Anak Suka Meniru Teman? Mama Harus Mengembangkan Regulasi Diri Anak
Ma, anak perlu dilatih untuk terbiasa mengontrol dirinya


Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak pada usia dini cenderung sangat terpengaruh oleh teman sebaya mereka. Perilaku teman bisa menjadi model yang mereka tiru tanpa banyak pertimbangan, baik itu kebiasaan positif maupun yang kurang baik.
Sebagai orangtua, Mama tentu merasa cemas ketika anak meniru perilaku yang tidak sesuai dengan harapan. Namun, fenomena ini sebenarnya adalah bagian dari proses belajar mereka untuk mengembangkan regulasi diri, yaitu kemampuan untuk mengontrol emosi, perilaku, dan impuls.
Saat anak mulai meniru, ini adalah saat yang tepat bagi Mama untuk memberikan bimbingan. Mengajarkan anak bagaimana cara memilih perilaku yang baik, meskipun dipengaruhi oleh teman, akan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak dalam menghadapi berbagai situasi sosial.
Kali Popmama.com akan membahas informasi mengenai tips mengembangkan regulasi diri anak dari Cici Desri selaku Educator Montessori agar dapat belajar untuk lebih selektif dalam meniru orang sekitarnya. Disimak ya, Ma!
1. Melatih anak mengontrol tubuhnya
Melatih anak untuk mengontrol tubuh mereka merupakan langkah penting dalam mengembangkan regulasi diri yang sehat. Dengan membantu anak mengenali perasaan fisik seperti ketegangan, kelelahan, atau kegembiraan, mereka akan lebih mudah memahami kondisi tubuh mereka dan mengetahui kapan tubuh mereka merasa nyaman atau tidak. Misalnya, Mama bisa mengajak anak melakukan aktivitas fisik seperti yoga atau peregangan untuk membantu mereka lebih peka terhadap sinyal tubuh yang muncul.
2. Latih anak untuk bisa memerintah dirinya
Mengajarkan anak untuk memerintah dirinya adalah langkah penting dalam mengembangkan regulasi diri yang kuat. Dengan melatih anak untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan yang baik, mereka akan semakin terbiasa mengontrol dorongan atau impuls yang tidak diinginkan.
Misalnya, Mama bisa memberikan pilihan-pilihan sederhana yang memungkinkan anak untuk belajar membuat keputusan, seperti memilih makanan sehat atau memilih aktivitas yang positif.
Selain itu, penting bagi Mama untuk mengajarkan anak tentang pentingnya disiplin diri. Anak yang terbiasa dengan rutinitas dan aturan akan lebih mudah belajar mengatur waktunya sendiri, seperti menyelesaikan tugas atau menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang mengganggu.
3. Latih anak untuk bisa merasakan sinyal tubuh
Mengajarkan anak untuk merasakan sinyal tubuh mereka adalah langkah penting dalam mengembangkan regulasi diri. Mama bisa mulai dengan mengajak anak untuk mengenali perasaan fisik, seperti detak jantung yang cepat atau tubuh yang terasa tegang saat marah.
Selain itu, bantu anak memahami kapan tubuh mereka merasa nyaman dan kapan tidak. Dengan latihan ini, anak akan lebih mudah mengenali tanda-tanda tubuh dan belajar cara meresponsnya dengan cara yang tepat, seperti berhenti sejenak atau mengambil napas dalam-dalam.
4. Melatih anak melalui kata, musik, dan ritme
Menggunakan instruksi lewat kata, musik, bahkan riteme dapat membantu anak memahami kontrol diri. Salah satu contoh yang menyenangkan adalah melatih anak dengan ritme pantulan bola karet atau basket, yang mengajarkan mereka kapan harus memantulkan bola dengan tenaga penuh atau menguranginya sesuai kebutuhan.
Latihan ini juga melibatkan koordinasi kaki, di mana anak harus menyinkronkan gerakan kaki terbuka dan tertutup saat memantulkan bola. Dengan cara ini, anak belajar mengendalikan kekuatan, kecepatan, dan sinkronisasi gerakan tubuh mereka, yang sangat penting dalam mengembangkan regulasi diri.
Nah, itulah informasi mengenai tips mengembangkan regulasi diri anak yang bisa Mama terapkan pada anak. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Mengapa Anak Balita Meniru Gaya Orang Dewasa, Ini Penjelasan Psikolog
- 5 Tips agar Anak Mudah Mengelola Emosinya, Perlu Bimbingan Orangtua!
- 5 Cara Mengajarkan Anak Mengelola Emosi agar Tidak Mudah Tantrum