TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Alasan Mengajarkan Anak Berbagi Sejak Dini Sangat Penting?

Dengan berbagi anak dapat menjalin pertemanan, bekerja sama, dan melatih sikap bergiliran

Freepik

Apakah anak-anak sering berinteraksi dan bermain dengan teman sebaya? Melihat anak bermain dengan mengasyikkan bersama teman seusia tentu menjadi hal yang menyenangkan. 

Dari proses interaksi itu Mama dapat menilai apakah anak sudah mengerti akan berkomunikasi, berbagi, dan bekerja sama dengan orang lain?

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah konsep berbagi, apa itu konsep berbagi?

Konsep berbagi adalah tindakan memberikan sesuatu, baik berupa barang, waktu, pengetahuan, atau perhatian kepada orang lain dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan atau penggantian secara langsung. 

Berbagi adalah sikap ikhlas untuk membantu, memberikan, atau menyalurkan manfaat kepada orang lain, baik dalam situasi yang menyenangkan maupun dalam situasi yang sulit.

Alasan mengajarkan berbagi pada anak sangat penting?

Berikut ini Popmama.com mengulas dalam beberapa poin.

1. Mengapa penting mengajarkan berbagi pada anak sejak dini?

Pexels/Kampus Production

Berbagi merupakan tindakan baik yang perlu diterapkan kepada anak-anak sejak usia dini. Untuk itu perilaku berbagi penting untuk dipersiapkan sebelum anak berada di masa prasekolah, taman kanak-kanak, atau tempat penitipan anak.

Lalu apa lagi yang menjadi alasan pentingnya mengajarkan berbagi pada anak dari usia dini?

  • Berbagi merupakan keterampilan sosial yang akan membantu anak untuk bersosialisasi dengan teman dan orang disekitarnya.
  • Berbagi memudahkan anak untuk menjalin pertemanan, persahabatan, kerjasama, dan bermain dengan teman-temannya.
  • Anak akan belajar jika berbagi atas apa yang dimiliki untuk orang lain, tidak akan membuat anak rugi dan masih bisa memperoleh apa yang diinginkan.

Banyak karakter baik yang muncul apabila anak sudah diajarkan berbagi sejak dini, diantaranya anak memiliki jiwa sosial, terhindari dari sifat tamak, kepedulian anak terbangun, melatih anak untuk bersyukur, dan ikhlas.

2. Usia tepat untuk mengajarkan anak berbagi

Pexels/Anna Shvets

Mengajarkan anak berbagi dapat dimulai sejak usia dini. Anak-anak mulai memahami konsep berbagi sejak usia 2 hingga 3 tahun. 

Namun, penting untuk diketahui bahwa kemampuan mereka untuk berbagi secara efektif akan berkembang seiring bertambahnya usia dan pengalaman.

Pada usia 2 hingga 3 tahun, anak-anak umumnya masih egois dan sulit memahami perspektif orang lain. 

Namun, anak dapat diajarkan konsep berbagi dengan cara sederhana, seperti meminta mereka untuk bergantian main kepada teman atau berbagi makanan dengan anggota keluarga.

Perlu dipahami bahwa pada usia ini, anak-anak mungkin masih kesulitan berbagi dan mungkin merasa enggan memberikan barang-barang pribadi mereka. 

Hal ini normal dalam perkembangan anak, perlu kesabaran dan pengertian dari orang dewasa untuk membantu mereka belajar tentang berbagi.

3. Cara memperkenalkan konsep berbagi pada anak

Pexels/Yan Krukau

Pada tahap awal perkembangannya, anak akan melihat apa yang orangtua lakukan. Peran orangtua untuk memberikan teladan akan berbagi dan bergiliran sangat penting.

Mama perlu memberikan contoh yang baik dan intens, agar anak mudah mengikuti. Orangtua perlu melatih dan menghadirkan kesempatan kepada anak untuk berbagi.

Untuk itu menjadi penting untuk memperkenalkan konsep ini dengan cara yang menyenangkan dan tidak memaksa.

Cara memperkenalkan konsep berbagi:

  • berikan contoh kepada anak,
  • gunakan media yang menyenangkan, seperti bercerita dan mendongeng,
  • libatkan anak untuk bergabung dalam kelompok yang mendorong anak untuk berbagi,
  • berikan penguat positif untuk perilaku berbagi,
  • buat kegiatan khusus untuk berbagi bersama dengan keluarga.

4. Bila anak enggan untuk berbagi

Freepik/odua

Apabila anak masih enggan berbagi, Mama dapat mendampingi anak-anak selama bermain.

Masa anak bermain bersama teman-temannya adalah kesempatan untuk melatih dan menumbuhkan perilaku berbagi. Ajak anak untuk berbagi kepada teman-temannya.

Kemudian, Mama dapat memberikan apresiasi setelah anak melakukannya, seperti "Bagus, Mama bangga adik mau berbagi ke temannya".

Jika anak enggan dan masih belajar untuk berbagi, upayakan Mama tidak menghindarkan anak dalam bergaul bersama teman-temannya. Jadikan itu peluang untuk anak belajar.

Mama dapat memberikan pengertian dan menyampaikan di awal sebelum anak-anak berinteraksi dengan teman sebaya mengenai berbagi adalah hal yang baik untuk dilakukan.

Apabila anak sudah menuju usia 5 tahun, Mama dapat memberikan candaan menyenangkan agar anak mulai mengerti, "Mama pinjem sebentar ah dua mobil-mobilannya. Biar nggak ada yang main mobil-mobilan".

Tambahkan pengertian lanjutan "Adik mau? Mobil-mobilannya satu buat adik satu buat temannya ya, main bersama ya".

Saat anak sudah siap, Mama dapat mengembalikan mainan itu, sehingga anak-anak mengerti bahwa berbagi tidak dapat mengurangi kebahagiaan dalam bermain.

5. Manfaat mengajarkan konsep berbagi pada anak

Pexels/Yan Krukau

Mengajarkan konsep berbagi pada anak memiliki banyak manfaat positif dalam perkembangan sosial dan emosional mereka.

Anak-anak yang belajar berbagi cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih baik dengan teman-teman mereka.

Anak-anak tentu akan lebih disukai oleh teman-temannya karena perilaku kooperatif dan kebaikan hati yang dimiliki.

Manfaat berbagi pada anak:

  • melatih anak untuk meningkatkan keterampilan sosial yang positif,
  • membantu anak mengembangkan kemampuan empati,
  • membantu anak berlatih mengurangi potensi konflik,
  • meningkatkan perasaan bahagia pada anak,
  • membantu anak membangun lingkungan sosial yang positif.

6. Aksi mengajarkan anak berbagi pada anak

Wilio

Dalam penerapannya, Wilio sebagai gerai multi-brand produk sepatu, pakaian olahraga, dan aksesoris untuk anak-anak melakukan acara berbagi sepatu gratis dan dana pendidikan melalui Inspiration Factory Foundation (IFF) pada awal Juli 2023 lalu.

Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional sekaligus merayakan Anniversary ke-6.

Memberikan sepatu gratis adalah contoh kecil tentang perilaku berbagi kepada sesama. Harapannya uluran tangan ini dapat memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa mengejar impian adalah hak setiap anak dan mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar mengejar cita-cita.

Semoga ulasan di atas dapat memberikan pengetahuan dan tips kepada Mama untuk melatih dan menumbuhkan perilaku berbagi pada anak-anak.

Baca juga:

The Latest