Pentingnya Minum Air dan Pengaruhnya pada Kesehatan Ginjal Anak
Jangan selalu diberikan minuman warna yang manis-manis ya Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin sudah memahami apa bahaya konsumsi minuman manis dan risiko gangguan kesehatan yang mengintai bila selalu mengonsumsinya.
Namun nyatanya bukan hanya orang dewasa saja lho yang suka minum minuman manis! Tak sedikit anak-anak yang lebih memilih minuman manis atau minuman berwarna, daripada air putih.
Padahal, air yang merupakan komponen terbesar tubuh, berperan penting untuk memastikan fungsi tubuh berjalan dengan optimal, terlebih bagi bayi dan anak-anak. Hingga menghindari risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit ginjal kronis.
Untuk mencegah gangguan kesehatan tersebut, kali ini Popmama.com telah merangkum pentingnya minum air dan pengaruhnya pada kesehatan ginjal anak, berdasarkan informasi dari dr. Cahyani Gita Ambarsari, Sp.A (K) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Anak RS Pondok Indah.
Yuk simak sampai habis terkait penyakit ginjal pada anak!
1. Fungsi air bagi tubuh manusia
Seperti yang disebutkan sebelumnya, air merupakan komponen terbesar pada tubuh manusia. Sekitar 80 persen komposisi tubuh anak-anak kecil berasal dari air. Air dalam tubuh juga memiliki banyak fungsi penting, antara lain:
- Sebagai komponen pembentuk sel, cairan tubuh, dan volume darah
- Membantu mengatur suhu tubuh
- Sebagai media transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh
- Sebagai media pembuangan zat sisa metabolisme tubuh
- Mencegah konstipasi
- Menjadi cairan pelicin untuk pergerakan sendi dan mata
- Menjaga kelembaban kulit, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan
Sehingga apabila si Kecil tidak terhidrasi dengan baik, maka kandungan air dalam tubuhnya akan berkurang dan fungsi-fungsi tubuh tidak akan berfungsi dengan baik, termasuk fungsi ginjal.
2.Tubuh manusia juga berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme yang dilarutkan dalam air
Jika anak tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup, kandungan air di dalam tubuhnya dapat berkurang. Hal ini terjadi karena dalam melakukan fungsinya, air juga akan dikeluarkan dari tubuh.
Misalnya, untuk membuang zat sisa metabolisme, zat sisa ini akan dilarutkan dalam air, baru kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine dari ginjal, keringat dari kulit, dan tinja dari saluran pencernaan.
Penguapan air melalui kulit dan paru-paru, juga merupakan salah satu cara untuk mengendalikan dan mempertahankan suhu tubuh.
Jadi, air yang ada dalam tubuh juga akan dikeluarkan setiap hari, yaitu melalui urine (60 persen), penguapan dari kulit dan paru-paru (35 persen), serta tinja (5 persen).
Oleh sebab itu, anak harus bisa mempertahankan kandungan air dalam tubuh dan memastikan fungsi-fungsi tubuhmua berjalan dengan optimal.
Konsumsi cairan yang cukup setiap harinya sangat penting, terlebih bagi bayi dan anak-anak.
3. Perbedaan komposisi tubuh anak-anak dan orang dewasa menjadi faktor pentingnya minum air
Alasan mengapa pentingnya air bagi tubuh anak-anak adalah, anak memiliki komposisi tubuh yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Volume otot, lemak, dan tulangnya belum sebesar orang dewasa.
Karena itulah, tubuh si Kecil didominasi oleh proporsi kandungan air yang lebih besar. Semakin muda usia seorang anak, akan semakin besar pula komposisi air dalam tubuhnya. Sekitar 80 persen berat badan bayi terdiri dari air.
Selain itu, luas permukaan tubuh anak secara proporsional lebih besar daripada orang dewasa. Seorang dewasa memiliki luas permukaan tubuh 0,26 sentimeter persegi untuk setiap sentimeter kubik volume tubuhnya.
Sedangkan bayi dan anak-anak memiliki luas permukaan tubuh 1,32 sentimeter persegi untuk sentimeter kubik volume tubuhnya.
Tubuh secara alami mengalami kehilangan cairan melalui permukaan kulit. Oleh sebab itu, bayi dan anak-anak dengan luas permukaan tubuh lebih besar daripada dewasa, akan lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan dengan orang dewasa.
4. Anak juga memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi dari orang dewasa
Selanjutnya, anak juga memiliki kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa sebagai dampak dari tumbuh kembang tubuhnya.
Hal inilah yang juga menyebabkan hilangnya air atau pergantian cairan dan zat terlarut pada anak, terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa.
Artinya kebutuhan air yang cukup sangat penting untuk membantu proses perkembangan fungsi-fungsi organ dalam tubuh anak.
Selain itu, ada mekanisme protektif tubuh untuk mencegah kehilangan air berlebih, contohnya rasa haus, yang sering sekali belum sempurna pada anak.
Sebagian besar anak kecil masih kurang peka dan tidak cepat untuk mengenali atau merasakan rasa haus tersebut.
5. Mengonsumsi air yang cukup juga membantu menjaga kesehatan ginjal dengan baik
Mama tentu sudah mengetahui bahwa air juga memiliki peran yang sangat penting untuk memelihara kesehatan ginjal. Hidrasi yang cukup akan membuat darah dapat mengalir bebas ke ginjal.
Hal ini akan memastikan ginjal mendapat oksigen dan nutrisi yang si Kecil butuhkan untuk melakukan fungsinya dengan baik.
Asupan air yang cukup juga dapat membantu ginjal membuang zat sisa dari darah dalam bentuk urine, karena terdapat 60 persen air yang akan dibuang oleh tubuh melalui urine.
Selain itu, air yang cukup juga dapat mencegah kristal-kristal pembentuk batu untuk mengendap dan saling menempel, serta membantu pembilasan “flushing” saluran kemih atau membuang bakteri penyebab infeksi dari saluran kemih.
Dengan kata lain, air minum yang cukup dapat menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal ataupun infeksi saluran kemih yang dapat merusak ginjal.
6. Air putih atau air mineral adalah sumber cairan yang terbaik
Sebenarnya, setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung air, hanya saja dengan komposisi yang berbeda.
Umumnya, sekitar 20 persen dari kebutuhan air harian akan diperoleh dari makanan, terutama buah dan sayur yang memiliki kandungan air yang tinggi, sedangkan 80 persen sisanya dipenuhi dari minuman.
Karena itulah, cairan atau produk minuman apapun yang anak minum akan berperan dalam mencukupi kebutuhan hidrasi harian karena mengandung air.
Air putih atau air mineral adalah sumber cairan yang terbaik karena tidak mengandung gula dan kalori. Penelitian menunjukkan bahwa cairan yang berwarna, seperti susu, atau memiliki rasa, misalnya dengan gula, memang akan lebih disukai oleh anak.
Namun, perlu diingat bahwa cairan yang berwarna dan manis ini mengandung kalori, sehingga harus dikonsumsi secara hati-hati.
Penelitian pun menunjukkan bahwa tambahan gula pada minuman anak merupakan salah satu penyebab kejadian berat badan berlebih atau obesitas dan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit ginjal kronis, pada saat ia berusia dewasa.
7. Tips mengatasi anak yang tidak suka minum air putih
Namun tak dapat dimungkiri, banyak anak yang tidak suka air putih dan lebih suka dengan air yang manis atau berwarna.
Jika anak mama ternyata juga kurang suka air putih, ada beberapa trik yang dapat dilakukan untuk
memastikan konsumsi cairan harian anak tetap terpenuhi dan berasal dari minuman yang sehat, yaitu:
• Menaruh potongan buah segar ke dalam air putih sebagai penambah rasa
• Memilih susu sapi atau susu kedelai dengan rasa plain
• Memberikan air kelapa tanpa pemanis
• Memberikan jus buah tanpa tambahan susu ataupun gula
Sebaliknya hindari produk minuman seperti soda, susu, atau jus buah dengan tambahan gula dan pewarna, serta minuman berkafein.
Produk minuman ini mengandung tambahan kalori kosong, yaitu kalori tanpa nilai nutrisi dan juga dapat memperberat kerja ginjal, terutama pada anak berusia kurang dari lima tahun.
Kini Mama telah mengetahui apa saja pentingnya minum air dan pengaruhnya pada ginjal anak, bukan?
Yup, begitu banyak manfaat air bagi si Kecil, sehingga pastikan Mama bisa memastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup setiap harinya. Yuk, jaga kesehatan ginjal anak sejak dini dengan membiasakannya minum air putih yang cukup!
Baca juga:
- 7 Tips Sederhana agar Anak Balita Mau Minum Lebih Banyak Air
- Bolehkah Memberikan Air Berkarbonasi pada Anak Balita?
- Kaya Serat dan Air, Ini Buah yang Baik untuk Jaga Pencernaan Anak