Tips Mengajarkan Anak Menggunakan Berbagai Alat Mewarnai
Setiap alat mewarnai memiliki teknik-tekniknya sendiri
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menggambar adalah kegiatan yang banyak dilakukan anak-anak sejak usia balita. Banyak orangtua juga yang mendukung anak melakukan kegiatan ini.
Selain untuk mengajarkan anak pada berbagai bentuk, menggambar juga dapat meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak. Namun, menggambar tidak lengkap bila tidak diwarnai, karena mewarnai bisa menambah nilai keindahan dan mengenalkan anak pada macam-macam warna.
Alat-alat mewarnai juga digunakan untuk mempertegas karakter yang ada dalam gambar, sehingga bisa lebih jelas apa makna dari gambar tersebut.
Nah untuk mengajarkan anak pada berbagai alat-alat mewarnai, berikut ini Popmama.com telah merangkum tips mengajarkan anak teknik menggunakan berbagai alat mewarnai. Yuk simak tipsnya!
1. Krayon
Umumnya, krayon banyak digunakan oleh anak-anak untuk menghasilkan warna dalam gambar. Krayon sendiri merupakan alat pewarna gambar yang terbuat dari lilin berwarna, air, dan kapur. Alat mewarnai ini juga tidak beracun, sehingga minim risiko ketika digunakan oleh balita.
Untuk menghasilkan gambar yang menarik dengan krayon, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil:
Selalu warnai dengan arah yang konsisten
Mewarnai dengan satu arah akan membuat dampak yang lebih besar pada hasil akhir. Ketika anak menggunakan dua arah, maka krayon bisa terlihat berantakan meski sudah hati-hati tetap berada di garis. Mewarnai dengan satu arah, lebih mudah dilihat dan terlihat sangat rapi.
Namun jika ada memiliki sudut atau lengkungan, anak dapat mewarnainya dengan membentuk lingkaran yang sangat kecil.
Memberikan tekanan pada krayon secara konsisten dapat memberikan tampilan warna yang seragam
Menjaga tekanan yang konsisten dengan krayon dapat memberikan tampilan yang seragam. Namun jika si Kecil menekan dengan keras, ia mungkin akan cepat lelah, jadi ingatkan anak untuk menekan dengan ringan.
Menggunakan tekanan yang berbeda dapat menciptakan warna gradasi
Jika ada beberapa area yang ingin dipertegas, anak dapat menekan krayon sedikit lebih keras untuk menghasilkan warna yang lebih gelap dan lebih intens. Diawali dengan tekanan ringan untuk cakupan penuh, dan diberikan penegasan untuk area-area tertentu.
Menggunakan krayon secara tumpang tindih
Yup, si Kecil dapat menggunakan krayon untuk pewarnaan yang tumpang tindih. Caranya dengan memilih warna dominan terlebih dahulu, dan mengosongkan sedikit area agar krayon kedua bisa menempel.
2. Pensil warna
Selain krayon, pensil warna juga sebagai alat mewarnai yang umum dikalangan anak-anak. Sesuai dengan namanya, jenis alat mewarnai yang satu ini memiliki bentuk mirip seperti pensil.
Warna yang dihasilkan pensil warna cenderung lebih tegas. Akan tetapi, bisa juga menghasilkan warna yang halus dengan menggunakan teknik pewarnaan yang khusus.
Jika anak mama tertarik untuk mewarnai dengan pensil warna, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil:
Merencanakan bagaimana anak akan mewarnai gambarnya
Memilih dan mengganti pensil warna setiap kali berpindah kolom, bisa menghabiskan banyak waktu. Terutama jika si Kecil berbagi pensil warnanya dengan saudaranya atau temannya.
Untuk mencegah hal tersebut, Mama bisa mengajak balita untuk merencanakan bagaimana ia akan mewarnai gambarnya. Jika ia ingin menggunakan warna kuning terlebih dahulu, lihatlah gambar dan tentukan kolom mana yang akan diwarnai dengan warna kuning.
Ulangi proses ini sampai anak telah merencanakan warna di setiap kolomnya.
Menggunakan metode tangga
Untuk membantu menghindari mencoret-coret gambar, Mama mengajari anak mewarnai dengan metode tangga. Metode tangga dapat memberikan anak struktur dan fokus untuk membuat pewarnaannya lebih efisien.
Pilih satu pensil warna dan pilih kolom-kolom untuk mulai mewarnai. Mulailah dari bagian atas sampai ke bawah, kemudian bagian kecil dari kiri ke kanan, seperti garis tebal. Turun, seperti melangkah ke anak tangga lain di tangga, dan ulangi. Lanjutkan sampai anak bisa mengisi seluruh gambar.
Membuat efek tiga dimensi
Pensil warna dapat menghasilkan warna terang dan gelap dapat membantu memberikan tampilan bentuk, atau menjadi tiga dimensi yang membuat karya seni si Kecil terlihat lebih realistis.
Untuk menambahkan efek tiga dimensi, pilih beberapa area untuk menambahkan warna yang lebih gelap. Kemudian lapisi warna lebih gelap di atasnya dengan menekan pensil warna.
3. Cat air
Cat air adalah pewarna yang menggunakan pigmen dengan pelarut air yang memiliki sifat transparan. Cat air banyak digunakan karena sifat transparansi yang dimiliki.
Cat air biasanya digunakan untuk menghasilkan warna yang lebih terang dan segar. Tak hanya itu saja, cat air juga mudah untuk dibersihkan dan cepat mengering.
Jika ingin mengajarkan anak untuk menggunakan cat air, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil:
Pilih warna atau campurkan warna sebelum mulai mewarnai
Pertama, campur cat di palet lukis. Ingatlah untuk menguji warna pada kertas yang tidak terpakai untuk memastikan warnanya sudah cukup atau belum.
Tempel kertas lukis ke papan kayu dengan penjepit
Selanjutnya, rekatkan kertas ke papan kayu dengan penjepit. Ini membantu menjaga kertas agar tidak meluncur ke mana-mana saat melukis, yang bisa membuat frustrasi si Kecil.
Mulai mewarnai kertas dengan cat air
Masukkan kuas kedalam air bersih. Namun jangan sampai basah kuyup, jika dirasa terlalu basah, bisa dioleskan ke tisu.
Kemudian, mulailah mengecat kertas, menggunakan satu warna pada satu waktu. Ingatkan anak untuk tidak mencampur cat pada kertas, untuk mencegah warnanya akan menjadi keruh.
Selain itu, pastikan anak mencuci kuasnya sebelum mengganti warna. Saat cat mengering, warna akan bercampur dan menciptakan pola yang indah dan unik. Jika ingin kertas lebih cepat kering, Mama dapat menggunakan pengering rambut untuk membantu.
4. Spidol
Meski spidol jarang digunakan pada balita saat belajar mewarnai, spidol dapat memberikan warna-warna yang lebih nyata dan cerah. Spidol sendiri merupakan alat pewarna sejenis pena yang memiliki tinta, di mana ujungnya terbuat dari serat yang berpori.
Mata spidol harus ditutup dengan penutup yang ada, sehingga mencegah spidol dan tintanya menjadi mengering. Di dalam spidol sendiri terdapat seperti serat yang menyimpan tinta warna.
Ketika si Kecil ingin menggunakan spidol untuk mewarnai, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil:
Mewarnai secara perlahan
Cara terbaik untuk mendapatkan cakupan yang merata dan mencegah goresan, adalah dengan mewarnai secara perlahan, kecuali jika si Kecil menginginkan tampilan tertentu dan ingin mendapatkan goresan spidol yang terlihat nyata.
Mewarnai dari warna terang ke gelap
Saat mulai mewarnai, penting untuk tidak memberikan tekanan keras. Karena anak selalu dapat menambahkan lebih banyak warna dan menjadi lebih gelap, tetapi ia tidak dapat melakukan sebaliknya.
Warnai dalam nuansa paling terang terlebih dahulu, lalu bangun warna yang lebih gelap.
Cobalah untuk merencanakan bagaimana gambar akan diwarnai terlebih dahulu dan ketahui area mana yang akan dibiarkan tetap putih, karena anak tidak dapat menghapus spidol.
Gunakan pensil warna untuk menambah detail
Setelah selesai mewarnai dengan spidol, gunakan pensil warna untuk menambahkan detail akhir dan garis halus.
Nah itulah beberapa tips mengajarkan anak menggunakan berbagai alat mewarnai. Sangat penting untuk mengenalkan anak pada berbagai alat mewarnai, dan biarkan ia memilih alat mana yang paling disukainya.
Memberikan alat favoritnya, akan meningkatkan semangat si Kecil saat mewarnai. Alat mewarnai apa yang paling disukai anak mama?
Baca juga:
- 15 Gambar Sayur untuk Anak TK, Yuk Mewarnai!
- 7 Aplikasi Android yang Melatih Anak Menggambar dan Mewarnai
- 10 Rekomendasi Krayon Mewarnai untuk Anak