Studi Membuktikan Sifat Pemalu pada Anak Merupakan Hal yang Wajar
Anak Mama pemalu? tenang itu hal yang wajar kok
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan hanya anak-anak pemalu saja yang gugup di depan banyak orang, orang dewasapun pasti sering mengalami hal tersebut.
Namun, banyak orangtua yang mengeluhkan sifat anaknya yang pemalu, padahal rasa malu pada anak bisa saja merupakan bagian dari kepribadian atau hanya perasaan yang mereka rasakan ketika berada di depan sekelompok orang asing.
Berdasarkan jurnal perkembangan Anak Society for Research in Child Development yang melakukan penelitian dengan 152 anak usia 7 dan 8 tahun di dalam laboratorium, mereka akan memberikan pidato yang akan didokumentasikan, penelitian ini dilakukan untuk melihat sifat pemalu pada anak.
Studi ini menunjukan 10% anak menunjukan tingkat stress dan tingkat rasa malu yang tinggi saat berbicara, hal ini membuktikan bahwa rasa malu pada anak mungkin menjadi bagian dari temperamen anak.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai rasa malu pada anak, berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasannya. Yuk disimak!
Apa Itu Rasa Malu?
Rasa malu adalah kecenderungan hadirnya perasaan canggung atau tidak nyaman yang hadir dirasakan ketika menghadapi situasi baru, orang lain, ataupun bentuk ketakutan akan keyakinan yang diyakini sebagai apa yang dipikirkan orang lain.
Rasa malu hadir dalam bentuk dan kekuatan yang bervariasi, beberapa diantaranya berupa perasaan tidak nyaman dalam bentuk ringan dan dapat diatasi sendiri. Rasa malu juga menjadi sesuatu yang memiliki konotasi negatif dan mengganggu, padahal hal ini merupakan rasa yang wajar dirasakan setiap orang.
Rasa malu pada anak yang melakukan penelitian berpidato tadi, adalah hal yang relatif umum untuk anak-anak seusianya, namun untuk sekelompok kecil anak-anak pemalu yang temperamental menjadi pusat perhatian mungkin membuat stress sepanjang waktu dan berbagai konteks.
Penyebab Anak Menjadi Pemalu
Rasa malu hadir secara terus menerus membuat anak menjadi seorang yang pemalu. American Psychology Association menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi pemalu, diantaranya faktor biologis, lingkungan, dan pengalaman sosial yang dialami oleh seseorang.
Anak-anak yang sedang berada pada tahap perkembangan, mereka memiliki rasa takut dan kecenderungan yang besar untuk tumbuh dengan sifat pemalu. Pada tahap ini penting bagi orang tua, yang memiliki peran untuk membentuk kepercayaan diri pada anak.
Anak yang dididik dengan pola pengasuhan yang terikat atau overprotective dan otoriter dapat menjadi penyebab anak tumbuh menjadi seorang yang pemalu.
Apakah Pemalu Merupakan Hal yang Buruk?
Anak yang memiliki sifat tempramen pemalu tidak selalu dihargai secara sosial seperti kepribadian yang lebih terbuka, tetapi ini bukan lah hal yang salah, atau normal bagi anak dan dapat diperbaiki dengan pola mendidiknya.
Tapi ada hal yang harus diperhatikan dari anak yang memiliki sifat pemalu, karena setengah dari anak-anak yang paling pemalu memiliki gangguan kecemasan.
Muncul kekhawatiran untuk anak-anak yang memiliki sifat pemalu yang ekstrim, mereka tidak bisa mengatasi rasa malu sehingga mengalami kesulitan di sekolah, dan kegiatan lainnya, maka saat itulah orangtua harus ikut campur tangan.
Cara Mendukung Anak yang Pemalu
Meskipun rasa malu bukanlah masalah tersendiri, keluarga harus tetap waspada terhadap tanda-tanda kecemasan terutama pada anak-anak yang pemalu.
Sebagai orangtua yang memiliki peran mendidik dan selalu mendukung anak ini cara yang dapat dilakukan untuk mendukung mereka yang pemalu.
Dr. Erika Chiappini, Seorang Psikolog anak dan remaja di Johns Hopkins Children's Center, Baltimore. menyarankan cara mendukung anak yang pemalu dengan menjelaskan apa yang mereka rasakan merupakan perasaan yang normal.
Mama juga bisa menenangkan anak dengan perkataan yang mendukung atas perasaannya seperti:
“Kamu gugup ya? tidak apa-apa, kamu bisa melakukannya!”
Dengan perkataan tersebut akan mendorong anak untuk lebih berani tampil dan berbicara didepan umum, karena jika anak malah dibiarkan dengan sifat pemalunya, semakin tidak baik untuk masa depannya.
Mama bisa membantunya menjadi anak yang lebih berani dan perlahan rasa malu itu akan hilang, dan anak menjadi lebih percaya diri.
Namun jika Mama rasa kurang yakin dapat membantu anak menghilangkan rasa malu itu, Mama bisa meminta dukungan dari dokter anak atau konselor untuk menemukan solusi yang tepat, ada terapi dan pengobatan yang dapat sangat membantu anak-anak dan remaja yang mengalami gangguan kecemasan.
Itu dia Ma penjelasan mengenai rasa malu pada anak, studi mengatakan hal tersebut merupakan wajar untuk anak seusianya, tetapi Mama tetap perlu mengawasi tumbuh kembang anak agar mereka menjadi anak yang percaya diri.
Baca Juga:
- 7 Tips agar Playdate Tetap Menyenangkan untuk Anak yang Pemalu
- 5 Kalimat Untuk Mendukung Anak yang Pemalu Tanpa Menghakiminya
- Bukan Pemalu, 10 Ciri Kecemasan Sosial pada Anak yang Perlu Diwaspadai