5 Cara Menumbuhkan Sikap Syukur dan Terima Kasih Anak Sejak Dini
Mengajarkan anak untuk lebih sering bersyukur setiap harinya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkadang, anak bisa menjadi egois, namun hal ini normal bagi anak untuk memikirkan dirinya sendiri, terlepas dari segala upaya orangtua untuk membantu anak menjadi lebih berempati atau menghargai orang lain.
Namun kabar baiknya adalah, Mama dapat membantu anak memperluas perspektifnya dan melihat melampaui dirinya sendiri.
Mama dapat membantu anak untuk memikirkan orang lain, dan membantunya menjalani kehidupan dengan sikap berterimakasih atau penuh syukur.
Seperti apa caranya?
Popmama.com akan membahas beberapa cara agar Mama dapat menumbuhkan sikap terimakasih dan penuh syukur anak sejak dini. Simak cara-caranya di bawah ini!
1. Ajarkan rasa syukur dengan memberikan teladan
Seperti yang Mama tahu, anak belajar dari lingkungan terdekatnya, yaitu orangtua. Tetapi seberapa sering Mama mengeluh tentang hal-hal kecil di siang hari?
Jika Mama menyadari bahwa hal-hal yang membuat hidup sulit seperti tumpukan cucian, rumah berantakkan, dan harus memasak, adalah hasil dari berkah yang dimiliki, yaitu memiliki orang yang dicintai untuk dirawat,maka lebih mudah untuk merasa bersyukur dan membagikannya dengan anak.
Mama bisa mengubah keluhan menjadi ucapan terima kasih dengan mengatakan hal-hal seperti, "Ya, kita memang perlu membersihkan rumah, tapi bukankah kita beruntung memiliki rumah yang aman dan hangat?" atau "Mama kecewa kita tidak bisa bertemu Nenek hari ini, tapi bukankah menyenangkan kita tinggal dekat dengannya dan sering bertemu dengannya?"
2. Berikan pujian ketika anak mengucapkan terima kasih
Saat anak mengatakan "Terima kasih, Ma!", Hentikan apa yang Mama lakukan, tatap anak dengan sejajar, peluk, dan beri tahu si Kecil betapa Mama sangat menghargai penghargaannya.
Sesuatu seperti, “Mama sangat senang saat kamu mengucapkan terima kasih, itu membuat Mama ingin mengajakmu melakukan lebih banyak hal menyenangkan!”
Jika Mama selalu senang dengan rasa terima kasih dari anak, hal itu akan memperkuat perilaku ini dan anak akan melakukannya lebih sering sebagai kebiasaan.
3. Sesekali beritahu anak tentang realita yang terjadi
Tentunya Mama tidak ingin membuat anak mengalami trauma dengan membuatnya menyaksikan video anak-anak dari negara-negara yang mati kelaparan, tetapi Mama sesekali dapat memberitahu anak bahwa ada orang lain yang tidak seberuntung dirinya.
Percakapan sederhana dapat mengajari anak bahwa ia memiliki lebih dari banyak yang lain. Misalnya, saat ia sedang mandi air hangat, Mama mungkin bisa mendiskusikan dengan si Kecil fakta bahwa beberapa keluarga bahkan tidak memiliki air bersih di rumah mereka.
4. Bantu anak untuk memberi kepada orang lain
Beri anak kesempatan untuk memberi kepada orang lain dan membuat orang lain merasa bahagia dan bersyukur. Bantu anak memilih dan mendukung tujuan yang ia rasa penting, seperti menyumbangkan pakaian pada korban bencana, menyumbangkan pakaian atau mainan ke panti asuhan, atau melindungi satwa liar.
Selain itu, beri tahu anak tentang hal-hal yang dapat Mama lakukan untuk membantu orang lain. Banyak orangtua memberi amal dalam jumlah banyak cara tetapi tidak memberi tahu anak-anak mereka tentang hal itu.
Bicarakan tentang bagaimana hal-hal kecil yang dilakukan keluarga, dapat membuat perbedaan besar bagi orang lain, dan bagaimana perasaan anak ketika seseorang menunjukkan rasa terima kasih kepadanya.
Mama juga dapat melakukan ini dalam skala yanmg jauh lebih kecil, seperti saat anak meminjamkan mainan atau menghibur anak lain. Pada saat ini, Mama dapat berbicara tentang betapa bahagianya orang lain ketika anak berbuat kebaikan, seperti “Apakah kamu melihat dia tersenyum ketika kamu memberikan mainan padanya? Bagaimana perasaan hatimu saat dia berterima kasih?"
5. Ciptakan kebiasaan untuk mengucap syukur
Beberapa keluarga mungkin memiliki rutinitas liburan tertentu setiap tahunnya, seperti saat hari raya keagamaan, di mana setiap anggota keluarga meminta semua orang mengatakan apa yang mereka paling syukuri.
Atau beberapa keluarga meminta setiap orang menuliskan apa yang mereka syukuri di selembar kertas dan menyimpannya dari tahun ke tahun dengan nama dan tahun tertulis di atasnya.
Jika ingin, Mama dapat melubangi dan melaminasinya, lalu menempelkannya pada dinding dalam rumah, sehingga semua orang dapat membaca tentang ucapan terima kasih dari tahun-tahun.
Kebiasaan atau ritual liburan ini penting, tetapi Mama juga dapat membuat ritual rasa syukur yang lebih sering, melalui doa harian, percakapan makan malam, dan rutinitas sebelum tidur.
Dengan berfokus pada semua hal yang harus Mama dan anak syukuri, Mama dapat menggunakan momen sehari-hari untuk menjadikan rasa terima kasih dan syukur sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari keluarga.
Komentar sederhana seperti "Bukankah ini hari yang indah?" atau "Bukankah kita beruntung memiliki satu sama lain dalam keluarga kita?" akan membantu menumbuhkan kesadaran pada anak tentang betapa dirinya harus belajar bersyukur.
Yuk Ma, mulai tumbuhkan rasa terima kasih dan rasa syukur anak sejak dini dengan cara-cara di atas, agar si Kecil bisa tumbuh menjadi anak yang lebih positif dan sering bersyukur di kehidupannya sehari-hari!
Bacajuga:
- Pintar Bersyukur, Ini 7 Karakter Anak yang Lahir di Bulan September
- 10 Cara Jitu Mengajarkan Anak Bersyukur dan Manfaatnya untuk Mereka
- 5 Cara Ini Sukses Melatih Anak untuk Bersyukur