Apakah Balita Boleh Diet Vegan?
Diet vegan pada balita apakah dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tumbuh kembangnya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua yang menerapkan pola hidup vegan tentu ingin membiasakan anak-anak mereka untuk hidup vegan sedini mungkin.
Namun, Mama dan Papa tentu akan bertanya-tanya apakah anak-anak dapat mengikuti pola makan vegan?
Apakah anak-anak tetap mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh sehat dan kuat?
Berikut ini Popmama.com akan mengeluas mengenai diet vegan pada balita yang mengacu pada situs kesehatan Healthdirect Australia dalam beberapa poin berikut ini!
Apa itu pola makan vegan?
Pola makan vegan adalah pola makan yang didasarkan pada tumbuhan atau nabati, seperti sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Orang yang menerapkan pola makan vegan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan, termasuk susu dan telur.
2. Jenis diet vegetarian apa saja?
Seorang vegetarian sejati tidak makan daging sama sekali, termasuk unggas dan ikan. Namun, terdapat berbagai variasi vegetarian.
Beberapa variasi vegetarian:
- lacto-ovo vegetarian
Vegetarian yang tidak makan daging, unggas, dan ikan. Namun, masih mengkonsumsi telur dan berbagai produk susu.
- lacto vegetarian
Vegetarian yang tidak makan daging, unggas, ikan, dan telur. Namun, masih mengkonsumsi berbagai produk susu.
- ovo-vegetarian
Vegetarian yang tidak makan daging, unggas, ikan, dan produk susu. Namun, masih mengkonsumsi telur.
- vegan
Tidak makan daging, unggas, ikan, telur, susu, dan produk hewani lainnya (madu dan gelatin).
3. Apakah balita dapat memiliki pola makan vegan?
Balita dapat menjalani pola makan vegan apabila Mama dan Papa dapat memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi mengandung energi dan nutrisi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Balita adalah masa anak-anak aktif berlari, bermain, melompat, memanjat, dan berpetualang. Untuk itu makanan yang dikonsumsi haruslah makanan berkualitas yang mendukung pertumbuhan dan kebutuhan energinya.
Mama dan Papa yang menerapkan pola makan vegan cenderung ingin menerapkan pola makan yang sama kepada anak-anaknya.
Namun perlu diingat, bahwa jenis makanan nabati harus disesuaikan agar mudah untuk dikunyah dan dicerna oleh Balita.
4. Apakah diet vegan menimbulkan resiko?
Salah satu resiko dari pola makan vegan adalah adanya potensi kekurangan gizi. Zat besi, vitamin B12, seng, dan protein banyak terkandung dalam makanan hewani.
Sedangkan makanan nabati cenderung memiliki kandungan serat yang tinggi dan menimbulkan perasaan kenyang.
Ini berarti balita mungkin tidak cukup kandungan makanan kaya energi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya.
5. Apakah balita membutuhkan suplemen?
Balita yang mengkonsumsi telur, susu, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian umumnya tidak membutuhkan suplemen.
Sumber protein bagi balita yang berdiet vegan dapat terpenuhi pada kacang-kacangan dan biji-bijian.
Makanan kaya vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan nabati. Berikan balita sayur dan buah-buahan setiap hari untuk mengurangi resiko anemia dan kekurangan zat besi.
6. Tantangan pola makan vegan bagi balita?
Sebagian besar restoran sudah menawarkan alternatif makanan berbasis vegan, namun pilihan yang tersedia masih sangat terbatas.
Selain itu, apabila balita Mama sedang berada dalam sekolah atau penitipan anak dan menyediakan fasilitas catering (makanan yang telah disiapkan), Mama dapat membicarakan dengan staff tempat anak balita bersekolah agar menyediakan makanan berbasis nabati bagi anak yang diet vegan.
Jika mereka tidak melayani berbahan dasar nabati, Mama dapat membawakan anak bekal dari rumah.
7. Saran makanan untuk balita vegan apa saja?
Berikut ini adalah saran bahan yang dapat dijadikan menu makanan andalan bagi anak-anak yang menerapkan diet vegan di rumah.
Saran makanan untuk balita vegan:
- tahu, tempe, dan makanan berbahan dasar kedelai,
- selai kacang atau buah-buahan dicampurkan pada roti tawar,
- alpukat dicampurkan dengan yogurt mete atau yogurt susu almond,
- sereal yang dicampur dengan biji-bijian,
- pengganti daging, dengan olahan jamur dan kacang-kacangan,
- lemak sehat yang terkandung dalam minyak zaitun extra virgin.
Agar balita yang menerapkan pola makan vegan tidak kekurangan nutrisi, Mama dapat memberikan suplemen atau makanan yang diperkaya zat besi atau kalsium.
Sereal, roti, dan susu kedelai dapat diberikan kepada balita agar memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Apapun pola makan yang diberikan Mama kepada anak balita, penting untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang sehat dan bergizi dengan membaca label makanan dan kandungan pada setiap produknya.
Semoga ulasan dari Popmama.com dapat menjadi panduan dan informasi tambahan bagi Mama yang menerapkan diet vegan bagi balita. Selamat mencoba!
Baca juga:
- 7 Pengganti Telur untuk Membuat Kue yang Vegan Friendly
- Resep Curry Butternut Squash, Cocok untuk Diet Vegan
- Jalani Diet Vegan, Seorang Balita Meninggal karena Malnutrisi