7 Tips Mudah untuk Membatasi Screen Time Anak
Kecanduan gadget dapat membuat anak malas belajar
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada era modern ini, hampir setiap kalangan usia sudah merasakan manfaat gadget, termasuk balita. Mama mungkin terbiasa untuk memberikan gadget pada anak sejak kecil, untuk menenangkan dan membuatnya fokus pada kontennya, sehingga Mama bisa beraktifitas.
Namun, mengabaikan screen time atau waktu penggunaan gadget, seringkali membuat anak justru kecanduan dan sulit menghentikannya. Risikonya anak jadi malas belajar dan asyik bermain gadget nya saja.
Jika anak sudah malas belajar, tentunya dapat memengaruhi akademik anak di sekolah. Nah untuk mencegahnya, kali ini Popmama.com akan membahas 7 tips dan cara membatasi screen time atau penggunaan layar pada anak yang bisa Mama terapkan.
Simak caranya di bawah ini yuk!
1. Membatasi screen time pada anak dengan mengatur waktu penggunaan gadget maksimal satu jam perhari
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, anak yang berusia di bawah 2 tahun tidak disarankan untuk menggunakan layar ponsel, bahkan ini juga berlaku untuk teknologi lain seperti menonton televisi atau laptop.
Ketika anak berusia 2 sampai 5 tahun, ia baru boleh bisa menatap gadget dengan batasan waktu maksimal satu jam per hari. Jika tidak dibatasi, penggunaan gadget yang berlebihan di usia dini, bisa memicu gangguan mental, fisik dan emosi anak.
Selain itu, Mama dapat membatasi screen time anak dengan menetapkan jadwal bermain gadget yang sama setiap harinya, seperti pada saat tengah hari ketika anak tidak bisa bermain di luar.
2. Menghilangkan gadget dari pandangan anak selama waktu belajar
Membatasi jarak gadget dan anak ketika waktu belajar juga berpengaruh, Mama dapat menyembunyikan gadget dari pandangan anak, misalnya dengan menyimpan di dalam laci atau lemari.
Perhatikan untuk tidak membiarkan ponsel Mama tergeletak begitu saja di atas meja atau tempat yang anak mudah mengambilnya. Karena ketika Mama lengah, bisa saja anak mengambilnya dan diam-diam menggunakannya.
Ketika anak tengah belajar, Mama sebaiknya juga memberikan contoh dengan memainkan gadget di depan anak. Jika memang perlu, sebaiknya menjauh dari pandangan anak. Suasana tanpa gadget ini adalah sebagai bentuk dukungan belajar buat si Kecil.
3. Alihkan dengan aktivitas fisik
Sebagai orangtua, Mama perlu dituntut untuk konsisten demi menerapkan disiplin pada anak, termasuk menerapkan waktu layar. Jika anak sudah bermain gadget dengan batas waktu yang ditentukan, alihkan perhatian anak pada aktivitas yang meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Misalnya Mama bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti mengajaknya main di taman, pergi ke rumah teman, atau jika kondisi sedang tidak memadai untuk aktivitas fisik di luar rumah, Mama bisa mengajak anak untuk melakukan olahraga ringan di rumah, seperti menari, yoga, dan lain-lain
4. Melakukan kegiatan produktif yang meningkatkan keterampilannya
Jika anak mama sudah menginjak usia sekolah, maka ada banyak kegiatan produktif yang bisa meningkatkan pengalaman dan keterampilannya dibanding menggunakan gadget untuk mengisi waktu luang.
Dengan kata lain, Mama bisa mengembangkan bakat anak di waktu luangnya. Misalnya jika anak senang melukis, Mama bisa mengajak anak untuk melukis bersama. Tergantung dari apa minat anak, Mama juga bisa mengajak anak bermain musik, bermain sepak bola, dan lain-lain.
5. Mengatur jadwal anak tidak terlalu padat supaya ia tidak lelah saat belajar
Kondisi yang tidak prima dan cenderung lelah dapat menurunkan semangat anak dalam belajar, sehingga anak tidak fokus belajar dan memilih untuk bermain gadget. Jika itu masalahnya, Mama dapat mengatur jadwal produktivitas anak agar tidak terlalu padat.
Mama bisa mengatur jadwalnya belajar, kursus, istirahat dengan tepat. Ini memang membutuhkan waktu yang tidak singkat, karena Mama juga perlu tahu batas kemampuan anak.
Namun pastikan jadwal anak tidak terlalu padat, karena alasan lelah untuk belajar bisa menjadi andalannya. Selain itu, berikan anak asupan pola makan yang sehat dan ingatkan agar menerapkan tidur cukup setiap hari, agar tubuh tidak mudah lelah.
6. Berikan motivasi belajar yang kuat pada anak
Selain tidak menggunakan gadget di hadapan anak saat ia belajar, orangtua juga perlu menjadi contoh untuk anak agar semakin giat belajar. Dengan ikut belajar bersama anak, bisa memberikan motivasi belajar yang kuat pada anak, sehingga mengalahkan keinginannya untuk bermain gadget.
Mama dan Papa bisa ikut membaca buku ketika anak belajar. Setelah itu, diskusikan tentang masa depan dan pentingnya cita-cita yang perlu anak raih. Jika anak sudah terpancing untuk bermimpi, bantu anak untuk terus mengingat impiannya.
Bahkan Mama juga bisa lho untuk memberikan dekorasi kamar sesuai cita-cita anak. Misalnya ketika anak ingin menjadi astronot, Mama bisa menempelkan poster benda-benda angkasa, replika kostum astronot, dekorasi miniatur planet, dan sebagainya.
7. Memiliki sudut ruangan yang menyenangkan
Mengalihkan anak dari gadget bisa dilakukan dengan cara menciptakan rumah yang menyenangkan. Misalnya Mama memiliki ruangan khusus dengan banyak rak buku, yang meningkatkan kesadaran anak untuk terus belajar.
Selain itu juga ada rak khusus permainan seperti puzzle, catur, balok mainan, dan lain-lain, sehingga perhatian anak tidak hanya tertuju pada gadget saja pada saat waktu istirahatnya.
Dengan menciptakan sudut ruangan yang menyenangkan, akan mengembangkan pola pikir bahwa banyak kegiatan menyenangkan lainnya daripada hanya bermain gadget.
Membatasi anak dari gadget memang bisa menjadi tantangan besar bagi Mama di era teknologi saat ini, namun kesadaran akan pentingnya belajar dan kaitannya dengan masa depan anak, bisa membuat Mama yakin ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan screen time anak.
Itulah 7 tips dan cara membatasi screen time pada anak Mama. Semoga upaya di atas berhasil ya Ma, selamat mencoba!
Baca juga:
- Tak Hanya Ponsel, Ini 5 Tanda Anak Kecanduan Screen Time Dari Televisi
- Benarkah Screen Time Bisa Sebabkan Speech Delay?
- Screen Time Meningkat 300 Persen Jadi Permasalahan Orangtua Zaman Now