10 Tips untuk Membuat Anak Lebih Mandiri Sejak Dini
Tentunya dengan cara yang aman dan tak berbahaya untuk si Kecil ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balita masih terlalu muda untuk memahami konsep ketepatan waktu atau untuk bertanggung jawab atas tindakannya.
Si Kecil mungkin bergantung pada orangtua untuk hal-hal kecil, dan ia mungkin membutuhkan Mama untuk hal-hal sederhana, kecuali jika Mama memberinya kebebasan untuk melakukan sesuatu sendiri, membuat kesalahan, dan belajar darinya.
Saat anak tumbuh, Mama pasti ingin membuatnya mandiri, dan dengan cara yang tepat karena perintah sederhana seharusnya tidak datang sebagai hukuman.
Sebagai orangtua, Mama dapat mendorong kemandirian balita ke arah yang tepat.
Kali ini Popmama.com akan memberikan beberapa tips melatih anak agar mandiri namun tetap menikmati masa kecilnya sebagaimana mestinya.
1. Beri anak tanggung jawab yang bisa ia tangani
Memang saat ini si Kecil belum perlu mulai menangani keuangan rumah dan membuat keputusan besar. Namun, kemandirian perlu dimulai dari diri sendiri dan dari sanalah Mama dapat membantu anak.
Jika Mama berencana piknik dan membutuhkan anak untuk membantu, berikan ia tugas-tugas sederhana seperti membuat daftar barang yang mungkin diperlukan atau mengemasi tasnya sendiri untuk perjalanan akhir pekan singkat bersama keluarga.
2. Hindari campur tangan pada hal yang tidak perlu
Banyak orangtua terus-menerus campur tangan dalam tindakan anak ketika ia melakukan sesuatu yang salah atau memakan waktu lebih lama dari yang dibutuhkan.
Ketika anak masih kecil, ada baiknya membimbing anak dengan beberapa instruksi atau saran terbuka yang menginformasikan kepadanya tentang kemungkinan bahwa tugas tersebut dapat diselesaikan dengan cara yang lebih mudah.
Tetapi saat ia sudah tumbuh dewasa, biarkan anak mendatangi Mama ketika hanya membutuhkan bantuan, dan lebih baik untuk menghindari campur tangan yang tidak perlu.
3. Biarkan anak membuat keputusan sendiri setiap saat
Mama mungkin lebih suka menyuruh anak mengerjakan pekerjaan rumahnya sebelum ia pergi bermain. Mamun mungkin anak lebih suka bermain dulu baru menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
Berikan anak sedikit kebebasan dalam aspek yang lebih kecil, seperti memilih apa yang akan dikenakan atau makanan apa yang akan dimakan di malam hari. Dan selama anak melakukan apa yang ia janjikan, seharusnya tidak ada masalah.
4. Miliki empati terhadap anak
Anak baru saja belajar mandiri, jadi ini tidak akan mudah baginya. Hindari memarahinya atau merendahkannya, bahkan ketika ia gagal melakukan sesuatu yang cukup sederhana. Berada di sekitar anak untuk mendukungnya dan membantu jika ia memintanya lebih penting, daripada menghakiminya.
5. Jangan jadikan kegagalan menjadi masalah besar
Akan ada saat-saat ketika anak mungkin gagal dalam suatu hal, dan tentunya ia akan kecewa. Hibur anak dan beri tahu bahwa tidak apa-apa untuk gagal. Ajari ia untuk belajar dari kegagalan itu, bangun dan coba lagi.
Ia bahkan mungkin mengulanginya meskipun sudah diperingatkan. Tidak apa-apa, biarkan anak belajar dari kesalahannya. Beri tahu si Kecil apa yang seharusnya bisa ia lakukan dengan lebih baik, tetapi jangan hubungkan kegagalan dengan perilakunya. Hal ini bisa sangat menghambat harga dirinya.
6. Ajari anak untuk memecahkan masalah secara mandiri
Baik itu masalah terkait sekolah atau masalah apa pun yang mungkin ia miliki dengan saudara atau teman, beri tahu anak bahwa masalah tertentu harus diselesaikan olehnya dan Mama tidak dapat selalu membantunya. Namun tetap berikan bimbingan, jika perlu memberinya perspektif situasi yang berbeda.
7. Tetapkan rutinitas yang benar
Anak dapat kesulitan membuat keputusan sendiri jika ia tidak berpikir secara berurutan. Ini dapat dengan mudah ditangani dengan menetapkan rutinitas tetap untuknya. Setelah anak mengetahui apa yang perlu dilakukan pada hari dan waktu tertentu, dia akan mulai melakukan semuanya sendiri.
8. Ajarkan negosiasi
Banyak anak cenderung mulai melihat dunia sebagai proposisi menang dan kalah. Bukalah hati anak pada dunia kompromi serta negosiasi, dan ia akan mulai memahami untuk memanfaatkan situasi di hadapannya dengan sebaik-baiknya.
Anak bisa memilih untuk piknik di akhir pekan atau menyaksikan film favoritnya, tapi ia tidak bisa melakukan keduanya. Ini juga akan membantunya memprioritaskan preferensinya sendiri.
9. Berikan pilihan yang terbatas
Menanyakan kepada anak apa yang ingin ia makan di restoran bisa membuatnya kewalahan karena menu restorannya cukup banyak.
Sebaliknya, pilih banyak opsi dari menu dan minta anak untuk memilih dari opsi yang sebelumnya Mama telah pilih. Memulai dengan jumlah terbatas dapat membantunya membuat pilihan dengan mudah dan mempersiapkannya untuk pilihan yang lebih baru.
10. Jangan lupa berikan dorongan pada anak
Ketika si Kecil melakukan hal-hal yang ia janjikan dengan cara yang benar dan sendirian, jangan ragu untuk mengatakan kepadanya betapa bangganya Mama padanya.
Umpan balik positif sangat penting dalam membentuk kepribadian anak dengan cara yang benar dan validasi orangtua sangat berpengaruh dalam hal itu.
Nah itulah dia beberapa cara untuk mendorong kemandirian balita dengan cara yang tepat.
Ada perbedaan yang cukup besar antara membuat balita mandiri dan mengajari mereka melakukan aktivitas tertentu sendiri.
Namun begitu balita terbiasa dengan lingkungan yang lebih besar, seperti di sekolah, Mama bisa mengajaknya melakukan aktivitas sederhana sendiri. Ini perlahan bisa menabur benih kemandirian dalam dirinya.
Baca juga:
- Penting, Inilah Cara Melatih Kemandirian Anak Selama Bersekolah Online
- 9 Keahlian Penting yang Menunjang Anak untuk Hidup Mandiri
- Perlu Anak Ketahui, Ini Tugas Nadiem Makarim sebagai Mendikbud-Ristek