TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Fati Indraloka Sebut Bambino Trauma setelah Babe Cabita Meninggal

Trauma, Bambino mendadak tak lagi suka telur dadar dan durian setelah sang papa meninggal

Instagram.com/fatiyw

Kepergian Babe Cabita untuk selama-lamanya memang meninggalkan rasa dukacita yang amat mendalam bagi keluarga, tak terkecuali sang putra tercinta, Bambino.

Dalam tayangan video podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier, istri mendiang Babe Cabita, Fati Indraloka, menjelaskan bahwa Bambino merasakan trauma yang mendalam setelah kepergian Babe.

Perasaan trauma itu ditunjukkan secara jelas oleh Bambino, seperti tidak lagi menyantap telur dadar dan durian yang juga menjadi favorit Babe Cabita hingga tak ingin lagi melihat video tentang Babe.

Lebih jelasnya, mari simak kabar Bambino trauma setelah Babe Cabita meninggal yang sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.

1. Fati baru sadar Bambino trauma setelah tak lagi mau makan telur dadar dan durian

Instagram.com/fatiyw

Kepergian Babe ternyata membuat Bambino merasa sangat benar-benar kehilangan. Tak hanya itu, Fati juga menyadari bahwa Bambino turut merasa trauma pasca kepergian Babe Cabita untuk selamanya.

Hal itu disadarinya setelah melihat Bambino tidak lagi mau makan telur dadar dan durian. Padahal, dua makanan tersebut selalu disantap Bambino bersama Babe Cabita.

"Dulu tuh Babe kalau makan (telur) dadar, 'kan Babe itu tiap hari (makan) dadar. Dia (Bambino) selalu ikut, mau (makan) dadar. Terus Babe itu suka durian, Bambino itu juga suka durian," kata Fati kepada Deddy Corbuzier.

"Terus baru kemarin ngeh, kok anak ini ditawari telur dadar dan durian, nggak pernah mau. Nggak pernah mau. Jadi, 'tuh pindah ke (telur) mata sapi," ucapnya.

2. Terungkap, Bambino tak ingin lagi makan telur dadar dan durian karena akan teringat Babe Cabita

Instagram.com/fatiyw

Gerak-gerik Bambino yang tidak biasanya membuat Fati semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada sang putra. Lantaran penasaran, Fati kemudian iseng bertanya dengan Bambino mengenai hal itu.

"Terus iseng nanya pas di jalan, 'Bambino, kayaknya Mama kemarin Bambino kok udah nggak pernah suka lagi? 'kan dulu suka. Maksudnya kalau papa makan, Bambino suka.' Diam tuh lama," kata Fati.

Menjawab pertanyaan Fati, Bambino sebenarnya belum terang-terangan mengatakan trauma. Alih-alih mengaku, Bambino memilih mengatakan bahwa dirinya mau muntah jika menyantap makanan yang disukainya dulu.

Namun, Fati pun mencoba menggali kembali alasan dari Bambino yang tidak mau makan telur dadar dan durian. Setelah mencoba bertanya kembali, barulah Bambino mengaku bahwa dirinya tidak lagi ingin makan telur dadar dan durian karena teringat Babe.

"Kenapa? Bambino takut ya kangen sama papa? Lama tuh dia diem 'kan di car seat-nya duduk diem. Terus habis itu, 'Iya, Nono kangen papa. Jadi, Nono nggak mau makan dadar sama durian.' Karena memang papanya tuh melekat 'kan, suka kali 'kan dadar sama durian," sambung Fati.

3. Bambino juga acuh saat Fati menunjukkan video Babe Cabita

Instagram.com/babecabita

Perasaan trauma yang ditunjukkan Bambino bahkan tidak hanya pada makanan saja, tapi juga sikapnya yang acuh kepada sang mama saat ditunjukkan video tentang Babe Cabita.

Fati menjelaskan bahwa dirinya masih memperlihatkan video Babe kepada anak keduanya, Nebula Alena Tanjung. Tujuannya, agar anaknya tetap terus mengingat soal Babe. Namun, Bambino memilih untuk tidak mau melihat video itu.

"Kalau Nebula yang umur 2 tahun itu, kalau kita ajak ngobrol atau lihat video-video biar dia tetap ingat papanya. Kalau Bambino, itu beberapa kali kalau malam itu langsung balik badan, tutup mukanya pakai bantal," ungkap Fati.

"Iya (tak mau lihat video). Nggak mau bahas (tentang Babe Cabita) bahkan. Kayaknya dia sudah mengerti. Tapi maksudnya sudah lima tahun setengah, ternyata memendam itu," sambung Fati.

4. Fati sadar Bambino lebih merasa kehilangan Babe Cabita

Instagram.com/fatiyw

Fati menjelaskan bahwa Bambino melihat papanya sebagai sosok panutan. Terungkap pula, bahwa ada video Bambino yang mengatakan Babe sebagai papa yang hebat.

Di samping itu, Bambino juga pernah memuji kelucuan Babe dan mengatakan papanya sebagai 'Raja Komedi'.

Dari situlah, Fati kemudian menyadari bahwa Bambino lebih merasa kehilangan sosok Babe. Meski begitu, Fati menyebut Bambino belum bisa mengekspresikan perasaan itu karena masih usia anak-anak.

"Kayaknya aku kehilangan, dia lebih-lebih kehilangan, tapi dia nggak bisa ekspresiin karena masih anak-anak," kata mama dua anak itu.

5. Bambino sempat bertanya akankah Babe kembali

Instagram.com/fatiyw

Dalam video itu, Fati menceritakan reaksi Bambino saat pertama kali mendengar kabar meninggalnya Babe. Kata Fati, saat itu Bambino sangat marah dan bahkan menyuruh adik Babe Cabita untuk keluar setelah mengatakan kabar meninggalnya Babe.

"Waktu pas (Babe) nggak ada itu aku 'kan di rumah sakit. Terus Bambino dikasih tahu sama iparku, adiknya Babe. 'Bambino, ayo kita lihat papa.' 'Oh, papanya sudah pulang, ya?' (reaksi Bambino). 'Papanya Bambino sudah nggak ada.' Di situ dia ngelihatin saja si tantenya, dilihatin saja maminya, habis itu dia nyuruh keluar, marah. Tutup mukanya pakai bantal," jelas Fati.

Fati tak menampik bahwa Bambino di usia yang masih 5 tahun masih belum mengerti tentang konsep dari meninggal dunia. Pasalnya, setelah dua hari Babe meninggal, Bambino terbangun di tengah malam dan bertanya kepada Fati soal akankah Babe kembali atau tidak.

"Dua hari setelahnya, (Bambino) kebangun tengah malam. Terus bilang gini, 'Papanya beneran nggak ada ya, ma? Papanya bisa main lagi nggak sama Nono? Papanya bisa bangkit lagi nggak?' gitu," kata Fati.

Dari situlah, akhirnya Fati memutuskan pergi berkonsultasi pada psikolog anak untuk mengetahui cara tepat memberitahukan kepada anak soal kematian Babe Cabita. Fati kemudian menceritakan apa adanya tentang kematian Babe.

Jadi, itulah kisah Bambino yang trauma setelah Babe Cabita meninggal dunia. Bila dilihat dari cerita Fati, kepergian Babe untuk selama-lamanya menyisakan duka dan kesedihan mendalam bagi Bambino.

Baca juga:

The Latest