7 Tips agar Playdate Tetap Menyenangkan untuk Anak yang Pemalu
Playdate dapat membantu si Kecil mengatasi rasa malu dan meningkatkan kemampuan bersosialisasinya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Playdate menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh para orangtua untuk mengajak anak-anaknya bermain dengan anak-anak lain.
Kegiatan ini menjadi sarana bagi anak, khususnya balita, untuk membangun kemampuan bersosialisasi dengan teman sebaya, sekaligus juga menciptakan ikatan dengan orang-orang di luar anggota keluarganya.
Namun setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda, ada anak yang mudah nyaman bermain bersama anak-anak lain, tetapi juga ada anak yang pemalu dan pasif saat playdate.
Jika si Kecil termasuk pemalu, jangan khawatir ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan agar playdate tetap seru.
Berikut Popmama.com telah merangkum tips agar playdate tetap menyenangkan untuk anak yang pemalu. Yuk simak!
1. Mengenalkan si Kecil seperti apa gambaran situasi playdate sebelum benar-benar melakukannya
Jika ini pertama kalinya pengalaman playdate bagi si Kecil, penting bagi Mama untuk mengenalkan anak pada situasi baru ini untuknya.
Mama dapat menjelaskan kira-kira seperti apa situasi yang terjadi, mulai dari ada teman-teman yang datang untuk bermain, lalu mereka akan berbagi mainan bersama, setelah itu mungkin juga ada waktu camilan atau makan bersama.
Mama juga bisa memberitahu gambaran seperti apa suasana playdate atau kegiatan apa saja yang dilakukan melalui foto atau video, sebelum benar-benar anak melakukannya.
Ketika balita yang pemalu memiliki waktu untuk beradaptasi dengan situasi yang baru, ia akan menjadi lebih tenang dan santai saat menghadapinya.
2. Berikan si Kecil kesempatan untuk melangkah
Tentu akan sangat menggoda bagi orangtua untuk campur tangan dan mengambil mainan yang direbut dari anak mama.
Tapi tunggu dulu!
Balita yang pemalu dan cenderung pasif juga perlu belajar untuk mencoba memecahkan masalahnya sendiri.
Jika semuanya berjalan baik untuk anak, ia akhirnya akan mendapatkan kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah sendirian. Dan ini akan berguna di kemudian hari, terutama saat Mama tidak berada di sekitar anak.
3. Bantu anak jika upayanya untuk menangani situasi tampak tak berhasil
Namun setelah Mama melihat upaya anak untuk menangani situasi tampak tidak berhasil, atau ia tidak mengambil tindakan apa pun, tidak apa-apa untuk datang dan membantu anak.
Pastikan untuk membantu anak tanpa banyak kehebohan, Mama atau Mama dari teman bermain anak, bisa masuk ke dalam situasi dan berkata, “Sekarang giliran (nama anak mama) yang main mobil-mobilan ini ya”
4. Ajari anak bagaimana bereaksi melalui permainan pura-pura
Anak-anak yang lebih pasif, mungkin baru mulai membela dirinya sendiri ketika Mama memberi tahunya pengetahuan dan cara untuk melakukannya melalui role play atau permainan pura-pura.
Yup, ini mungkin tidak berhasil dengan balita yang masih sangat kecil, tetapi jika Mama memiliki balita yang lebih besar, beri tahu ia sebuah situasi dan apa yang harus dilakukan.
Misalnya, jika ada teman bermainnya yang mencuri mainannya, Mama bisa memberi tahunya seperti"Jika ada temanmu yang mencuri bola, beri tahu ia, 'Tolong kembalikan bolanya.'".
Jangan lupa juga untuk mengajarkan si Kecil mengatakan "Terima kasih" saat mainannya telah dikembalikan.
5. Berikan contoh seperti apa perilaku yang baik saat bersosialisasi
Mama adalah idola dan guru terbaik si Kecil. Jadi tunjukan perilaku positif apa yang Mama inginkan, agar anak dapat mengikutinya.
Jika teman bermain anak tidak ingin mengantre untuk bermain perosotan, Mama dapat memberi tahu balita lainnya, seperti "Kita harus mengantre dan menunggu giliran ya," alih-alih menarik anak agar berdiri di depannya.
Ini mengirimkan pesan pada balita, agar ia bisa menggunakan kata-katanya, bukan tubuhnya untuk memperbaiki keadaan.
6. Bekerja sama dengan orangtua dari teman-teman playdate anak
Tentu, Mama dapat mengalihkan perhatian anak dengan mainan lain, bila teman bermainnya sengaja menjatuhkan menara balok yang telah anak buat.
Tetapi pengalihan tidak akan mencegah masalah bila terjadi lagi.
Sehingga, pastikan Mama telah berbicara dengan orangtua dari teman-teman anak, agar mengetahui dinamikanya selama playdate.
Ini juga dapat membantu mereka untuk mengatur anak-anaknya secara langsung, tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada selama playdate.
7. Latihan, latihan, dan latihan
Untuk usia berapa pun, pengalaman pertama memang tidak selalu mudah. Maka itu, bantu balita yang pemalu dengan terus latihan. Misalnya, Mama dapat menetapkan waktu playdate pertama si Kecil, agar tidak perlu terlalu lama.
Cukup memberinya waktu 1-2 jam untuk bermain, yang penting anak dapat belajar untuk bersosialisasi. Bila waktu main terlalu lama, ditakutkan anak akan merasa tidak nyaman, bosan, dan kelelahan.
Jika anak merasa nyaman, Mama dapat meningkatkan waktu playdate nya menjadi 2-3 jam, dan begitu pun selanjutnya sampai Mama menemukan waktu yang cukup.
8. Tunjukkan dukungan Mama terhadap anak
Pada saat Mama mengajak si Kecil melakukan playdate, awal-awalnya akan terasa berat baginya. Sehingga, anak mungkin menunjukkan perilaku yang tak diharapkan.
Ketika ini terjadi, pastikan agar Mama tetap menunjukkan dukungan terhadap anak. Tidak apa-apa bila ia ingin menyelesaikan playdate lebih cepat, atau tidak ingin bermain dengan anak-anak lainnya.
Dengan menunjukkan kasih sayang dan dukungan, perlahan si Kecil akan percaya bahwa dirinya memiliki potensi untuk bersosialisasi dengan baik, dan diharapkan akan membantunya mengatasi rasa malu.
Nah itulah tips agar playdate tetap menyenangkan untuk anak yang pemalu. Melalui kegiatan ini, semoga si Kecil dapat melatih mengatasi rasa malunya, sehingga ia menjadi lebih percaya diri untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya ya!
Baca juga:
- 5 Fakta Menarik yang Harus Diketahui Mengenai Playdate
- Sebelum Melakukan Playdate, Baca Dulu Panduan Lengkap ini
- 5 Hal yang Harus Ditanyakan Sebelum Playdate