Apakah Indonesia Termasuk Negara Fatherless? Begini Jawaban BKKBN
BKKBN menyebut terdapat peningkatan peran ayah dalam pengasuhan di Indonesia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, topik yang sedang ramai diperbincangkan mengenai isu keluarga adalah Indonesia yang menduduki peringkat ketiga sebagai fatherless country (negara tanpa ayah). Apakah benar?
Fatherless country merupakan suatu negara dengan masyarakatnya minim peran atau keterlibatan sosok ayah dalam kehidupan anak, entah pada pengasuhan hingga perceraian orangtua.
Pada 2021 silam, sekelompok mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret menggelar sosialisasi terkait pentingnya peran ayah dalam pengasuhan. Dalam sosialisasi tersebut, mereka mengungkap hasil penelitian tentang status Indonesia sebagai pemegang peringkat ketiga fatherless country di dunia.
Namun, baru-baru ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan peran ayah dalam pengasuhan keluarga di Indonesia berdasarkan pantauan pada hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022 justru cukup tinggi.
Kira-kira seperti apa hasilnya?
Berikut telah Popmama.com rangkum jawaban BKKBN terkait Indonesia termasuk negara fatherless. Simak informasi berikut, Ma.
1. Peran ayah dalam membina keluarga dan pengasuhan mulai meningkat
Direktur Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Irma Ardiana mengatakan bahwa berdasarkan data Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022, dapat dikatakan bahwa peran ayah di Indonesia dalam membina keluarga dan terlibat dalam pengasuhan sudah cukup tinggi.
Data ini tentu saja disebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pendataan pada 2021.
Irma juga mengatakan bahwa Pendataan Keluarga (PK) ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga dengan metode sensus.
2. Perbedaan data dari 2021 dengan 2022 cukup signifikan
Hasil dari penelitian tersebut tentu membuktikan bahwa keterlibatan seorang ayah dalam pengasuhan mengalami kenaikan yang cukup baik dibanding tahun 2021, meski saat ini Indonesia masih masuk dalam kategori fatherless country.
Pada 2021, data menunjukkan bahwa 94,19 persen setiap anggota keluarga memiliki waktu untuk berinteraksi setiap hari dan 93,41 persen pengasuhan anak dilakukan bersama antara suami dan istri selama 6 bulan terakhir.
Sementara dalam Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022, tampak hasil 95,38 persen setiap anggota keluarga memiliki waktu untuk berinteraksi setiap hari dan 94,27 persen pengasuhan anak dilakukan bersama antara suami dan istri selama 6 bulan terakhir.
Irma menilai pencapaian ini perlu mendapatkan perhatian bersama, agar semua anak di Indonesia dapat tumbuh berkembang dengan baik dan memiliki karakter yang kuat karena mendapatkan pendampingan dari sosok ayah.
3. BKKBN membuat sejumlah kebijakan untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia
Untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia dan menjaga keterlibatan ayah dalam pengasuhan, BKKBN sudah membuat sejumlah kebijakan.
Kebijakan ini dilakukan dengan meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga secara holistik dan integratif sesuai siklus hidup. Selain itu juga menguatkan pembentukan karakter dalam keluarga, termasuk peran para ayah dalam pengasuhan. Berikut kebijakan yang diterapkan:
- Menguatkan pemahaman soal 8 fungsi keluarga
- Melakukan optimalisasi pola asuh dan pendampingan balita serta anak
- Pembentukan dan penguatan karakter sejak dini melalui keluarga.
Nah, itu dia jawaban BKKBN terkait Indonesia termasuk negara fatherless. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan ya, Ma.
Baca juga:
- Pahami 6 Dampak Father Hunger pada Anak, Kurang Figur Papa
- Indonesia Termasuk Negara "Fatherless", Apa Penyebabnya?
- Ketidakhadiran Sosok Ayah Sebabkan Tekanan Mental Father Hunger