TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Aktivitas yang Melatih Keterampilan Pemecahan Masalah Balita

Seiring bertambahnya usia, anak perlu belajar mandiri mengatasi masalah

Freepik/Gpointstudio

Sebagai orangtua, Mama tentu berusaha sekuat tenaga untuk menyediakan semua yang dibutuhkan balita agar mampu menjalani hidup di masa kini dan masa depan dengan baik.

Namun, seiring bertambahnya usia anak kelak, akan banyak faktor yang seringkali membuat Mama tak dapat menyelesaikan semua masalah anak setiap saat sepanjang hari.

Maka untuk alasan ini, keterampilan pemecahan masalah sangat penting.

Untungnya, Mama dapat mulai mengembangkan keterampilan pemecahan masalah anak sejak usia muda, melalui salah satu kegiatan pemecahan masalah untuk balita.

Kali ini Popmama.com telah merangkum 7 aktivitas yang melatih keterampilan pemecahan masalah balita. Yuk simak apa saja!

1. Bermain Dengan blok pola

magazineluiza.com.br

Mainan tangram, atau blok dengan pola, adalah mainan pemecahan masalah alami yang disukai anak kecil karena bentuk dan warnanya yang menyenangkan.

Dilansir dari Atlas Mission, mengatakan balita belajar cara membuat pola, mengikuti petunjuk, dan membuat desain secara mandiri, hanya dengan bermain dengan tangram dan menguji setiap blok nya dalam berbagai hal.

Blok pola juga memberikan kesempatan untuk bermain interaktif atau bermain mandiri. Ini membuatnya bagus untuk aktivitas waktu tenang dan waktu untuk meningkatkan ikatan Mama-anak.

2. Bermain puzzle

Pexels/Markus Spiske

Puzzle adalah beberapa mainan pertama yang diterima banyak balita, dan pasti ada alasan untuk itu. Puzzle dapat sangat penting selama masa kanak-kanak, karena:

  • Mengajarkan keterampilan memecahkan masalah melalui coba-coba
  • Mengharuskan balita untuk fokus pada ketangkasan motorik halus
  • Fokuskan isyarat visual untuk menempatkan potongan di tempat yang tepat
  • Memberikan kesempatan pemecahan masalah tambahan untuk dijelajahi

Setelah si Kecil mulai menguasai puzzle, Mama dapat terus menantangnya dengan meningkatkan potongan puzzle.

Atau, Mama dapat mengubahnya menjadi proyek kerajinan dengan membuat puzzle keluarga sendiri dan menyelesaikannya.

3. Membuat menara dari balok bangunan atau LEGO

Freepik/Fwstudio

Kebanyakan anak kecil suka bermain dengan balok atau LEGO, jadi mengapa tak menggunakan kecintaan anak sebagai keuntungannya?

Mama dapat mengajak anak membangun menara dengan balok bangunan atau LEGO.

Dilansir dari Care, orangtua dapat mengadakan kontes keluarga untuk membangun menara, karena hal itu dapat menambah tantangan permainan membuat menara menjadi semakin menarik.

Aturannya sederhana, yaitu bangun menara tertinggi dan pastikan itu bisa berdiri sendiri dalam waktu yang ditetapkan, misalnya 5 detik.

Balita akan memikirkan segala macam solusi kreatif saat mereka merakit balok, LEGO, atau mainan bangunan lainnya.

Bagian terbaik? Setelah semua orang selesai, balita dapat menjatuhkan menara dan membangunnya lagi dengan cara yang sama sekali berbeda!

4. Terlibat dalam permainan peran

Freepik

Hampir semua balita suka bermain pura-pura, dan itu bahkan lebih menyenangkan ketika Mama dan Papa juga ikut serta dalam kegiatan bermain peran.

Dilansir dari The Mightier, aktivitas bermain peran dapat memaparkan si Kecil pada situasi dan masalah untuk dipecahkan dalam lingkungan yang aman dan berisiko rendah.

Dengan permainan pura-pura, Mama dapat menciptakan beberapa skenario masalah kreatif untuk dipecahkan oleh anak-anak.

Misalnya, Mama dan balita dapat memainkan masak-masakan di restoran, Mama menjadi pelanggan dan balita menjadi kokinya. Mama bisa berkata, "Duh,mati lampu dan kompor tak bisa menyala! Apa yang dapat kamu lakukan untuk tetap memberi makan semua pelanggan?"

Situasi ini tak hanya membantu anak belajar berpikir, tetapi juga membiarkannya menjadi orang yang menyelamatkan hari, dan pada akhirnya dapat membuatnya merasa hebat.

5. Cari barang selama permainan perburuan

Freepik/Alexeyzhilkin

Kegiatan seperti berburu, petak umpet, atau berburu harta karun mengundang anak-anak untuk memecahkan masalah, karena mereka harus menentukan di mana objek berada melalui petunjuk atau proses eliminasi.

Terlebih lagi, kegiatan ini dapat dengan mudah disesuaikan untuk memenuhi usia dan tingkat keterampilan anak seiring bertumbuhnya usia.

Untuk balita, Mama dapat memberikan petunjuk gambar untuk memandunya ke setiap objek yang harus dicari.

Mama juga dapat membuat aktivitas ini bekerja di dalam atau di luar ruangan, yang dapat membantu anak menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan jika cuacanya sedang mendukung.

6. Membacakan cerita yang mengandung masalah atau konflik

Freepik/gpointstudio

Percaya atau tidak, balita dapat banyak belajar banyak tentang dunia saat mendengarkan Mama membacakan cerita untuknya.

Dilansir dari Big Life Journal, untuk alasan ini Mama dapat membacakan buku cerita kepada anak yang memiliki alur masalah atau konflik untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalahnya.

Buku-buku cerita baik dalam bentuk legenda, cerita rakyat, atau fabel semuanya dapat memberikan contoh pemecahan masalah yang bagus, yang dapat Mama diskusikan dengan anak di akhir sesi membaca.

7. Buat benteng di ruang tamu

lifestyle.howstuffworks.com

Benteng sangat menyenangkan untuk dibangun bersama balita. Tapi tahukah Mama bahwa membangun benteng sebenarnya dapat membantu balita mengembangkan keterampilan pemecahan masalahnya?

Berikan balita bahan yang dibutuhkan seperti bantal, selimut, dan kursi, lalu biarkan anak membangun apa pun yang menurut pikirannya akan bekerja dengan baik.

Apakah ia akan membangun karya sederhana atau mahakarya total, pikiran kecilnya akan tumbuh pesat saat memikirkan pilihannya dan mencoba ide benteng yang dibuat.

Nah itulah beberapa aktivitas yang melatih keterampilan pemecahan masalah balita. Yup, orangtua tak bisa selalu ada untuk memecahkan masalah anak. Namun, Mama dapat memberikannya dukungan dan keterampilan yang dibutuhkan agar ia memecahkan masalah itu sendiri.

Melalui tujuh kegiatan ini, balita dapat mulai mengembangkan keterampilan pemecahan masalahnya sejak usia muda, yang bermanfaat baginya dan Mama.

Jadi, apa yang ditunggu? Bantu anak memulai pemecahan masalah yuk!

Baca juga:

The Latest