Cara Membuat Anak tak Takut Berkunjung Ke Dokter Gigi
Ada hal yang nggak boleh Mama lakukan kalau anak mau berkunjung ke dokter gigi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan tubuh Si Kecil tidak hanya di bagian tubuh saja, tapi juga meliputi kesehatan mulut dan gigi.
Si Kecil yang sudah mulai tumbuh gigi atau pun sedang dalam masa pergantian dari gigi susu menjadi gigi dewasa memerlukan perawatan ekstra dari dokter gigi.
Dokter gigi menyarankan bahwa anak bisa dibawa ke dokter gigi untuk di cek secara menyeluruh di usia 1 tahun atau waktu gigi pertama patah.
Untuk mempersiapkan Si Kecil sebelum bertemu dengan dokter gigi, Mama bisa melakukan hal ini:
1. Mengenalkan konsep gigi dan cara menjaga kesehatan gigi lewat cerita seru
Mama bisa menggunakan buku cerita anak yang membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi seperti sikat gigi yang teratur, atau Mama juga bisa menunjukkan video edukatif mengenai cara merawat gigi.
Mama juga dapat mengenalkan Si Kecil dengan game Sweet Baby Girl Tooth Fairy, permainan ini mengajarkan anak untuk bisa peduli dengan kesehatan giginya.
Dengan begitu, Si Kecil akan menganggap bahwa pergi ke dokter gigi bukanlah hal yang mengerikan.
2. Mengenalkan kepada anak mengenai siapakah dokter gigi itu
Mama bisa menunjukkan foto seorang dokter gigi, foto ruangan dokter gigi seperti apa, apa tugas dokter gigi, dan kenapa kita semua perlu ke dokter gigi.
Saat kita menjelaskan dan menceritakan ke anak, kita bercerita dengan nada normal dan riang, jadi anak tidak terlalu panik atau takut bila harus ke dokter gigi.
Mama juga bisa membacakan buku cerita anak tentang kunjungan pertama ke dokter gigi, supaya anak mempunyai bayangan kira-kira di tempat dokter gigi, dokter akan melakukan apa saja.
3. Membawa anak ke dokter gigi khusus anak
Mama bisa mencari info mengenai dokter gigi yang khusus untuk anak-anak di kota tempat Mama tinggal.
Mama juga bisa bertanya dengan orangtua lain, biasanya membawa anak ke dokter gigi yang mana.
Ruangan dokter gigi khusus anak memiliki banyak gambar dan suasana yang nyaman yang disesuaikan dengan umur Si Kecil.
Bisa-bisa dia betah berlama-lama di sana hehe.
4. Buat kunjungan pertamanya terasa menyenangkan
Saat kunjungan pertamanya ke dokter gigi, Mama dapat membawa buku atau mainan kesukaan Si Kecil.
Hal ini akan membuatnya merasa senang dan nggak trauma untuk kembali lagi ke dokter gigi.
Dokter gigi khusus anak, sudah terbiasa menangani anak kecil, mereka akan berkomunikasi dengan baik pada anak-anak.
Terkadang, ada juga dokter yang suka memberikan hadiah kepada anak setelah perawatan.
Wah, ini akan jadi pengalaman bahagia bagi Si Kecil.
5. Jangan membuat janji
Ini yang harus Mama hindari, kala Mama mau mengajak Si Kecil berkunjung ke dokter gigi.
Mama nggak boleh menyuap Si Kecil dengan hadiah apapun, apalagi menyuap makanan manis hanya agar anak mau berkunjung ke dokter gigi.
Menyuap Si Kecil dengan permen atau makanan manis lainnya akan membuat anak berpikir, kalau ke dokter gigi itu senang-senang saja kan bisa dapat kue dan permen terus.
Menjanjikan hadiah seperti permen atau kue manis dapat mengirimkan pesan yang salah setelah dokter gigi menekankan pada anak kalau mau memiliki gigi bersih dan sehat harus menghindari permen yang bisa menyebabkan gigi rusak.
Sebagai gantinya, setelah kunjungan usai, pujilah anak Mama atas perilaku dan keberaniannya yang baik.
Sesekali, mengejutkannya dengan stiker atau mainan kecil sebagai dorongan semangat, bukan permen manis yang justru akan membuat gigi anak tambah sakit bahkan sampai rusak.
6. Berlatih di rumah
Jika ini menjadi kunjungan pertamanya, Mama dapat melatihnya bermain dokter-dokteran di rumah.
Berpura-pura menjadi dokter gigi dengan meminta anak-anak duduk di kursi atau di sofa dan pura-pura memeriksa dan membersihkan gigi Si Kecil di rumah sehingga ia akan tahu apa yang akan terjadi jika ia berkunjung ke dokter gigi.
7. Mama jangan terlalu banyak memberi harapan palsu
Saat ingin berkunjung ke dokter gigi, Mama jangan banyak menjelaskan secara detail tentang dokter gigi.
Hal ini akan memicu banyak pertanyaan dari Si Kecil dan ia akan merasa gelisah.
Mama harus tetap bersikap positif saat membicarakan tentang kunjungan ke dokter gigi, tapi Mama nggak boleh memberikan harapan palsu pada anak Mama seperti bilang kalau semuanya akan baik-baik saja.
Jika saat pemeriksaan Si Kecil merasa ada hal yang tidak terasa baik baginya, ia akan kehilangan kepercayaan pada dokter gigi dan Mama sendiri.
Jangan sampai gara-gara Mama memberikan harapan palsu seperti ini, Si Kecil jadi nggak mau lagi melakukan kunjungan ke dokter gigi sampai dia dewasa nanti.