7 Judul Dongeng untuk Anak yang Memiliki Banyak Pesan Moral
Menanamkan nilai-nilai moral kehidupan pada si Kecil dengan cara yang menyenangkan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendongeng juga menjadi kegiatan yang bisa dilakukan kapan saja, saat siang hari untuk mengisi waktu luang dan membangun kedekatan, atau di malam hari untuk mengantarkan anak tidur.
Tak banyak yang tahu, mendongeng memiliki berbagai manfaat untuk perkembangan balita. Beberapa diantaranya yaitu, meningkatkan imajinasi, memperkenalkan kosa kata baru, membiasakan rajin membaca sejak dini, hingga mempelajari nilai moral kehidupan.
Untuk mengajarkan anak seputar nilai moral kehidupan, tentu Mama perlu memilih cerita dongeng yang memiliki pesan moral yang menginspirasi anak.
Agar tidak bingung memilih cerita yang tepat, kali ini Popmama.com akan membahas 7 judul dongeng anak yang mengajarkan pesan moral kehidupan pada si Kecil. Simak informasinya di bawah ini yuk!
1. Dongeng Belalang dan Semut
Cerita tentang belalang dan semut ini memiliki pesan moral yang mengajarkan anak tentang nilai kehidupan. Cerita ini diawali dengan seekor Belalang yang bersantai sambil bernyanyi di bawah pohon yang rindang.
Ia memperhatikan kawanan semut dari kejauhan, yang tengah bekerja keras mengumpulkan bahan makanan untuk musim dingin. Sesekali, Belalang mentertawakan apa yang sedang dikerjakan kawanan semut.
Ketika musim dingin pun tiba, Belalang menangis dan meringis karena kelaparan serta kedinginan. Seluruh wilayah yang sebelumnya menyediakan banyak bahan makanan, kini tak terlihat karena tertutup salju tebal.
Belalang baru menyadari usaha keras yang dilakukan kawanan semut. Ia menyesali kesombongannya di hari yang lalu. Dongeng belalang dan semut ini berpesan bahwa anak tidak boleh sombong dengan meremehkan usaha orang lain dan jangan menjadi seorang pemalas seperti belalang di cerita ini.
2. Dongeng Kancil dan Buaya
Tentunya Mama sudah tidak asing dengan cerita kancil dan buaya bukan? Cerita ini dimulai pada sebuah hutan belantara, Kancil merasa sangat lapar. Sayangnya, si Kancil harus menyeberangi sungai untuk mendapatkan makanan.
Diselimuti perasaan takut, akhirnya Kancil memberanikan diri mendekati seekor buaya yang sedang menepi. Terkejutnya kacil karena buaya langsung menyergapnya. Kancil berteriak ketakutan dan memohon agar tidak dimakan oleh buaya.
Berkat kecerdikannya, Kancil mengajukan kesepakatan pada buaya untuk tidak memakannya. Kancil memohon agar buaya dan teman-temannya bisa mengantarkannya ke seberang sungai untuk mencari makanan.
Jika sudah kenyang dan gemuk, para buaya ini boleh menikmati daging Si Kancil. Buaya-buaya tersebut langsung berbaris membentuk jembatan agar bisa dilewati Kancil. Setelah sampai di seberang sungai, Kancil langsung bergegas menyelamatkan diri.
Dongeng kancil dan buaya ini adalah jika anak mengalami masalah di masa depan, selesaikanlah dengan cara yang cerdas. Namun jangan seperti si Kancil yang suka berbohong ya!
3. Dongeng Kancil dan Kura-Kura
Si kancil dan kura-kura menceritakan tentang kesombongan kancil yang mampu berlari cepat hingga mengajak kura-kuran untuk lomba lari. Kura-Kura yang rendah hati, menerima ajakan Kancil.
Pada keesokan harinya, Kancil dan Kura-Kura menuju hutan yang menjadi lokasi lomba. Sesuai dengan pikirannya Kancil, ia berhasil lari lebih cepat dibandingkan Kura-Kura yang berjalan amat lambat.
Namun, saat mendekati garis finish, Kancil memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon yang rindang karerna menganggap kura-kura pasti masih lama. Kancil pun tertidur pulas hingga tak menyadari Kura-Kura telah sampai lebih di garis finish.
Dari dongeng ini, Mama dapat mengajarkan pada si Kecil bahwa sepintar atau sehebat apa pun anak, ia tak boleh meremehkan kemampuan yang dimiliki orang lain.
4. Dongeng Pohon Apel dan Seorang Anak Kecil
Kisah pohon apel ini menceritakan tentang ada seorang anak kecil yang senang sekali bermain di bawah pohon apel yang rindang. Hampir setiap hari, anak tersebut menghabiskan waktunya untuk memanjat sembari menikmati manisnya buah apel.
Menginjak usia remaja, anak itu tak lagi bermain di bawah pohon apel. Pohon apel merasa sedih karena merasa sepi. Tiba-tiba, anak itu datang lagi karena merasa lapar. Ini membuat pohon apel mengizinkan anak tersebut mengambil buah apel dan menjualnya ke pasar untuk mendapatkan uang.
Tahun berikutnya, rumah anak tersebut kebakaran. Ia kebingungan bagaimana caranya untuk membangun rumahnya kembali, namun pohon apel menolongnya. Diambillah beberapa batang pohon apel sebagai pondasi rumah yang baru.
Tahun terus berganti, si Anak yang dulu ceria, kini sudah renta di makan usia yang tak lagi yang hanya membutuhkan tempat bersandar. Kemudian, anak kecil yang sudah tua itu menghembuskan nafas terakhirnya di bawah pohon apel. Bahkan, dimakamkan tepat di samping pohon apel tersebut.
Cerita ini mengajarkan anak bahwa sahabat sejati tidak akan pernah meninggalkannya. Bersama dengan kesetiaan, sahabat akan selalu ada di tempat yang sama untuk menunggu anak agar kembali lagi.
5. Dongeng Putri dan Katak
Dongeng seorang putri dan katak ini mungkin sudah Mama ketahui sebelumnya, karena populer dengan ceritanya yang ditayangkan dalam bentuk animasi. Ceritanya diawali dengan seorang Putri kerajaan yang memesona tengah asik bermain bola di pinggir sungai.
Tanpa sengaja, ia menjatuhkan bola kesayangannya hingga masuk ke sungai. Ia pun sedih karena tidak bisa mengambil bolanya tersebut yang sudah terlalu dalam hingga tak terlihat lagi. Tiba-tiba, seekor Katak muncul ke permukaan.
Ia menanyakan apa yang membuat sang Putri murung. Putri menceritakan apa yang terjadi pada Katak dan berjanji akan melakukan apa saja apabila bolanya kembali. Si Katak segera mengambil bola ke dasar sungai.
Sayangnya, Putri memilih pergi dan meninggalkan Katak usai mendapatkan bolanya kembali. Di suatu malam, Katak mendatangi istana untuk menagih janji Putri. Pada akhirnya, Putri tersebut menepati janjinya dengan Katak.
Pada malam ketiga, Katak buruk rupa berubah menjadi sosok pangeran dambaan. Putri sangat terkejut, namun pangeran berusaha menjelaskan mengapa ia dikutuk pada beberapa waktu yang lalu. Mereka pun akhirnya menikah dan hidup bahagia.
Cerita putri dan katak ini mengajarkan anak untuk selalu mengucapkan terimakasih setelah dibantu oleh siapapun, serta menepati janji yang telah dibuat sebelumnya.
6. Dongeng Putri Rambut Merah dan Burung Emas
Cerita dengan pesan moral selanjutnya adalah putri rambut merah dan burung emas. Di sebuah kerajaan, hiduplah seorang putri berambut merah yang baik hati. Keindahan rambut sang putri, menarik burung emas untuk bertandang ke balkon kamarnya.
Sang Putri dan burung emas melantunkan lagu pengantar tidur untuk seluruh rakyatnya. Berkat senandung sang putri, rakyatnya selalu bermimpi indah hingga fajar menyingsing. Namun, semua berubah ketika penyihir jahat mengubah rambut merah putri menjadi hitam.
Putri menjadi sangat sedih dan mencurahkan segala isi hatinya pada burung emas. Suatu ketika, ada seorang pangeran datang ke istana dan memberikan sehelai rambut merah milik sang putri. Rupanya, pangeran ini adalah teman semasa kecil putri.
Beruntung, keajaiban datang ketika rambut putri kembali berubah jadi warna merah, setelah direndam oleh sang pangeran. Berkat ketulusan Pangeran, kekuatan penyihir jahat sirna. Pangeran dan putri memutuskan untuk menikah dan seluruh rakyat pun menyambut gembira.
Pesan moral dalam cerita ini adalah, kebaikan untuk menolong seseorang akan mengalahkan kejahatan dari orang lain. Sehingga, jangan ragu untuk menolong sesama yang sedang sedih atau sedang membutuhkan.
7. Dongeng Tikus dan Singa
Dongeng tikus dan singa ini dimulai dengan seekor Tikus menjahili Singa yang tengah menikmati tidur siang. Hal ini membuat sang raja hutan marah dan ingin memakan Tikus karena merasa terganggu.
Sambil meringis ketakutan, Tikus memohon pada Singa untuk melepaskan dan memaafkan kejahilannya. Karena merasa kasihan, Singa melepaskan Tikus. Tikus berterima kasih dan berjanji untuk membalas semua kebaikan Singa.
Suatu hari, Si Tikus mendengar Singa mengaung keras. Rupanya, Singa terperangkap di sebuah jaring yang sengaja dipasang oleh pemburu. Singa memohon bantuan Tikus untuk melepaskan jaring tersebut.
Dengan sigapnya, Tikus langsung menggerogoti jaring hingga putus. Beruntung, keduanya bisa kabur dan menyelamatkan diri.
Kisah persahabatan dalam dongeng Tikus dan Singa ini bisa mengajarkan anak untuk selalu menolong orang lain tanpa melihat apakah ia teman atau musuh, serta juga mengajarkan anak untuk membalas kebaikan orang lain.
Nah itulah 7 dongeng anak yang memiliki pesan moral untuk ditanamkan pada si Kecil. Semoga referensi dongeng di atas dapat membantu Mama yang sedang mencari judul bacaan dongeng anak ya! Dari tujuh dongeng di atas, mana yang ingin segera Mama ceritakan pada anak?
Baca juga:
- Sebelum Tidur, Yuk Bacakan 5 Dongeng Anak Islami untuk Si Kecil
- Dongeng Anak Islami: Hari Pertama Lio Berpuasa di Bulan Ramadan
- Dongeng Anak: Tiga Babi Kecil dan Serigala