7 Janji yang Sebaiknya Jangan Dibuat oleh Single Parent pada Anak
Beberapa janji yang disarankan untuk tidak pernah diucapkan Mama sebagai single parent kepada anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang single parent atau orangtua tunggal memang memiliki tantangan tersendiri.
Di satu sisi, Mama harus memastikan proses tumbuh kembang si Kecil berjalan lancar, tetapi Mama pun juga diharuskan untuk melakukan peran Papa dalam mencari nafkah.
Hal inilah yang kemudian dapat menghasilkan berbagai kekecewaan yang bisa dirasakan oleh si Kecil.
Untuk meminimalisirnya, Mama pasti suka terdorong untuk membuat janji yang dapat menyenangkan hati si Kecil agar hubungan Mama dengannya baik-baik saja.
Sayangnya, memberi janji sebenarnya berpotensi menghasilkan kekecewaan baru apabila Mama menjanjikan sesuatu yang tidak berada di bawah kontrol Mama.
Di bawah ini adalah 7 janji yang sebaiknya jangan dibuat Mama sebagai single parent pada anak, seperti dilansir dari The Spruce.
Check it out!
1. Menikah lagi untuk memberinya Papa
Kita tentu paham sekali bahwa setiap anak kecil seusia anak Mama pastilah mengharapkan keluarga yang utuh dengan kehadiran Mama sekaligus Papa yang mencintainya.
Hal inilah yang selalu menjadi tantangan utama yang Mama hadapi sebagai seorang single parent, bukan?
Anak mama mungkin dapat bersikap fontal dalam mengutarakan perasaannya bahwa si Kecil menginginkan seorang Papa seperti teman-temannya.
Namun, tidak menutup kemungkinan si Kecil menunjukkan sikap murung karena kesedihannya tersebut tanpa berkata apa-apa.
Melihat hal itu, Mama diharapkan untuk jangan mengatakan, “Mama berjanji akan menikah lagi.” Ini bukanlah merupakan janji yang bisa Mama lakukan apalagi paksakan.
Dengan keadaan Mama, apa Mama yakin Mama bisa memaksakan diri untuk menggantikan posisi sang mantan?
Ketimbang berjanji, Mama lebih baik memastikan bahwa kehadiran Mama untuk si Kecil cukup untuknya. Berikan waktu kebersamaan, ucapkan kata-kata seperti “Aku cinta kamu” dan selalu curahkan perasaan cinta itu supaya si Kecil merasa eksistensi Mama cukup untuknya.
2. Tidak akan berhubungan dengan laki-laki
Mama telah memastikan bahwa kehadiran Mama dinilai cukup oleh si Kecil yang terus mendapatkan curahan cinta dan kasih sayang dari Mama. Hal ini tentu merupakan progress yang sangat bagus bagi hubungan Mama dan anak mama tersayang.
Akan tetapi, di satu sisi, keyakinan bahwa eksistensi Mama cukup untuknya dapat membuahkan pemikiran bahwa si Kecil tidak lagi membutuhkan sosok seorang Papa.
Hal inilah yang dapat membuat si Kecil bersikap protective pada Mama dalam perihal hubungan Mama dengan laki-laki.
Alhasil, secara tidak langsung, Mama akan dibuat untuk berjanji tidak akan berhubungan dengan pria manapun, khususnya pria yang tidak disukainya. Menanggapi kondisi tersebut, Mama diharapkan untuk tidak memberi janji terkait.
Siapa yang tahu hati Mama akan jatuh ke siapa, bukan? Maka dari itu, bagaimana jika Mama berjanji, “Mama mencintai kamu lebih dari siapapun” atau “Tidak ada pria manapun yang dapat menggantikan posisi nomor satu kamu di hati Mama.”? Hal ini akan menenangkan kecemasannya.
3. Papa dan Mama akan kembali bersama
Salah satu alasan dibalik keadaan seorang Mama yang harus membesarkan si Kecil sebagai single parent adalah perceraian.
Apapun alasannya, keputusan tersebut pastilah diperuntukkan bagi segala hal terbaik untuk si Kecil, bukan?
Namun, kita tidak dapat memungkiri bahwa perceraian tetap membuahkan luka di hati si Kecil yang mengharapkan keluarga yang utuh, secara khusus hubungan antara Mama dan Papa kandungnya yang kembali saling mencintai satu sama lain.
Mengetahui kesedihan si Kecil, hati Mama mungkin tergerak dan berpikir untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala.
Akan tetapi, Mama ditegaskan untuk jangan mengucapkan janji, “Mama berjanji akan kembali dengan Papa suatu hari nanti.”
Namun, dalam praktek nyata, apakah Mama yakin bahwa segala sesuatu yang telah hancur dalam hubungan Mama dan Papa dapat kembali seperti sedia kala?
Yakinkan diri terlebih dahul baru berjanji ya, Ma! Pasalnya, anak kecil seusia anak mama cenderung mempercayai kata-kata janji orangtua tercintanya dan hal ini dapat menyebabkan luka yang lebih mendalam jika Mama tidak merealisasikan janji tersebut.
4. Pergi ke suatu tempat untuk liburan
Sebagai seorang single parent, Mama pastilah turut memerani tugas Papa yang bekerja dalam mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah dan semua yang diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang si Kecil.
Namun, kita tentu memahami betul bahwa konsekuensi dari bekerja membuat waktu kebersamaan Mama dengan si Kecil menjadi tidak maksimal. Alhasil, anak mama akan menunjukkan kekecewaan pada kondisi tersebut.
Untuk menenangkan hatinya, Mama-pun terdorong untuk mengatakan, “Mama berjanji akan membawa kamu ke Bali untuk liburan panjang.” Tentu saja, Si Kecil pasti akan sangat senang sekali saat mendengar Mama mengucapkan janji tersebut.
Bukan hanya itu, Si Kecil akan menunggu momen tersebut dengan antusias, Ma! Karena itu, pastikan Mama memiliki perencanaan yang matang terlebih dahulu sebelum mengucapkan janji. Lebih baik lagi jika Mama cukup mengatakan, “Mama akan berusaha membawa kamu..(ke tempat yang diingkan)”
5. Menghadiri acara si Kecil
Salah satu cara yang Mama terapkan untuk memastikan keselamatan anak mama saat Mama harus bekerja di luar rumah adalah memberikan aktivitas menarik di tempat terpercaya di luar. Sebagai contoh, daycare, tempat kursus, atau playground.
Dalam menjalani kegiatan di tempat-tempat tersebut, si Kecil pasti akan dihibur dengan berbagai acara penting yang membutuhkan kemampuan kreatifitas yang dibangunnya di sana. Tentu, dalam hal ini, si Kecil akan meminta Mama untuk ikut menyaksikannya.
Nah, saat Mama mendapat ajakan dari si Kecil, kami sarankan Mama jangan meyakininya bahwa, “Mama berjanji pasti akan datang.” Pasalnya, Mama tentu sadar bahwa Mama memiliki jadwal bekerja, bukan? Lebih baik, katakan, “Mama akan berusaha untuk datang.”
Biarkan si Kecil melihat bahwa Mama memiliki niat dan usaha untuk merealisasikannya dalam kesibukan Mama. Hal ini akan membuatnya setidaknya senang bahwa Mama memiliki perhatian khusus untuk dirinya.
6. Mendapatkan pekerjaan baru
Pada akhirnya, kita tentu setuju bahwa akan ada satu momen di mana si Kecil merasa tidak tahan lagi dengan kesibukan Mama saat melakukan pekerjaan yang tengah dijalani.
Pasalnya, waktu Mama jadi lebih sedikit diberikan untuk si Kecil yang setiap hari merindukan Mama.
Melihat keadaan tersebut, Mama pasti terpacu untuk membuat si Kecil mengerti sehingga berakhir mengucapkan, “Mama berjanji akan mendapatkan pekerjaan baru.” Hal inilah yang menjadi solusi yang diharapkan oleh si Kecil.
Meski begitu, ada baiknya jika Mama tidak menjanjikan bahwa Mama akan mendapatkan pekerjaan baru. Sebaliknya, janjikan bahwa “Mama berjanji akan mencari pekerjaan baru.” Sebagai tambahan, ucapkan, “Doakan dan dukung Mama supaya bisa mendapatkannya, ya!”
7. Tidak akan pindah rumah
Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang single parent, Mama pasti menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang paling bersifat challenging dan kerap terjadi adalah permasalahan ekonomi yang Mama butuhkan untuk mendukung kehidupan keluarga Mama.
Hal inilah yang bisa membuat Mama memutuskan untuk pindah rumah, baik untuk memperoleh uang tambahan maupun untuk mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik sesuai keadaan Mama sebagai seorang single parent.
Namun, si Kecil telah terbiasa bertumbuh di rumah Mama sekarang. si Kecil pasti memiliki memori yang spesial dan teman-teman yang disayanginnya di daerah tersebut. Hal inilah yang akan menjadi sebagian dari banyaknya alasan yang akan membuatnya sedih kalau harus pindah.
Itu kenapa, Mama disarankan untuk tidak pernah mengucapkan janji bahwa, “Mama berjanji kita tidak akan pindah rumah.” Saat kondisi perekonomian membuat Mama harus mengingkarinya, Mama tentu bisa membayangkan betapa kecewannya si Kecil, bukan?
Atas dari itu, Mama sangat ditekankan untuk tidak pernah mengucapkan janji-janji di atas. Pastikan terlebih dahulu bahwa Mama benar-benar bisa merealisasikan janji tersebut baru berucap.
Yuk, jadi role model yang bisa berhati-hati dalam berucap dan bisa membuktikan ucapannya tersebut, Ma!