7 Perilaku Verbal Abuse yang Sering Tidak Disadari Orangtua
Membanding-bandingkan anak ternyata termasuk verbal abuse lho, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pastinya Mama pernah kesal saat menghadapi anak. Ada kalanya anak yang sulit diatur atau diberitahu membuat Mama emosi hingga akhirnya marah pada anak. Hal tersebut wajar karena adanya rasa emosi setiap manusia.
Namun jangan sampai hal ini menjadi kebiasaan ya Ma, sering memarahi anak termasuk ke dalam verbal abuse atau kekerasan verbal. Kekerasan tidak hanya dengan tidak fisik seperti memukul dan lainnya, tetapi melalui ucapan dan sikap juga termasuk kekerasan.
Kekerasan verbal ini biasanya sering dilakukan tanpa Mama sadari, sehingga harus cepat disadari sebelum efeknya semakin parah yang dapat berdampak pada kesehatan mental anak.
Apa Itu Kekerasan Verbal?
Kekerasan verbal adalah perilaku kekerasan terhadap perasaan seseorang dengan mengeluarkan kata kata kasar tanpa menyentuh fisik. Contohnya adalah kata-kata fitnah, kalimat ancaman, menghina atau membesar-besarkan kesalahan.
Berikut Popmama.com telah rangkumkanperilaku verbal abuse yang sering tidak disadariorangtua terhadap anak. Simak dengan baik ya Ma!
1. Membentak Anak
Ketika anak melakukan kesalahan tak jarang orangtua yang langsung memarahi anak dengan cara membentak, dengan intonasi suara yang meninggi.
Hal spontan ini merupakan bentuk dari superioritas orangtua untuk menarik perhatian anak agar memperhatikan dan mendengarkan ucapannya.
Namun agar anak mendengarkan ucapan Mama dan Papa tidak harus dengan cara membentak, alangkah baiknya jika bertanya terlebih dahulu, ketika melihat anak berbuat salah, jangan langsung meluapkan emosi dengan mengeluarkan kata-kata dengan intonasi yang tinggi, maka anak akan lebih mudah memahami keadaan dengan suasana hati yang baik.
2. Menuduh Anak
“Kenapa adik dibuat nangis?”
“Kenapa tidak menjaganya dengan baik?”
“Jangan bohong sama Mama!”
Kata-kata tersebut sering terucap dari mulut orangtua ketika melihat anak tidak melakukan hal yang sesuai dengan perintah.
Padahal Mama tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tapi langsung berkata seperti itu, kenyataannya anak sudah melakukan semaksimal mungkin yang ia bisa, namun tak jarang anak yang malah dituduh melakukan kesalahan tersebut.
3. Melabeli anak
“Dasar anak durhaka!” atau “Anak cengeng” merupakan contoh kalimat labeling pada anak yang sering diucapkan oleh orangtua, Hal ini bisa mempengaruhi self-esteem anak lho Ma!
Membuat anak merasa tidak dihargai dan tidak percaya diri karena merasa dirinya buruk akibat label yang diberikan orangtua saat marah, Maka dari itu jangan sampai saat marah Mama berkata seperti itu ya!
4. Menolak berbicara dengan anak
Tak jarang orangtua yang marah kepada anak lalu malah diam dan menolak berbicara pada anak, hal ini juga merupakan perilaku kekerasan verbal karena membuat korban merasa tidak enak.
Sebaiknya Mama bicarakan dengan baik, memberitahu kesalahan yang dilakukan anak agar tidak diulangi lagi lebih baik daripada mendiamkan anak.
5. Mengancam anak
“Kalau gak nurut, nanti dimarahin Papa”
Kalimat mengancam yang membuat anak menjadi takut dan akhirnya mengikuti perintah yang diminta. Namun hal ini tidak baik untuk anak, karena bisa merusak harga dirinya, anak juga bisa menjadi sosok yang penakut karena sering diancam oleh orangtuanya.
6. Membandingkan anak
Tidak jarang orangtua membandingkan anaknya dengan anak orang lain, baik saudara maupun tetangga, terutama ketika melihat yang lain lebih baik, dan akhirnya anak menjadi sasaran.
Kebiasaan membanding-bandingkan anak ini perlu dihilangkan ya Ma! karena bisa membuat anak menjadi stress dan merasa tidak bisa memuaskan orangtuanya, dan perlu diingat bahwa kemampuan setiap anak itu berbeda, Mama tidak perlu membandingkan anak Mama dengan yang lainnya.
7. Menghina dan berkata kasar
Marah adalah hal yang wajar namun ketika sudah berkata kasar dan menghina anak karena perbuatannya bukan hal yang baik, karena dapat mempengaruhi perkembangan, kepribadian, dan kesehatannya dalam jangka panjang.
Jadi saat marah pada anak, bukan menjadi alasan orangtua dapat berkata kasar apalagi sampai menghina anak ya Ma, Pa!
Itu dia perilaku verbal abuse yang sering tidak disadari oleh orangtua, jika dirasa Mama sering melakukannya, mulai saat ini coba untuk mengubahnya ya jika ingin anak tumbuh dengan mental dan kepribadian yang baik. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
- Cara Menangkal Kemarahan pada Anak
- Anak Sering Emosi dan Mudah Marah, Tanda Anak Jadi Instant Gratifier?
- Bukan Dimarahi, 7 Cara agar Anak Mau Mendengarkan Orangtua