TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

10 Contoh Kegiatan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun, Bisa Susun Puzzle

Ayo, latih koginitif pada anak dengan berbagai kegiatan seperti ini!

Freepik

Pada masa perkembangan anak, si Kecil tentu harus melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan sekaligus mendidik bersama Mama. Kegiatan ini tentu perlu dilakukan apalagi jika anak saat ini berusia 5-6 tahun.

Saat ini, ada banyak kegiatan koginitif anak yang bisa Mama lakukan bersama si Kecil, lho. Kegiatan koginitif ini meliputi keterampilan anak dalam berpikir, membaca, mengingat, menalar, hingga memperhatikan.

Berbagai contoh kegiatan kognitif anak usia 5-6 tahun sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.

Kira-kira, apa saja contoh kegiatan kognitif anak usia 5-6 tahun? Yuk, disimak!

Contoh Kegiatan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun

1. Permainan menebak angka dan huruf

Freepik/stockking

Kegiatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak tak selalu harus menggunakan alat, Ma. Dalam hal ini, kamu bisa mengajaknya bermain dengan cara verbal lewat permainan menebak angka.

Caranya sederhana, kamu hanya melatih anak mengenal angka dengan menebak secara berurutan. Misalnya saja, 1,2,3,4,5,7,… Nantinya, anak harus mencari angka yang hilang dari urutan tersebut, yang mana jawaban benarnya adalah 6.

Tidak hanya menebak angka, Mama juga bisa melatihnya lewat permainan menebak huruf yang hilang. Contohnya, A,B,C,E,F,… Sama seperti permainan menebak angka, si Kecil juga harus mencari huruf yang hilang di mana jawaban benarnya adalah huruf D.

Permainan ini memang sangat sederhana. Walau begitu, ini bisa membantu anak untuk mengingat susunan angka dan huruf secara perlahan.

2. Menyusun puzzle bergambar

Freepik

Menyusun puzzle menjadi contoh permainan edukatif yang paling mudah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada anak.

Permainan menyusun puzzle memang dapat meningkatkan kognitif karena anak akan terus mencoba mengingat pola dan memecahkan masalah lewat menyusun potongan-potongan gambar sampai tercipta gambar yang utuh.

3. Bermain peran meniru tokoh tertentu

Freepik

Mama mungkin pernah melihat dia sedang bermain masak-masakan seperti seorang chef dengan daun, pasir, atau bahkan bunga di taman. Meski kelihatannya dia seperti sedang main kotor-kotoran, ternyata kegiatan ini bagus untuknya.

Yups, bermain peran yang berpura-pura menjadi tokoh tertentu memang dapat mengembangkan kognitifnya.

Biasanya, bermain peran dilakukan anak dengan benda-benda di sekitarnya. Ini tentu bisa mengembangkan aspek kognitif karena dia akan belajar memanfaatkan benda-benda untuk difungsikan menjadi objek lain, dan melatih berpikir secara abstrak.

Supaya dapat bervariasi, Mama bisa bermain dengannya menjadi orang yang berjualan di pasar, dokter, atau bahkan detektif agar dia tidak bosan dengan permainan ini.

4. Membuat origami

Freepik

Origami ternyata juga bisa dilakukan untuk mengasah kognitif si Kecil, lho. Melakukan kegiatan seni melipat kertas dari Jepang ini bisa membantu anak dalam mengikuti instruksi dan konsentrasi.

Caranya cukup mudah, Mama tinggal menyiapkan kertas origami dan mulai mengajaknya untuk membuat bentuk paling sederhana seperti pesawat terbang. Tak hanya membuat anak belajar fokus, kegiatan ini juga melatih motorik halus pada jari tangannya.

5. Bermain campur warna

Freepik

Pada usia 5-6 tahun, anak biasanya sudah bisa mengenal warna. Untuk melatih kemampuan kognitifnya, Mama bisa mengajaknya untuk bermain permainan campur warna.

Dalam kegiatan ini, Mama akan mengajak anak untuk mencampur warna satu dengan warna lainnya, sehingga mendapatkan warna baru. Contohnya, Mama bisa mengajak dia mencampur warna merah dan kuning untuk mendapatkan warna jingga (oranye).

Aktivitas ini tentu bisa membuat anak lebih dalam mengenal warna. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan fokus dan ketahanan anak agar mereka dapat menyelesaikan aktivitas yang dia kerjakan.

6. Mencocokkan kartu bergambar serupa

Freepik

Permainan kartu bergambar juga bisa Mama pilih sebagai kegiatan untuk meningkatkan kognitif anak. Kartu bergambar sebenarnya tidak harus beli. Di sini, Mama bisa mencetak dua set yang berisi 5 atau 6 objek gambar, seperti hewan, atau kendaraan, dan lainnya.

Cara bermainnya, Mama bisa mengocok kartu dahulu agar susunannya berbeda. Setelah itu, letakkan kartu tersebut secara acak di atas meja. Jika sudah, minta anak untuk membalikkan kartu dan cari kartu lainnya yang memiliki gambar sama.

Jika dia memilih kartu yang tidak cocok, maka kedua kartu itu harus dibalik kembali. Namun, jika kartu yang dipilihnya cocok dan sama seperti gambar pertama yang dia balikkan, maka ambil kedua kartu itu dan pisahkan. Ulangi cara ini hingga semua kartu habis.

7. Mengajaknya bermain mencari perbedaan antara dua gambar yang hampir identik

Freepik/master1305

Pernahkah Mama melihat permainan yang mencari perbedaan antara dua gambar yang hampir identik? Nah, permainan seperti ini ternyata juga cukup menarik bagi anak-anak.

Tak hanya sekadar menarik, permainan ini juga membantu meningkatkan kemampuan anak untuk berkonsentrasi, memperhatikan, dan mengenali syarat visual.

Cara bermainnya cukup mudah. Mama tinggal menyiapkan dua gambar yang hampir mirip dari internet dan tunjukkan kepada anak. Lalu, mintalah dia untuk mengamati gambar-gambar tersebut dan bantu dia untuk menemukan perbedaannya.

Mulailah dari gambar yang paling sederhana dulu, dan secara bertahap beralih ke gambar yang lebih menantang. Nantinya, si Kecil akan terbiasa dengan permainan seperti ini.

8. Ajak dia membaca untuk mendapatkan kosakata baru

Freepik

Di usianya yang masih 5-6 tahun, Mama juga harus membiasakan si Kecil untuk membaca. Pada usia seperti ini, Mama bisa memberikan buku yang berisi lebih sedikit gambar, tetapi yang menarik. Dengan demikian, dia akan tertarik untuk membaca buku.

Kegiatan membaca buku bisa membuat anak mempelajari kosakata baru yang sebelumnya tak pernah diketahuinya. Dalam kegiatan ini, Mama sebaiknya mendampingi anak sembari mengajarkan hal-hal baru dari buku tersebut.

9. Ajak si Kecil membuat gelang dari manik-manik

Freepik

Kegiatan membuat gelang dari susunan manik-manik juga sangat bermanfaat bagi kognitif anak. Pasalnya, kegiatan ini sangat membantu meningkatkan perhatian, konsentrasi, dan keterampilan penalaran anak.

Cara melakukan kegiatan ini terbilang mudah. Mama hanya tinggal mengumpulkan manik-manik dengan berbagai ukuran, bentuk, dan warna, beserta benangnya.

Kemudian, Mama bisa meminta mereka untuk memilah manik-manik, dan memberi mereka pola untuk dirangkai yang melibatkan semua bentuk, ukuran, dan warna.

10. Ajak dia bermain lewati labirin

Freepik/Lifestylememory

Memecahkan teka-teki bergambar labirin juga menjadi tantangan yang menarik bagi anak. Kegiatan ini juga berfungsi untuk meningkatkan fokus, perhatian, dan keterampilan penalarannya, lho.

Untuk menjalankan kegiatan ini, Mama bisa membelikannya buku teka-teki labirin, mengunduh gambarnya dari internet, atau bahkan membuatnya sendiri.

Jika gambarnya sudah tersedia, ambil alat tulis dan ajak si Kecil untuk bermain. Bantulah dia melewati rintangan labirin, dan tingkatkan teka-tekinya secara bertahap jika dia sudah berhasil. Ini bertujuan agar dia semakin tertarik dan tidak mudah bosan bermain ini.

Jadi, itulah berbagai contoh kegiatan kognitif anak usia 5-6 tahun yang seru dan menyenangkan. Kegiatan di atas tentunya bisa menjadi inspirasi untuk Mama lakukan dalam rangka meningkatkan kognitif si Kecil.

Selamat mencoba di rumah ya, Ma.

Baca juga:

The Latest