TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bahaya Anak di Bawah 6 Tahun Menonton YouTube Shorts dan Reels

Si Kecil sering nonton video pendek di media sosial? Stop yuk, ini bahayanya!

Freepik/freepik

YouTube Shorts dan Instagram Reels telah menjadi fenomena baru di kalangan pengguna media sosial, termasuk anak-anak.

Meski penggunaan gadget dan media sosial sendiri saat ini tidak bisa dihindari, tetapi sebagai orangtua kita perlu waspada terhadap dampak negatif dari konten berkecepatan tinggi ini terhadap perkembangan anak, terutama bagi mereka yang berusia di bawah 6 tahun.

Bisa membahayakan pertumbuhannya, yuk cari tau bahaya anak di bawah 6 tahun menonton YouTube Shorts dan Reels yang sudah Popmama.com rangkumkan dalam artikel di bawah ini.

1. Penelitian terhadap bahaya menonton video cepat

Pexels/Karolina Grabowska

Sesuai namanya, media YouTube Shorts maupun Instagram Reels biasanya memiliki durasi video yang lebih pendek dari video pada umumnya, di mana tidak lebih dari 1 menit.

Video pendek yang ditonton secara cepat ini sebenarnya dinilai telah memberikan hiburan bagi kalangan orang dewasa, tapi tidak untuk anak-anak, terutama mereka yang masih di bawah 6 tahun.

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan anak-anak terhadap konten yang bergerak cepat di bawah usia 6 tahun dapat menyebabkan overstimulasi otak, yang mana membuat mereka hiperaktif, karena otak mereka terus-menerus distimulasi oleh perubahan visual dan audio yang cepat.

Akibatnya, anak mama pun akan cenderung kesulitan untuk duduk diam atau melakukan aktivitas yang memerlukan ketenangan dan konsentrasi, bahkan bisa membuatnya sulit tidur, Ma.

2. Tak bisa dihindari, apa yang harus orangtua lakukan?

Freepik

Jika si Kecil mulai menyukai tontonan video cepat dan pendek dari YouTube Shorts maupun Instagram Reels, sebaiknya sehara hentikan sebelum anak semakin kecanduan.

Meskipun di zaman serba teknologi seperti sekarang ini, rasanya menghindari penggunaan gadget dan media sosial di kalangan anak itu cukup sulit ya, Ma.

Alih-alih langsung memarahi anak, yang perlu Mama lakukan adalah menjadikan media sosial yang anak gunakan sebagai ajang yang tidak hanya menghibur, tapi juga mendidik.

Ada banyak aplikasi dan kanal video yang dirancang khusus untuk anak-anak, yang mana biasanya menawarkan konten edukatif seperti video pembelajaran, cerita interaktif, dan permainan edukatif yang dapat membantu anak belajar bahasa, angka, dan konsep dasar lainnya dengan cara yang menyenangkan.

3. Dampingi anak dan libatkan aktivitas layar

Freepik/tirachardz

Ketika anak sudah mulai diperkenalkan dengan gadget, yang perlu orangtua lakukan adalah dengan menetapkan batasan waktu layar yang jelas. Asosiasi Dokter Anak Amerika merekomendasikan agar anak-anak di bawah 6 tahun memiliki waktu layar tidak lebih dari satu jam per hari.

Tak hanya itu, orangtua juga perlu mendampingi dan melibatkan aktivitas layar saat anaknya sedang menggunakan gadget. Dengan mendampingi anak, Mama bisa memastikan bahwa konten yang mereka tonton sesuai dengan usia dan tidak mengandung hal-hal yang tidak pantas.

Selain itu, dampingan dari orangtua juga bisa membuat adanya interaksi selama menonton, seperti dengan mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tonton atau mengajak mereka berdiskusi tentang pelajaran yang bisa diambil dari video tersebut.

Dengan pendampingan yang Mama atau Papa berikan, hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman anak, tetapi juga memperkuat ikatan antara orangtua dan anak. 

Itu dia bahaya anak di bawah 6 tahun menonton YouTube Shorts dan Instagram Reels, serta apa yang harus orangtua lakukan untuk menghindarinya.

Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa diterapkan pada si Kecil ya, Ma, Pa.

Baca juga:

The Latest