Penyebab Mimpi Buruk pada Anak dan Cara Mengatasinya
Bisa terjadi karena pengalaman traumatis dalam hidupnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mimpi buruk bisa muncul pada siapapun, orang dewasa maupun juga anak-anak. Anak dengan usia 3-10 tahun sangat umum terbangun di tengah malam setelah mengalami mimpi buruk, dan terkadang membuat anak kesulitan tidur lagi.
Mimpi buruk biasanya muncul sebagai imajinasi menakutkan atau tentang bahaya di kehidupan nyata yang anak ketahui. Walaupun tampak menyeramkan, mimpi buruk sebenarnya adalah bagian dari tumbuh kembang setiap anak, dan hal ini tidak perlu membuat Mama cemas dan khawatir.
Meskipun tidak sering terjadi, Mama mungkin bertanya-tanya apa yang menyebabkan anak mama selalu mengalami mimpi buruk.
Kali ini Popmama.com akan membahas lebih lanjut seputar penyebab mimpi buruk dan bagaimana cara menangani anak setelah mengalami mimpi buruk.
Baca terus informasinya di bawah ini!
1. Mimpi buruk menyebabkan anak terbangun sambil ketakutan di tengah malam
Mimpi buruk adalah mimpi yang menakutkan anak dan menyebabkan ia terbangun sambil ketakutan di tengah malam. Mimpi buruk bisa tentang hal-hal menakutkan imajiner atau tentang bahaya kehidupan nyata yang telah anak ketahui.
Si Kecil yang terbangun mungkin tidak dapat langsung memisahkan kenyataan dari mimpinya, dan mungkin benar-benar berpikir bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi. Seiring bertambahnya usia, anak bisa menyadari bahwa mimpi itu tidak nyata.
Anak biasanya mengalami mimpi buruk tentang hal-hal imajiner seperti boneka atau monster yang menakutkan. Sedangkan anak yang lebih besar mungkin mengalami mimpi buruk tentang bahaya dalam kehidupan nyata. Contohnya kecelakaan mobil, kematian, kekerasan, hewan agresif, dll.
2. Perbedaan mimpi buruk dengan teror malam
Mimpi buruk seringkali disalahartikan sebagai teror malam. Anak yang mengalami teror malam, terjadi di awal malam saat ia tidur.
Meskipun anak yang mengalami teror malam tidak terbangun sepenuhnya, ia dapat terlihat gelisah atau tertekan dalam tidurnya, dan mungkin memiliki detak jantung yang cepat. Setelah itu anak biasanya tidak mengingat kejadian teror malam.
Sedangkan, mimpi buruk cenderung terjadi pada paruh kedua malam, selama waktu yang disebut tidur Rapid Eye Movement (REM). Anak bermimpi dalam tidur REM-nya. Setelah mimpi buruk, anak bisa terbangun dalam ketakutan dan harus ditenangkan.
Namun ia memiliki kesadaran penuh dan dapat mengingat mimpi buruk dengan jelas setelah terbangun.
3. Hal-hal yang memicu anak mengalami mimpi buruk
Mimpi buruk dapat terjadi pada anak sebagai reaksi terhadap ketakutan atau trauma di kehidupan nyata. Mimpi buruk juga dapat terjadi sebagai respons terhadap ketakutan imajiner yang mengambil alih setelah anak membaca buku yang menakutkan atau menyaksikan film horror sebelum tidurnya.
Isi mimpi buruk biasanya merupakan cerminan dari apa yang dialami anak dalam kehidupan nyata. Contohnya bisa seperti berjuang melawan binatang, makhluk khayalan, monster, orang jahat, dan berada di tempat yang dikenal, bersama orang yang diketahui, atau kejadian yang tak terlupakan.
4. Penyebab mimpi buruk pada anak tidak mudah untuk diketahui
Penyebab pasti mimpi buruk pada anak tidak mudah untuk diketahui. Karena bisa jadi itu berasal dari apa yang dialami anak di siang hari, sesuatu yang menjengkelkan. Terkadang, mimpi buruk juga merupakan akibat dari pengalaman traumatis.
Jenis mimpi buruk terkait dengan tahap perkembangan kehidupan anak. Misalnya, balita bisa mengalami mimpi buruk tersesat dan berpisah dari orangtuanya, dan anak yang lebih besar mungkin mengalami mimpi buruk tentang kematian.
Jadi, intensitas mimpi buruk berbeda pada setiap anak-anak dari kelompok umur yang berbeda.
5. Cara untuk membantu anak tenang dan kembali tidur setelah mengalami mimpi buruk
Berikut beberapa tips yang dapat Mama lakukan untuk membantu anak tenang dan kembali ke tempat tidurnya setelah mengalami mimpi buruk:
Berikan kenyamanan dan kepastian
Jika anak terbangun dalam kepanikan setelah mimpi buruk, hibur dengan pelukan, atau cium. Yakinkan anak bahwa Mama tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk menimpanya, sehingga anak akan kembali tidur setelah mengetahui bahwa Mama ada untuknya.
Pastikan anak cukup tidur
Jika anak kurang tidur, kemungkinan besar dia akan mengalami mimpi buruk. Pastikan anak cukup tidur. Buat anak mengikuti rutinitas di pagi hingga sore hari, dan katakan padanya bahwa harus tidur jam 10 malam di setiap malam, dan pada akhirnya anak akan terbiasa tidur pada waktu yang sama dan tidak akan bangun sampai larut malam.
Bicarakan tentang mimpi buruk
Diskusikan mimpi buruk sepanjang hari dengan anak, dan coba tentukan apakah ada pola yang berulang. Ini bisa membantu Mama untuk mengetahui apa yang membuatnya takut atau cemas. Begitu Mama menemukan penyebabnya, Mama bisa membantu anak untuk berusaha melawan rasa takut itu.
Gunakan "sihir"
Untuk anak dengan usia yang lebih kecil, Mama dapat meyakinkan anak dengan kekuatan magis perlindungan Mama, dengan menyingkirkan monster menggunakan “semprotan monster ajaib”, Mama bisa menggunakan parfum atau pengharum ruangan. Mama juga dapat memeriksa di bawah tempat tidur untuk memastikan tidak ada monster yang bersembunyi di bawahnya.
Bantu anak kembali tidur
Jika anak terbangun dalam kepanikan, tenangkan dia dengan suara yang menenangkan, dan bantu anak kembali tidur. Bicarakan tentang mimpi bahagia yang mungkin disukai anak, setelah itu cium telapak tangannya dengan lembut dan pegang tangannya sampai ia kembali tertidur.
Tawarkan “benda keamanan”
Tawarkan anak benda keamanan untuk dipegang saat akan tidur. Misalnya, Mama bisa memberinya selimut, mainan yang menggemaskan, atau bantal favoritnya. Ini sangat membantu ketika Mama tidak ada di kamarnya untuk menenangkan anak ketika mengalami mimpi buruk.
Cahaya malam
Kebanyakan anak takut pada kegelapan, karena kegelapan di malam hari dapat membuat bayang-bayang tampak seperti monster yang menakutkan. Solusinya, biarkan lampu malam di kamar anak menyala, anak ia tidak takut pada kegelapan.
Temukan metode untuk menghilangkan mimpi buruk
Diskusikan dengan anak dan temukan metode untuk menghilangkan mimpi buruk. Jika anak takut gelap, Mama bisa meninggalkan senter atau lampu tidur di dekat bantalnya yang bisa menghancurkan mimpi buruk.
Namun, jika anak takut pada monster, Mama dapat meyakinkannya bahwa monster itu hanyalah imajinasi. Mama juga bisa mengarang akhir mimpi yang lucu untuk menghilangkan rasa takutnya.
6. Cara mencegah anak mengalami mimpi buruk dan mendorong mimpi indah
Mimpi buruk mungkin sulit dicegah, namun jika anak mengalami mimpi buruk setiap hari, ia tidak akan cukup tidur untuk mengisi energinya. Beberapa tindakan pencegahan ini dapat membantu anak untuk mendapatkan mimpi indah dan bahagia pada anak.
Ikuti tips berikut untuk mencegah mimpi buruk dan mendapatkan mimpi indah:
Mandi air hangat: Mandi air hangat dapat membantu menenangkan anak dan juga akan membantunya tidur lebih nyenyak.
Dream Catcher: Mama juga bisa menggantungkan dream catcher di atas tempat tidur anak dan mengatakan kepadanya bahwa benda penangkap mimpi itulah yang membantu menangkap dan menghentikan mimpi buruknya.
Membacakan cerita bahagia: Membaca cerita bahagia sebelum tidur meningkatkan suasana hati anak dan mengisi pikirannya dengan pikiran positif sebelum tidur yang mencegah mimpi buruk.
Hindari menyaksikan acara dan membaca buku yang menyeramkan: Jangan biarkan anak menonton tayangan yang menakutkan atau membaca cerita seram sebelum tidur, karena cerita tersebut akan berada di benaknya dan mungkin membuat anak takut di malam hari.
Peluk anak dan ucapkan “mimpi indah”: Memeluk anak sambil ucapkan mimpi indah padanya, akan membantu anak tidur dalam suasana hati yang bahagia karena diyakinkan oleh sentuhan Mama.
7. Kondisi yang mengharuskan anak segera mendapatkan penanganan dari dokter
Mimpi buruk sering terjadi pada anak-anak, terutama setelah menonton film horor atau membaca buku yang dipenuhi rasa takut.
Tetapi, jika anak tidak melakukan keduanya dan masih mengalami mimpi buruk hampir setiap malam, Mama perlu membawanya ke dokter. Di bawah ini adalah beberapa kasus ketika Mama harus berkonsultasi dengan dokter:
- Jika anak mengalami mimpi buruk setiap malam untuk waktu yang lama.
- Jika ada mimpi buruk yang berulang pada anak, terutama setelah peristiwa traumatis di kehidupan nyata.
- Jika anak mengalami mimpi buruk dan memengaruhi kehidupannya sehari-hari.
- Jika mimpi buruk membuat anak tidak cukup tidur setiap hari, atau semakin memburuk atau menjadi lebih sering.
Nah itulah beberapa informasi seputar mimpi buruk pada anak yang perlu Mama ketahui. Mimpi buruk pada anak adalah kondisi yang sangat umum dan tidak perlu dikhawatirkan. Mimpi buruk biasanya hilang sendiri ketika anak tumbuh dari ketakutannya.
Mama hanya perlu khawatir jika mimpi buruk terus berlanjut dan memburuk seiring berjalannya usia anak. Segera atasi dengan berkonsultasi pada dokter anak untuk mengetahui penanganan selanjutnya.
Baca juga:
- Pemimpin Alami, ini 7 Kepribadian Anak yang Lahir di Bulan April
- Pemimpin Alami, ini 7 Karakter Anak Pertama Perempuan
- 7 Cara Meredakan Rasa Takut Anak Pada Kemungkinan Mimpi Buruk