5 Tips Mencegah Kutu Rambut pada Anak Balita
Pastikan si Kecil tidak berbagi aksesori rambut dengan anak-anak lain
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kutu rambut adalah gangguan yang kerap dialami balita satu sama lain. Meski serangga tidak berkembang biak dengan cepat, mengetahui bahwa ada kutu hidup serta telur kutu di rambut dan kulit kepala balita, dapat membuat Mama merinding.
Lebih buruk lagi, sebelum menyadari bahwa kutu telah memenuhi kepala si Kecil, dalam banyak kasus, kutu kecil telah ada di sana selama sebulan atau lebih.
Dengan demikian, segala sesuatu yang bersentuhan dengan balita perlu dicuci, dirawat, atau dibuang untuk mencegah balita terinfeksi kembali.
Melihat banyaknya kasus kutu rambut pada bayi dan anak-anak, Mama tentu berharap agar menemukan sesuatu yang bisa mencegah kutu rambut pada balita sejak awal.
Untuk membantu Mama, berikut ini Popmama.com telah merangkum 5 Cara Mencegah Kutu Rambut pada Anak Balita. Simak sampai habis ya Ma!
1. Jangan bagikan barang yang menyentuh kepala
Salah satu hal pertama yang harus diajarkan kepada balita adalah bahwa ia tidak boleh berbagi barang apa pun yang menyentuh kepala, baik itu saat waktu bermain di taman atau di prasekolah, terlepas dari seberapa baik hubungannya dengan balita lain.
Dilansir dari WebMD, salah satu cara tercepat kutu menyebar dari balita ke balita adalah ketika si Kecil berbagi barang-barang yang menyentuh kepala, seperti topi, ikat kepala, syal, dan banyak lagi.
Meskipun kutu tidak dapat hidup pada benda mati selama lebih dari 48 jam, mereka dapat dengan mudah dipindahkan dari satu benda ke benda lain yang telah berada di kepala inang kutu dalam rentang waktu tersebut.
Karena yang diperlukan hanyalah satu kutu untuk masuk ke folikel rambut dan menuju ke kulit kepala, hingga akhirnya hidup dan kemudian bertelur.
2. Bersihkan barang yang terus bersentuhan dengan kepala balita
Sementara balita bersentuhan dengan banyak hal di sekitar rumah setiap hari, pastikan Mama dapat memerhatikan beberapa barang-barang yang paling sering bersentuhan dengan kepalanya.
Kemudian, buatlah jadwal untuk membersihkannya secara menyeluruh, agar membantu mencegah kutu kepala menginfeksi kulit kepala.
Dilansir dari VeryWell Health, tempat dan benda-benda di mana balita meletakkan kepalanya harus dibersihkan secara teratur untuk menghilangkan kutu sebelum memiliki kesempatan untuk menemukan inang baru.
Ini termasuk kursi mobil, headphone yang digunakan di mobil, atau bahkan bantal di rumah. Karena banyak balita yang juga tidur siang setelah pulang dari sekolah atau taman bermain.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), karena kutu membutuhkan waktu satu minggu untuk menetaskan 9 hingga 10 telur, membersihkan permukaan ini setiap minggu sudah cukup untuk menghentikan wabah kutu di rumah.
3. Meminimalisir kontak kepala ke kepala
Bukan rahasia umum lagi bila balita suka memberi pelukan pada balita lainnya. Dan meskipun menggemaskan melihatnya, ini juga merupakan waktu utama bagi satu balita untuk menyebarkan kutu ke yang lain sebelum waktu pelukan berakhir.
Dilansir dari Parkview Health, orang membutuhkan delapan pelukan atau lebih per hari untuk mendapatkan manfaat dari kontak fisik. Ini bisa menjadi alasan mengapa balita berusaha untuk saling berpelukan begitu sering.
Namun, ada alternatif yang dapat dilakukan balita untuk menunjukkan bagaimana ia peduli dengan anak lain dan tidak melibatkan pelukan. Misalnya Mama dapat mengajarkan anak tos, jabat tangan, atau tis dengan kepalan tangan yang menyenangkan.
Meskipun mungkin tidak sehangat pelukan, itu akan mencegah kutu menyebar dari satu anak ke anak berikutnya.
4. Memastikan jaket, topi, dan tas anak tidak menumpuk dengan barang-barang pribadi anak lain
Ketika si Kecil diantar ke taman bermain atau ke sekolah, segalanya bisa menjadi sedikit kacau. Jaket, topi, dan tasnya dapat dilemparkan ke dalam satu tumpukan dengan barang-barang pribadi lainnya hingga dilempar sembarangan.
Dan ketika ini terjadi, ada kemungkinan besar kutu menyebar ke seluruh pakaian dan kemudian, ke kulit kepala balita tanpa disadari.
Dilansir dari healthline, ketika jaket menumpuk di atas satu sama lain, itu adalah waktu utama bagi kutu untuk menyebar dari satu pakaian ke pakaian lainnya.
Dan karena kutu sangat kecil, balita cenderung tidak memerhatikan serangga merayap ke pakaiannya dan menjadi target inang berikutnya.
5. Memeriksa kepala balita secara teratur
Untuk memerhatikan kesehatan penuh pada kulit kepala dan folikel rambut, Mama harus membiasakan diri memeriksa rambut si Kecil mereka setiap minggu untuk mencari kutu dan telur kutu.
Dilansir dari Mayo Clinic, dengan memeriksa kutu pada kepala balita secara berkala, kutu dapat dihilangkan sejak pandangan pertama.
Selanjutnya Mama juga bisa mencari perawatan yang tepat sebelum jumlah kutu di kulit kepala anak tidak terkendali.
Nah itulah beberapa tips mencegah kutu rambut pada anak balita. Ketika si Kecil banyak berinteraksi fisik dengan anak lain, berfokuslah untuk mencegah pertumbuhan kutu sejak dini dan mendorong anak agar tidak berbagi benda yang menyentuh kepala.
Meskipun demikian, selalu ada pengecualian untuk keselamatan. Jika balita tak memiliki helm pribadi, pastikan ia agar tetap menggunakan helm atau alat pelindung kepala lainnya, untuk menghindari dari cedera serius.
Baca juga:
- Ma, Ini Cara Membedakan Kutu Rambut dan Ketombe pada Anak
- 5 Cara Menghilangkan Telur Kutu Rambut pada Anak
- Kutu Rambut Bisa Terbang? Mitos dan Fakta Plus Cara Mengatasi Wabahnya