TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Aturan Memeluk dan Mencium Anak yang Perlu Diajarkan dengan Benar

Bukan sebagai syarat meminta sesuatu, peluk dan cium anak adalah tanda kasih sayang

Pexels/Anna Shvets

Memberikan pelukan dan ciuman pada anak merupakan salah satu bentuk kasih sayang orangtua kepada anaknya. Namun, tak jarang hal tersebut justru dijadikan sebagai syarat kepada anak untuk mendapatkan sesuatu.

Misalnya, saat anak mama meminta dibelikan mainan baru, tanpa sadar mungkin Mama atau Papa sering meminta anak untuk memeluk atau mencium Mama Papa lebih dulu sebagai syaratnya.

Padahal, perlakuan seperti ini justru bisa membuat anak salah kaprah dan menganggap bahwa pelukan serta ciuman tersebut adalah hal wajar untuk meminta sesuatu kepada orangtua maupun orang lain.

Hal ini sebagaimana dibagikan oleh dr. Devie Kristiani, Sp.A (K) lewat Instagram pribadinya beberapa waktu lalu. Dalam unggahan edukatif yang dibagikannya, pelukan dan ciuman kepada anak adalah tanda kasih sayang orangtua, bukan syarat untuk anak meminta sesuatu.

"Hati-hati, anak bisa menganggap orang lain minyta peluk atau cium sebagai hal yang wajar untuk mendapatkan apa yang anak mau," tulis dr. Devie menjelaskan.

Selain itu, ia juga membagikan apa saja aturan pelukan dan ciuman yang perlu orangtua ajarkan pada anak sebagai tanda kasih sayang. Berikut telah Popmama.com rangkumkan beberapa aturan tersebut.

1. Sebagai bentuk kasih sayang

Pexels/Cottonbro studio

Dijelaskan oleh dr. Devie, peluk atau cium yang diberikan kepada anak merupakan bentuk kasih sayang yang bisa Mama Papa perlihatkan padanya. Bukan semata-mata hanya untuk persyaratan agar anak patuh pada peraturan yang ditetapkan bersama. Jadi, jangan sampai salah kaprah ya, Ma, Pa.

2. Selalu meminta izin pada anak

Pexels/Ron Lach

Meski usianya mungkin masih begitu belia, sebaiknya orangtua mengajarkan pada anak tentang privasi sejak dini. Hal ini bisa dimulai dengan meminta izin kepadanya ketika Mama dan Papa ingin memeluk atau menciumnya. 

Anak berhak atas dirinya sendiri. Dengan demikian, anak pun dapat mengetahui batasan bahwa tidak semua orang dapat memeluk dan menciumnya sembarangan tanpa seizin dari mereka, termasuk dengan orangtuanya.

3. Biarkan anak menolak jika memang tidak nyaman

Freepik

Ketika usianya masih balita, mungkin anak tidak akan banyak membantah ketika Mama dan Papa memberikan pelukan atau ciuman sebagai tanda kasih sayang. Namun, ingat aturan sebelumnya terkait izin ya, Ma.

Hal ini mungkin akan sangat berguna ketika anak bertambah besar dan mulai merasa tidak nyaman untuk melakukan kontak fisik demikian. Jadi, anak juga berhak menolak mendapatkan pelukan atau ciuman jika memang ia merasa tidak nyaman.

Yakinkan juga pada anak bahwa mereka tak perlu merasa bersalah atau berdosa jika menolak pelukan sayang atau ciuman dari orang lain, karena mereka punya hak untuk menolak.

4. Ajari anak untuk tidak sembarang memeluk atau menicum orang lain

Aturan memberikan pelukan dan ciuman lain yang menurut dr. Devie penting untuk diajarkan pada anak adalah tidak sembarangan memeluk dan mencium orang lain yang tak dikenalnya. 

Beri pemahaman pada anak bahwa jika ingin menunjukkan kasih sayang atau menyenangkan orang lain, mereka tidak harus menunjukkannya dengan kontak fisik berupa pelukan atau ciuman.

Alternatifnya, Mama bisa mengajarkan pada anak cara lain, seperti halnya berjabat tangan, ketika dengan teman, guru, maupun saudara. Kebiasaan seperti ini sudah bisa Mama terapkan pada anak sejak usianya balita.

Dengan demikian, anak pun punya batasan pada dirinya dan memahami bahwa pentingnya menjaga privasi dengan tidak sembarangan melakukan kontak fisik pada orang lain.

Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa jadi pemahaman bagi Mama Papa untuk diterapkan pada anak, ya.

Baca juga:

The Latest