Keji, Anak 5 Tahun Jadi Korban Pelecehan Ayah Kandung!
Kini kasus dalam penyelidikan pihak berwajib
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hati Ibu mana yang tidak hancur saat mengetahui anaknya menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Ayah kandungnya sendiri. Sebuah mimpi buruk yang kedatangannya tidak pernah diharapkan hadir.
Sebuah thread dan postingan viral di media sosial tentang seorang anak 5 tahun diduga jadi korban pelecehan Ayahnya. Kabar ini pun diunggah langsung oleh sang Ibu dan langsung menjadi perbincangan. Banyak yang ikut prihatin atas kejadian ini.
Popmama.comtelah merangkum ceritanya untuk Mama. Semoga bisa membuat kita semakin waspada, bahwa ternyata kejahatan bisa datang dari mana saja. Bahkan, dari orang yang seharusnya kita percaya. Simak ceritanya.
Pilih Viralkan Cerita karena Merasa Laporan Tidak Dihiraukan
Akun Instagram.com/priskaprllyy akhirnya membuka kejadian yang menimpa anaknya di publik. Keputusan ini diambil karena ia merasa tidak bisa berharap banyak pada hukum di Indonesia.
“Saya sudah cukup menahan untuk tidak mengungkap ke publik, tetapi proses hukum di indonesia sepertinya sangat tidak bisa diandalkan, maka dari itu saya memilih untuk bersuara di publik agar semua masyarakat tahu,” tulisnya di akun Instagram.
Dalam postingan pertamanya Priska menceritakan anaknya yang berinisial S menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh mantan suaminya, yang merupakan Ayah kandung S yang berinisial SN.
Anak Mengeluh Kesakitan di Bagian Alat Vital
Tepat di hari ulang tahun S, Priska mengizinkan SN untuk mengajak S menginap di rumahnya. Priska mengizinkan dengan alasan sang anak sudah satu tahun tidak berjumpa dengan Papanya. Ia mulai curiga saat sang anak histeris mengeluhkan sakit di bagian alat vitalnya.
Priska sangat terkejut, saat melihat ada luka gesekan sampai memerah dan banyak luka di bagian paha. Sadar ada yang tidak beres, Priska segera membawa anaknya ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, ia menuju ke bagian Spesialis Anak, dan segera dirujuk ke bagian Obgyn. Tak berhenti di situ, Priska pun disarankan membuat laporan ke Polda dan segera melakukan visum.
Kondisi Fisik dan Psikis Korban dalam Keadaan Tidak Baik
Dalam beberapa postingannya, Priska menggambarkan kondisi yang dialami sang anak. Sungguh menyedihkan, karena sakit yang dialami di bagian alat vitalnya, S sampai kehilangan nafsu makan, enggan minum karena menghindari buang air kecil. S tersiksa karena menahan sakit saat buang air kecil.
Sang Mama juga menjelaskan bahwa S selalu menceritakan kejadian dengan sama setiap ditanya oleh dokter atau polisi. Pasca kejadian, S juga lebih sering diam dan selalu menceritakan kejadian buruk yang dialami. S juga dirujuk ke psikolog agar mendapat bantuan.
Sosok Mama Protektif yang Tidak Izinkan Anak Keluar Rumah
Bagi Priska, keselamatan S adalah segalanya. Saking protektifnya, ia bahkan sampai menyediakan stok makanan yang tidak pernah habis di rumah dengan tujuan memfasilitasi anaknya agar betah di rumah.
“Aku seprotektif itu sama S, aku takut di luar banyak orang jahat, penculikan, pemerkosaan, dll. Tapi sayangnya, aku menjaga anakku dengan baik dan benar, namun dihancurkan oleh Ayahnya sendiri,” tulis Priska.
Priska pun merasa menyesal, kenapa mengizinkan sang anak menginap di rumah SN. Pasca kejadian yang menimpa sang anak, Priska pun mengalami stres dan sempat bolak balik ke Rumah Sakit.
Priska dan Mantan Suami Bercerai Sejak 2020
Hubungan antara Priska dan mantan suami telah berakhir sejak tahun 2020. Selama menikah pun, Priska menyebut bahwa SN tidak pernah menafkahi sang anak dan sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Ibu Mertua.
Kondisi Terkini Korban
Terbaru, dalam unggahan Instagram.com/priskaprllyy menuliskan bahwa kini keadaan S berangsur membaik dan sudah mau melakukan aktivitas.
Namun, di usia yang masih kecil, S sudah mengalami trauma dan memiliki ingatan buruk terhadap sang Ayah.
“Memori otaknya juga selalu mengingat terus dan selalu mengucap “Ayah jahat ya Ma”. Ia juga sempat nggak mau ketemu laki-laki, walaupun kakeknya sendiri. S berucap “gamau, sama Mama aja” saat diajak bapak saya jalan-jalan dan beli makanan,” tulis Priska.
Pihak Komnas Anak dan Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak juga telah membantu untuk menjadwalkan proses konsultasi korban dengan psikolog.
Jika hukum di Indonesia tak bisa diandalkan, maka biarkan warganet dengan kekuatannya yang memaksa penegak hukum untuk bertindak. Tetap kawal kasus S agar bisa terselesaikan, serta pelaku mendapat ganjaran setimpal.
Baca juga:
- Waspada! Korban Kekerasan Seksual dengan Trauma Berpotensi Alami PTSD
- Dibully Oleh Netizen, Jawaban Sopan Seorang Anak Viral dan Bikin Kagum
- Pelaku Bullying Anak Sunan Kalijaga Dihukum Pelatihan Kerja