TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bolehkah Memberikan Air Berkarbonasi pada Anak Balita?

Dikenal memiliki rasa yang segar dan rendah kalori daripada soda pada umumnya

Freepik/komok-vm

Kaleng dan botol air berkarbonasi telah ada di mana-mana, mulai dari mini market, restoran, lemari es, dan bahkan di tangan anak-anak. Air ini menjadi favorit anak-anak karena tersedia dalam warna dan rasa yang beragam.

Selain itu, minuman ini dikenal juga sebagai alternatif bebas kalori untuk soda manis. Namun, banyak orangtua bertanya-tanya apakah minum minuman berkarbonasi dianjurkan untuk anak-anak.

Beberapa orangtua khawatir bahwa karbonasi mungkin tidak baik untuk gigi, pencernaan, atau nutrisi anak-anak mereka. Sedangkan orangtua lain memberikan anak mereka minuman ini karena menyegarkan dan berbuih tanpa gula, kafein, atau bahan kimia yang umum dalam soda.

Lantas apakah anak boleh mengonsumsi air karbonasi?

Pelajari lebih lanjut tentang bolehkah memberikan air berkarbonasi dikonsumsi pada anak balita, yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Apa itu air berkarbonasi?

Freepik/Azerbaijan-stockers

Umumnya, air berkarbonasi adalah air dengan gelembung. Minuman ini memiliki banyak nama, termasuk soda, seltzer, air bergelembung, air gelembung, air bersoda, dan air dengan gas.

Minuman ini dapat dibeli dalam botol atau kaleng, atau dibuat di rumah dengan mesin seltzer, atau yang juga disebut pembuat soda.

Air berkarbonasi mungkin tak memiliki rasa (original) atau diberikan berbagai perasa, garam (natrium), dan/atau mineral lainnya. Beberapa produk air berkarbonasi ini juga mengandung kafein atau bahan penambah energi atau nutrisi lainnya.

2. Apa saja jenis-jenis air berkarbonasi?

Freepik/Wirestock

Dilansir dari Very Well Family, Amy Reed, MS, RD, CSP, LD, ahli gizi anak dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics (AND) mengatakan ada empat jenis air berkarbonasi yang umum, yang termasuk:

  • Soda klub (Club soda): Soda klub adalah air yang berkarbonasi dengan gas karbon dioksida (C02) dan memiliki natrium dan mineral tambahan di dalamnya.
  • Air Seltzer (Seltzer water): Seltzer adalah air dengan karbonasi tambahan, tetapi tanpa mineral tambahan. Seringkali air seltzer ini memiliki rasa tambahan, seperti buah-buahan, sayuran, atau rempah-rempah.
  • Air mineral berkilau (Sparkling mineral water): Karbonasi dalam air mineral ini berasal dari mata air atau sumur alami. Jenis air berkarbonasi ini juga mengandung mineral, seperti natrium, magnesium, dan kalsium. Terkadang, karbonasi ditambahkan lebih lanjut untuk meningkatkan gelembung.
  • Air tonik (Tonic water): Tonik adalah air berkarbonasi yang mengandung mineral, seperti natrium. Kemdian juga kina, yang berasal dari kulit kayu kina. Kina memiliki rasa pahit, sehingga gula ditambahkan untuk menyeimbangkan rasa.

3. Apakah air berkarbonasi baik untuk anak-anak?

Pexels/Pixabay

Secara umum, minum air berkarbonasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Negatif dari minuman ini dapat diperkuat untuk anak-anak kecil, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Akibatnya, banyak dokter, ahli gizi, dan dokter gigi menyarankan untuk menghindari minuman ini sama sekali, atau membatasinya.

Kelebihan utama dari air berkarbonasi sebenarnya adalah berbeda dengan air soda pada umumnya. Misalnya seperti sparkling water yang menawarkan kenikmatan minuman bersoda seperti soda pada umumnya, namun tanpa gula dan kalori.

Fakta ini penting karena minuman manis, termasuk soda, jus, dan minuman olahraga, merupakan pendorong besar risiko obesitas yang berkembang di kalangan anak-anak. Dalam konteks ini, air berkarbonasi dapat dianggap menjadi kelebihan.

Namun kekurangan nutrisi dapat berkembang jika minuman berbuih mengurangi konsumsi balita terhadap pilihan yang lebih sehat, seperti susu dan air. 

"Saran saya adalah menganggap air soda sebagai suguhan. Konsumsi sesekali yang tidak menjadi kebiasaan tidak akan menimbulkan masalah," ujar Mary Hayes, MD, seorang dokter gigi anak Chicago, Illinois, dan juru bicara American Dental Association (ADA).

4. Apakah air berkarbonasi berdampak pada gigi dan tulang anak?

Freepik

Air berkarbonasi memiliki rasa yang cenderung asam, sehingga konsumsi berlebihan dapat melarutkan kalsium dan menyebabkan pengeroposan tulang, yang mempengaruhi tulang dan gigi si Kecil.

Namun masih dilansir dari Very Well Family, Dr. Jean Beauchamp, dokter gigi anak di Clarksville, Tennessee, dan presiden American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) mengatakan dampak ini dapat dikurangi.

Misalnya dengan memilih pilihan tanpa rasa, karena perasa seperti jeruk seringkali menambah keasaman yang lebih besar.

"Jika anak akan minum air berkarbonasi beraroma, lakukan saat makan, karena keasamannya akan diencerkan dengan makanan yang mereka makan." ujar Dr. Beauchamp

Selain itu, banyak minuman yang tersedia secara komersial seperti minuman olahraga, juga bersifat asam dan berpotensi berbahaya bagi gigi.

5. Bagaimana dengan dampak air berkarbonasi pada pencernaan anak?

Freepik/maryanaserdynska

Minum minuman berkarbonasi dapat memiliki dampak yang beragam pada pencernaan. Dalam beberapa kasus, ini dapat meredakan sakit perut, sedangkan ada beberapa penelitian kecil yang menunjukkan bahwa air berkarbonasi dapat membantu meringankan sembelit.

Namun, memberikan air berkarbonasi secara berlebihan pada anak kecil justru dapat menyebabkan sakit perut.

"Minuman berkarbonasi menyebabkan udara tertelan, yang menyebabkan gas. Setiap anak mungkin merespons secara berbeda. Jika anak mengeluhkan peningkatan gas, kembung, atau bersendawa berlebihan, maka asupan air berkarbonasi mungkin perlu dikurangi," saran Reed.

Selain itu, jika si Kecil memiliki alergi makanan, penting untuk cari tahu sumber perisa apa pun. Seringkali bahan dicantumkan pada label makanan. Tetapi jika tak yakin apakah minuman tersebut aman untuk anak, hubungi perusahaan atau dokter untuk informasi lebih lanjut sebelum memberikannya kepada anak.

6. Usia berapakah seorang anak boleh mengonsumsi air berkarbonasi?

Freepik/stanisluva

Ada pendapat yang beragam tentang batasan usia dan kuantitas. Tetapi para ahli menyarankan untuk menunda memperkenalkan minuman pada anak balita jika memungkinkan.

"Semakin lama orangtua menunda mengenalkan minuman berkarbonasi, semakin baik. Karena anak-anak tidak terbiasa dengan mereka dan kemudian menginginkan minuman berkarbonasi yang lebih tidak sehat," kata Tanya Altmann, MD, seorang dokter anak yang berpraktik di Calabasas, California.

Menurut AND, AAPD, AAP, dan American Heart Association, anak-anak di bawah 5 tahun tidak boleh mengonsumsi minuman yang mengandung tambahan gula, kafein, atau pemanis buatan. Pastikan minuman berkarbonasi apa pun yang balita konsumsi tidak mengandung bahan-bahan tersebut.

Nah itulah beberapa informasi seputar bolehkah memberikan air berkarbonasi pada balita. Pada akhirnya, hanya orangtua yang dapat memutuskan kapan memberikan air berkarbonasi pada anak.

Memberikan air berkarbonasi sesekali tak masalah, tapi, ingatlah bahwa memberikan minuman ini secara teratur sepanjang hari dapat berpotensi menimbulkan masalah yang lebih serius pada balita. Seperti kerusakan gigi, sakit perut, dan kebiasaan makan yang buruk.

The Latest