TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa Itu Penyakit Autoimun HSP pada Anak?

Mama perlu waspada jika anak sering mengeluh nyeri pada sendinya

Freepik/zinkevych

Sindrom Purpura Henoch-Schönlein (HSP) merupakan penyakit autoimun, biasanya dialami oleh anak-anak. Penyakit ini adalah kondisi langka yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah kecil, terutama pada kulit, sendi, dan saluran pencernaan.

Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, HSP sering terkait dengan respons kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap infeksi. Gejalanya mencakup ruam berwarna merah atau ungu, nyeri sendi, dan terkadang darah dalam urine.

Diagnosis melibatkan pemeriksaan fisik dan tes darah. Meskipun sebagian besar anak pulih sepenuhnya, beberapa dapat mengalami komplikasi.

Selengkapnya, Popmama.com telah merangkum informasi lebih lanjut mengenai penyakit autoimun HSP pada anak. Pemahaman ini penting untuk merancang pendekatan perawatan yang sesuai dan mendukung anak-anak yang sedang berjuang melawan penyakit ini.

1. Gejala dan karakteristik HSP

halodoc.com

Gejala Henoch-Schonlein purpura (HSP) cenderung muncul selama periode 6–8 minggu, dengan kemungkinan kekambuhan setelah jangka waktu tersebut. Ruam kulit yang berwarna merah atau ungu (purpura) seringkali menjadi tanda paling mencolok, khususnya pada lengan dan kaki.

Selain itu, anak juga dapat mengalami nyeri dan bengkak di sendi, nyeri atau kram perut, mual atau muntah, buang air besar (BAB) berdarah, diare atau sembelit, hilang nafsu makan, urine berdarah, sakit kepala, demam, dan mudah lelah.

Memahami rentang gejala ini membantu dalam mengidentifikasi dan menanggapi kondisi HSP secara komprehensif, memastikan perawatan yang sesuai untuk setiap anak yang terkena.

2. Penyebab dan faktor risiko

klikdokter.com

Penyebab HSP hingga kini masih menjadi bidang penelitian aktif dalam dunia medis, dan belum sepenuhnya dipahami.

Namun, sejumlah faktor risiko dan mekanisme yang terlibat telah diidentifikasi. HSP seringkali dipicu oleh respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan atas, seperti infeksi streptokokus.

Mekanisme patologisnya melibatkan pelepasan kompleks imun di dinding pembuluh darah, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan.

Faktor risiko melibatkan kecenderungan genetik, dengan riwayat keluarga HSP meningkatkan kemungkinan anak mengalami kondisi ini.

HSP bisa terjadi pada siapa saja, tapi biasanya dialami anak-anak usia 2–11 tahun, terutama anak laki-laki. Jika orang dewasa mengalami HSP, gejalanya cenderung lebih parah.

3. Diagnosa dan pemeriksaan

Freepik/jcomp

Untuk mendiagnosis Henoch-Schonlein purpura (HSP), dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik, fokus pada ruam kulit, pembengkakan sendi, dan keluhan perut.

Selanjutnya, dokter dapat meresepkan tes urine untuk memeriksa kerusakan ginjal, tes darah untuk deteksi infeksi, serta USG perut untuk mengevaluasi kondisi saluran pencernaan dan ginjal.

Dalam situasi tertentu, biopsi kulit dan ginjal dapat diperlukan untuk memperkuat diagnosis HSP. Tes ini membantu dokter mendapatkan gambaran lengkap dan akurat tentang kondisi pasien, memandu penanganan yang tepat.

4. Pengelolaan gejala dan perawatan

Freepik/mdjaff

HSP pada anak melibatkan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, untuk meredakan nyeri dan peradangan.

Selain itu, terapi simtomatik seperti istirahat yang cukup, kompres dingin, dan pemantauan ketat terhadap gejala juga penting. Perubahan gaya hidup, seperti menghindari aktivitas fisik berlebihan dan makanan pemicu, dapat diperlukan.

5. Prognosis dan komplikasi

Freepik

Dalam konteks prognosis HSP, sebagian besar anak berhasil pulih tanpa masalah jangka panjang, menunjukkan tingkat kesembuhan yang tinggi. Namun, keberlanjutan penyakit ini dapat membawa risiko terhadap beberapa komplikasi serius.

Meskipun pemulihan gejala klinis dapat terjadi dalam beberapa minggu, adanya kasus yang menunjukkan gejala berat atau berulang dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti kerusakan vaskular atau masalah ginjal.

Pentingnya pemantauan yang cermat dan intervensi medis yang tepat menjadi kunci dalam mengelola prognosis serta mencegah atau mengatasi potensi komplikasi yang dapat mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang anak-anak yang mengalami HSP.

6. Peran penting orangtua

Freepik/tirachardz

Orangtua memegang peran penting yang tak tergantikan dalam perjalanan anak menghadapi HSP. Dari tahap awal diagnosa, keterlibatan orangtua dalam memahami gejala, mengelola perawatan, dan memberikan dukungan emosional memiliki dampak besar pada kesejahteraan anak.

Menyertakan anak dalam pemahaman perubahan gaya hidup, seperti menjalani diet sehat dan menghindari pemicu potensial, menjadi langkah penting dalam proses penyembuhan HSP.

Di salah satu unggahan video TikTok, seorang Mama lewat akunnya @nonobita29 membagikan kisah anaknya, Rey, yang didiagnosis HSP. Sebelum mengetahui kondisi autoimun Rey, sang Mama mengakui pernah meremehkan keluhan sakit anaknya.

Menyadari bahwa Rey sebenarnya merasakan nyeri dan menahan sakit yang luar biasa, terutama di sendi lutut dan pinggang akibat penyakit ini, membuatnya terpukul.

Ia mengingat momen di mana ia sering menolak permintaan Rey untuk digendong tanpa menyadari bahwa anaknya sedang membutuhkan dukungan ekstra akibat penyakit ini.

Kisah ini mencerminkan pentingnya kepekaan orangtua terhadap gejala sakit anak yang mungkin terabaikan. Sebab itu, segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan jika dirasa ada gejala-gejala HSP yang dialami anak. Ini penting agar anak mendapat diagnosis dini dan perawatan yang tepat.

7. Pencegahan dan tindak lanjut

Freepik

Setelah menerima diagnosis HSP pada anak, langkah-langkah pencegahan dan tindak lanjut memainkan peran penting untuk jangka panjang.

HSP sulit untuk dicegah karena penyebabnya belum diketahui. Meskipun demikian, untuk menurunkan risiko terjadinya kondisi ini, langkah-langkah seperti mencegah infeksi virus dan bakteri melalui penerapan pola hidup bersih dan sehat dapat diambil.

Selain itu, menghindari penggunaan obat-obatan yang dapat mengganggu sistem imun juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya HSP pada anak-anak.

Dalam menghadapi Sindrom Purpura Henoch-Schönlein pada anak, pemahaman akan gejala, penanganan, dan dukungan sangat penting.

Dengan peran aktif orangtua, diharapkan anak-anak yang mengalami HSP dapat pulih sepenuhnya dan menghadapi masa depan dengan lebih baik.

Berikut tadi informasi mengenai penyakit autoimun HSP pada anak. Semoga dapat berguna untuk mama.

Baca juga:

The Latest