Cara Menjelaskan ke Anak Jika Melihat Orangtua Berhubungan Intim
Hindari untuk membuat cerita yang bohong pada anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melakukan hubungan intim adalah bagian dari perkawinan yang sehat, bahagia. Sayangnya, anak-anak suka menyelinap yang cenderung muncul pada saat yang salah.
Bahkan disaat telah melakukan semua tindakan pencegahan yang tepat, seperti menjaga volume tetap rendah.
Namun ada kalanya ketika segala sesuatunya terjadi, seperti suara keras atau lupa mengunci pintu.
Saat itu bisa sangat tidak nyaman untuk Mama-Papa dan anak. Kejadian ini memang kadang suka membuat malu dan disesali, tapi itu mungkin tidak seburuk yang dipikirkan.
Nah kali ini Popmama.com akan membahas mengenai cara menjelaskan ke anak melihat orangtua sedang berhubungan intim
1. Jangan biarkan bahasa tubuh mengirimkan sinyal yang salah pada anak
Mulailah dengan mengambil waktu sejenak untuk mengumpulkan pemikiran dan mungkin pakaian terlebih dahulu.
Naluri seseorang saat setelah ketahuan tengah berhubungan intim adalah menutupi bagian tubuh yang terbuka.
Tak apa-apa, namun jangan biarkan bahasa tubuh mengirimkan sinyal yang salah. Meskipun mungkin terkejut, Mama dan Papa harus memaksakan diri untuk bersantai.
Jika tidak, anak akan merasakan kecemasan dan berpikir sesuatu yang buruk telah terjadi.
Atur emosi dan nada yang paling terukur, lalu jelaskan alasan reaksi awal Mama.
Katakan “Mama dan Papa juga terkejut melihatmu di sana, kami berpikir bahwa sedang sendirian, dan kamu mungkin bereaksi dengan cara yang sangat ekspresif setelah kamu melihat yang baru saja terjadi.”
2. Jangan berasumsi bahwa anak melihat segalanya
Seperti tertangkap pada situasi yang memalukan, insting pertama mungkin bukan respons yang terbaik. Ketika sedang bingung, mudah untuk mengatakan terlalu banyak hal yang salah.
Maka dari itu penting mengambil istirahat sejenak untuk mendapatkan kembali ketenangan sebelum mulai menjelaskan.
Hitung dalam hati 1,2,3 dan barulah memulai pembicaraan.
Selanjutnya, jangan berasumsi bahwa anak melihat segalanya, atau banyak hal lain yang dilihat anak. Seorang anak usia prasekolah mungkin tak menyadari apa yang terjadi.
Jadi, dengan memberikan terlalu banyak detail, panjang, dan penjelasan klinis lainnya justru akan membingungkan anak.
3. Penting untuk melihat wajah anak dan baca emosinya untuk memulai percakapan
Cari tahu apa yang membuat anak ke kamar Mama. Apakah mereka mencari kenyamanan setelah bangun dari mimpi buruk?
Menyelidiki suara kencang datang dari kamar Mama?
Apa pun masalahnya, bacalah emosi anak dan arahkan pembicaraan itu.
Yang penting dilakukan adalah melihat wajah anak dan baca emosinya. Mereka mungkin merasa bingung, takut atau hanya merasa aneh.
Jika Mama memiliki pemikiran untuk melakukan hal tersebut, itu akan dapat membantu percakapan dengan anak.
4. Atur situasi menjadi agar tidak canggung dan tidak menanggap berhubungan intim itu aneh
Jika anak ketakutan setelah melihat tubuh Mama atau Papa berkeringat, cobalah untuk minta mereka untuk datang ke tempat tidur untuk saling berpelukan.
Ya, walaupun sepertinya kurang nyaman, mengingat apa yang terjadi sedetik yang lalu.
Namun penting untuk mengatur situasi menjadi tidak canggung. Ingat, perspektif anak tentang apa yang terjadi sangat berbeda dengan Mama.
Anak akan menerima respons yang aneh jika Mama berpikir melakukan hubungan intim itu aneh.
Jika merasa tidak nyaman dengan memberikan pelukan pada saat yang tepat, tunda sedikit percakapan.
Mama dapat menyuruh anak ke kamar mereka dan mengatakan Mama akan berada di sana dalam 30 detik dengan lembut.
5. Jelaskan bahwa orangtua memiliki waktu pribadi pada anak secara sederhana dan mudah
Kunci untuk mengelola momen ini adalah mengumpulkan diri sendiri dan mengatakan sesuatu. Hal pertama yang bisa dikatakan orangtua adalah mereka memiliki waktu pribadi satu sama lain.
Jelaskan pada anak secara sederhana dan mudah, jika ada waktunya Mama dan Papa bisa memiliki waktu pribadi dan menutup pintu.
Keberhasilan akan bervariasi sesuai dengan usia anak.
Seorang anak berusia 6 tahun akan memiliki pemahaman privasi yang lebih baik daripada anak berusia 4 tahun.
6. Jangan membuat cerita bohong atau penjelasan yang berlebihan
Ketika memiliki pembicaraan itu, terus terang saja. Jangan membuat cerita bohong. Anak mungkin telah melihat pertandingan gulat sebelumnya dan jika mengatakan Mama dan Papa sedang "bergulat," maka itu menjadi langkah penyelesaian yang sangat lemah.
Ketidakjujuran tidak melakukan apa pun selain akan menjadi segudang pertanyaan bagi anak. Bahkan, itu juga tampak seperti penolakan untuk mengatakan sesuatu.
Mengatakan bahwa apa yang terjadi, tidak terjadi.
Namun anak dapat dengan jelas melihat bahwa ada lebih banyak hal yang terjadi daripada itu.
7. Hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan saat anak melihat orangtua yang sedang berhubungan intim
Apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan saat anak melihat orangtua sedang berhubungan intim:
- Gunakan kunci untuk pintu kamar.
- Jangan merasa terlalu bersalah, anak mungkin merasa malu dan menyimpulkan bahwa seks itu hal yang memalukan.
- Luangkan waktu sejenak untuk mengumpulkan pemikiran.
- Jangan mencari-cari penjelasan yang terkesan menyembunyikan.
- Gunakan bahasa yang sederhana dan sesuai usia.
- Jangan menjelaskan terlalu banyak atau memberikan terlalu banyak detail, terutama jika anak lebih muda dari 5 tahun.
- Diskusikan masalah ini secara faktual dan nyaman dengan anak-anak berusia 5 tahun ke atas.
- Jangan menghindari topik atau menunggu anak-anak mengangkatnya.
- Biarkan anak tahu bahwa dia tidak melakukan kesalahan dengan tak sengaja masuk ke kamar Mama.
Nah kini Mama telah mengetahui cara-cara untuk menjelaskannya pada anak ketika ia melihat Mama dan Papa sedang berhubungan intim, hindari untuk respon yang berlebihan agar anak tidak merasakan kecemasan dan gunakan kalimat yang mudah ia mengerti ya Ma!
Baca juga:
- Hal yang Harus Dilakukan Jika Anak Melihat Orangtua Berhubungan Intim
- 25 Kumpulan Kalimat untuk Menenangkan Anak yang Sedang Marah
- 7 Langkah Jitu Menahan Marah saat Hadapi si Kecil