Pixabay/publicdomainpictures
Seperti kesehatan fisik, kesehatan mental adalah hak dan harus dianggap sama pentingnya. Kesehatan mental mendasari kapasitas manusia untuk berpikir, merasakan, belajar, bekerja, membangun hubungan yang bermakna dan berkontribusi pada komunitas dan dunia.
Sayangnya, pandemi ini juga berpengaruh pada kesehatan mental anak-anak.
"Pandemi dapat berdampak parah pada kesehatan mental dan fisik anak. Mereka dikurung di rumah selama lebih dari setahun, keluarga yang terkena penyakit, kehilangan upah, ini telah meningkatkan stres." ujar Dr. Praveen Kumar, Direktur, Departemen Pediatri, Lady Hardinge Medical College yang dilansir dari Mint.
Dr. Kumat juga mengatakan bahwa anak-anak dapat mengekspresikan tekanan psikologis (kesedihan) melalui bertindak dengan cara yang berbeda. Beberapa anak mungkin menjadi diam sementara yang lain mungkin mengekspresikan kemarahan dan hiperaktif.
Ia juga mengingatkan bahwa orangtua perlu bersabar dengan anak-anak dan untuk memahami emosi mereka. Penting bagi Mama untuk mencari tanda-tanda stres pada anak kecil.
Ini bisa berupa kekhawatiran atau kesedihan yang berlebihan, kebiasaan makan atau tidur yang tidak sehat, dan kesulitan perhatian dan konsentrasi. Keluarga juga perlu mendukung anak-anak untuk mengatasi stres dan juga menghilangkan kecemasan mereka.
Itulah lima masalah kesehatan anak saat pandemi Covid-19 berlangsung yang kadang tidak orangtua ketahui. Ini perlu diwaspadai, Ma.
Covid-19 telah membahayakan kesejahteraan seluruh generasi. Hingga menyebabkan banyak anak-anak menanggung beban kondisi kesehatan fisik dan mental.
Mungkin perlu beberapa waktu untuk kembali memulihkan anak dari efek pandemi ini. Namun, dengan menanamkan pola hidup dan pemikiran positif setiap hari, diharapkan dapat membantu orangtua untuk mencegah atau mengurangi tanda gangguan kesehatan fisik atau mental anak selama masa pandemi.