang perlu dikenali sejak usia dini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua milenial harus pintar dalam memerhatikan perkembangan anak-anaknya, mulai dari kesehatan fisik hingga mental.
Mengenai masalah kesehatan mental, Mama perlu memerhatikan psikologi perkembangan anak khususnya di usia-usia dini. Orangtua juga harus menjadi panutan yang baik, sehingga memberikan dorongan kepada si Kecil agar mencoba banyak hal baru.
Anak tumbuh tidak hanya dari pengaruh genetika dan karateristik pribadi saja. Namun, perilaku, pola asuh, pembentukan harga diri hingga tekanan sosial dapat memengaruhi perkembangan anak-anak.
Hingga saat ini, psikolog mengaku bahwa kesehatan mental anak-anak cukup unik dan kompleks. Namun, ada persepektif benar-benar berbeda jika diperhatikan perkembangannya.
Jika Mama ingin membantu psikologi perkembangan anak-anak menjadi lebih baik lagi. Kali ini Popmama.com sudah merangkum beberapa informasinya nih, Ma!
1. Psikologi perkembangan anak usia balita membantu anak memiliki inisiatif
Dilansir dari Verywell Mind, psikologi perkembangan anak-anak memang perlu dipelajari oleh orangtua. Tujuannya agar orangtua lebih memahami perkembangan anak-anak terutama mengenai psikologis serta cara berpikirnya.
Perlu diketahui bahwa psikologi anak tidak hanya berkaitan terhadap anak-anak yang tumbuh secara fisik saja, namun juga diiringi oleh perkembangan mental, emosional dan sosial. Jika usia anak mama berkisar 3-5 tahun atau masih tahap balita, si Kecil akan mulai sadar dengan berbagai inisiatif.
Saat balita, si Kecil sudah mulai mengenal dunia yang lebih luas lagi daripada saat dirinya masih batita. Perkembangan psikologinya semakin bertambah dengan segala inisiatif, sehingga akan muncul banyak tantangan baru baginya.
Jika Mama menemani si Kecil pergi ke taman atau taman bermain, berusahalah untuk mengizinkan anak-anak dalam mencoba banyak hal baru. Melalui banyak kegiatan di luar rumah perlu sekali memperbolehkan si Kecil untuk tetap eksplorasi. Cobalah untuk tetap mendukungnya dalam melakukan banyak hal baru.
2. Konteks utama yang membantu orangtua menganalisis psikologi anak
Dilansir dari Verywell Mind, orangtua perlu mengetahui dan mempertimbangkan berbagai konteks utama dalam analisis psikologi si Kecil, seperti:
- Konteks sosial yang berfokus terhadap hubungan si Kecil dengan teman sebayanya dan orang dewasa. Bila terus dilatih, si Kecil aja belajar mengenai pemahaman proses berpikir, belajar dan berkembang. Untuk masalah konteks sosial ini, si Kecil akan mendapatkannya melalui berbagai situasi mulai dari keluarga, sekolah hingga teman sepermainan.
- Konteks budaya yang didapatkan si Kecil seolah memberi sumbangan seperti berbagai nilai sosial, tradisi kebiasaan di rumah hingga cara hidup di sekitarnya yang dapat memengaruhi perkembangan pola pikir. Selain itu, konteks budaya di dalam psikologi perkembangan si Kecil dapat memberikan pelajaran mengenai bagaimana cara anak-anak berkomunikasi dengan kedua orangtuanya.
- Konteks sosial ekonomi tak bisa dipungkiri dapat menjadi salah satu faktor anak-anak bertumbuh. Status sosial ekonomi yang didapat oleh anak mama dapat memicu perkembangan psikologinya. Konteks sosial ekonomi bisa dipicu dari keseharian yang dijalani hingga berapa banyak mainan yang akan diterimanya di rumah.
Ketiga faktor inilah yang dapat berdampak besar pada psikologi si Kecil. Bila si Kecil kurang mendapatkan peluang dari ketiga konteks ini, Mama perlu membantunya agar dirinya kembali tumbuh dengan sikap yang sesuai harapan.
3. Setiap anak memiliki berbagai kebutuhan fisik dan emosional
Dilansir dari Psychology Today, setiap anak-anak memiliki kebutuhan secara fisik dan emosional yang berbeda-beda tergantung usia, kepribadian serta tahapan perkembangannya.
Mama sebagai orangtua perlu sekali memberikan pengarahan yang baik agar anak-anak dapat tumbuh sesuai harapan. Proses perkembangan psikologis si Kecil dapat diperhatikan sejak dini agar dirinya dapat belajar keterampilan motorik halus, kemampuan bahasa, keterampilan kognitif hingga keterampilan secara verbal atau non verbal.
Selain itu, cara bersosialisasi juga perlu ditingkatkan melalui cara komunikasi yang baik dengan teman-teman sebayanya.
Sebuah penelitian juga mengatakan bahwa eksplorasi yang dilakukan orangtua terhadap anak-anaknya bisa diterapkan melalui pola asuh. Setiap pola asuh di dalam keluarga memang berbeda, namun apapun pola asuh yang telah diterapkan dapat berguna serta membantu perkembangan psikologinya.
Baca juga: