7 Cara Cepat Menurunkan Panas pada Anak Tanpa Obat
Pengobatan rumahan dapat mencegah si Kecil alami efek samping akibat obat-obatan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Maria Christina Shycha Moenardi, SpA
Demam atau suhu tubuh yang tinggi merupakan respons alami tubuh untuk melawan infeksi. Cara cepat menurunkan panas pada anak tanpa obat sering menjadi pertanyaan bagi orangtua. Ditariknya beberapa obat-obatan cair yang diduga mengandung bahan berbahaya untuk anak-anak tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua.
Untungnya mengatasi demam tidak harus dengan mengonsumsi obat, masih ada tindakan lain untuk jadi solusi.
Meskipun terbilang alami dan menjadi gejala umum pada anak-anak hingga orang dewasa, suhu tubuh anak yang panas seringkali membuat orangtua cemas. Karena terkadang sulit untuk mencari tahu apa penyebabnya, terutama pada anak-anak balita.
Jika memberikan obat panas merupakan salah satu cara yang paling sering Mama lakukan, ada beberapa cara alami untuk mengatasi panas demam pada balita. Cara ini bisa dilakukan jika Mama khawatir dengan efek samping obat demam.
Berikut Popmama.com telah merangkum 10 cara cepat menurunkan panas pada anak tanpa obat. Sebelumnya simak dulu apa saja yang bisa menyebabkan panas pada anak yuk!
1. Kompres dengan air hangat
Mengompres mungkin menjadi cara yang paling sering Mama lakukan ketika tubuh anak panas. Yup, mengompres dengan air hangat atau panas bisa dijadikan sebagai cara cepat menurunkan panas anak.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa cara ini hanya bisa menurunkan panas sementara. Artinya, efek menurunkan panas ini tidak dalam jangka waktu lama.
Mengompres juga mungkin tidak bisa diterapkan pada beberapa anak, terutama pada anak yang lebih kecil. Tak menutup kemungkinan si Kecil yang aktif bergerak tidak nyaman dengan cara ini.
2. Buat rumah tetap sejuk dan nyaman
Suhu di kamar anak saat sedang demam menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Jangan tinggalkan anak di ruangan dengan suhu tinggi. Kamar yang panas dan pegap bisa membuat anak demam lebih lama, bahkan memicu anak tantrum.
Anak yang sedang demam membutuhkan kesejukan ruangan yang bisa membuatnya nyaman.
Jika Mama menyalakan AC di kamar anak, bisa set sekitar suhu 24-26°C.
3. Hindari memberikan baju dan selimut yang tebal
Ketika tubuh anak sedang panas, hindari memakaikannya baju yang tebal. Sekalipun anak sedang menggigil kedinginan pakaikan baju berbahan tipis saja.
Sebaliknya, pastikan anak mengenakan pakaian yang nyaman, longgar, dan mudah menyerap keringat. Ketika pakaiannya sudah lembab, segera ganti dengan yang bersih. Cara cepat ini menurunkan panas anak sekaligus dipilih untuk kenyamanannya.
Selain itu, menggunakan baju tebal hanya akan membuat tubuh anak kesulitan mengeluarkan panas. Hal ini juga yang akan membuatnya sulit menghilangkan demam yang ada dalam tubuhnya.
4. Memberikan asupan air putih yang lebih banyak
Tahukah Mama bahwa memberikan anak asupan air putih yang lebih banyak, bisa membantu menurunkan tubuhnya yang panas?
Hal ini disebabkan karena air putih memiliki berbagai khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Cara ini juga bisa membantu mencegahnya dari dehidrasi.
Jika balita bosan dengan air putih, coba berikan jus buah dan sup sayur. Berikan cairan apa saja yang disukainya, asal sehat dikonsumsi dan tidak memperparah kondisinya.
Perlu diingat juga bahwa tak boleh memberikannya terlalu banyak atau jumlah yang berlebihan, namun berikan saja lebih sering dari biasanya.
5. Memberikan makanan dengan tekstur yang lebih halus
Beberapa anak terkadang tak memiliki nafsu makan baik pada kondisi ini. Jika kondisi si Kecil sedang tidak stabil, Mama bisa memberikannya asupan makanan dengan tekstur yang halus.
Selain bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya untuk pulih kembali, makanan halus juga mudah dicerna tubuh balita. Selain memberi makanan halus, Mama juga perlu memberikan camilan yang sehat seperti buah kesukaannya.
Buat beberapa variasi menu sehat agar si Kecil tak mudah bosan ya Ma!
6. Memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup memang sangat diperlukan bagi setiap anak, terlebih lagi bagi anak yang sedang sakit. Saat anak mengalami panas, tubuhnya bekerja keras melawan infeksi. Karena itu, ia harus beristirahat sebanyak mungkin.
Meski harus banyak istirahat, bukan berarti anak tak boleh bermain sama sekali ya! Ia tetap bisa melakukan aktivitas bermain yang santai seperti membaca buku dan mewarnai.
Hanya pastikan saja agar si Kecil tidak bermain sampai terlalu lelah.
7. Ketika anak demam, kapan harus ke dokter?
Suhu tubuh dapat bervariasi sepanjang hari, tetapi suhu normal adalah 36 hingga 37ºC. Jika anak memiliki suhu mencapai 38ºC atau lebih, segera hubungi dokter untuk meminta perawatan lanjutan.
Jika anak mengalami demam bersamaan dengan gejala berikut, hubungi dokter anak segera:
- Suhu lebih dari 40 derajat Celsius, atau 38 derajat Celsius jika anak berusia kurang dari 3 bulan
- Suhu lebih dari 72 jam, atau lebih dari 24 jam jika anak berusia kurang dari 2 tahun
- Suhu lebih dari 38 derajat Celsius selama lebih dari 3 hari pada anak usia 2 tahun ke atas
- Memiliki gejala tambahan, misalnya kejang, mimisan, pilek parah, sakit kepala, sakit telinga
- Menimbulkan ketidaknyamanan, anak rewel, tantrum, dan mudah lelah atau mengantuk
- Tidak nafsu makan dan rewel.
Tanda-tanda lain yang lebih jarang untuk diperhatikan, namun harus segera cari bantuan medis:
- Tangisan bernada tinggi atau suara seperti anjing laut menggonggong
- Kesulitan bernapas atau memiliki semburat kebiruan di sekitar mulut, jari tangan atau kaki
- Pembengkakan di bagian atas kepala (titik lunak yang disebut ubun-ubun)
- Pincang atau kurang gerak
- Mulut kering, lengket atau kerak di sekitar bibir/mata
- Lebih mengantuk, rewel atau lelah dari biasanya
- Cepat haus
- Jarang buang air kecil
- Urin berwarna lebih gelap
- Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis
- Kulit kering (Jepit lembut bagian belakang tangan anak, cukup cubit kulit yang kendur. Anak yang terhidrasi dengan baik memiliki kulit yang memantul kembali.)
- Sembelit
- Merasa pusing
- Detak jantung cepat dan/atau pernapasan cepat.
Penyebab Suhu Tubuh Panas pada Anak
Ada banyak hal yang menyebabkan suhu tinggi pada anak-anak. Mulai dari penyakit masa kanak-kanak yang umum seperti batuk, pilek, cacar air, radang amandel, hingga efek samping vaksinasi.
Tak hanya itu saja, dilansir dari Patient, berikut adalah beberapa penyebab panas demam pada anak yang perlu orangtua ketahui:
- Infeksi kuman yang disebut virus adalah penyebab paling umum. Infeksi virus menyebabkan banyak penyakit umum seperti pilek, batuk, flu, diare, dll. Terkadang infeksi virus menyebabkan penyakit yang lebih serius.
- Infeksi kuman yang disebut bakteri lebih jarang terjadi daripada infeksi virus, tetapi juga menyebabkan demam. Bakteri lebih mungkin menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia, infeksi sendi (septic arthritis), infeksi urin, infeksi ginjal, septikemia dan meningitis. Namun, bakteri juga dapat menyebabkan demam pada infeksi yang kurang serius seperti infeksi telinga dan ruam kulit yang terinfeksi.
- Kondisi dan reaksi peradangan dapat menyebabkan demam, termasuk penyakit Kawasaki, beberapa jenis radang sendi, dan reaksi terhadap beberapa obat.
- Imunisasi terkadang menyebabkan anak-anak mengalami demam. Hal ini karena imunisasi umumnya dirancang untuk 'menipu' sistem kekebalan tubuh agar berpikir bahwa ia melihat infeksi, sehingga ia mengembangkan kekebalan. Demam setelah imunisasi biasanya tidak tinggi atau berkepanjangan.
- Jenis infeksi lain termasuk infeksi 'tropis' seperti malaria dan demam berdarah, dan kondisi seperti tuberkulosis.
- Heat stroke adalah kemungkinan penyebab kenaikan suhu tubuh. Secara teknis heat stroke bukan demam, karena suhu tubuh meningkat oleh cuaca panas. Sedangkan demam tubuh, disebabkan oleh suhu tubuh yang meningkat sendiri.
Itulah informasi seputar 10 cara cepat menurunkan panas pada anak tanpa obat. Demam adalah gejala umum di antara balita, tetapi mungkin juga merupakan gejala yang mendasari masalah kesehatan.
Meski cara di atas dapat menghindari efek samping obat-obatan, jika pengobatan alami ini gagal, pastikan Mama harus berkonsultasi dengan dokter sedini mungkin ya!
Baca juga:
- 5 Rekomendasi Merek Kompres Instan untuk Mengatasi Demam Anak
- Ketahui Penyebab Terjadinya Demam pada Anak
- 6 Rekomendasi Merek Obat Demam yang Bagus untuk Anak dan harganya