5 Cara Mengatasi Trauma pada Anak Setelah Kematian Orang Terdekatnya
Jangan anggap remah ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sama dengan orang dewasa, kematian orang terdekat juga bisa sebabkan kesedihan mendalam bagi anak-anak.
Seperti Oma, Opa, atau saudara lainnya yang tinggal bersamanya. Jika kejadian ini menimpa si Kecil, maka ini bisa membuatnya merasa sedih dan kehilangan.
Perasaan sedih pada anak-anak terkadang jauh lebih mendalam dibandingkan perasaan orang dewasa. Tak jarang, ada beberapa anak yang alami trauma dan tenggelam dalam emosinya.
Untuk itu, para orangtua sebaiknya tidak meremehkan kesedihan anak jika mengalami kejadian tersebut.
Berikut ini Popmama.com bagikan beberapa tips yang bisalakukan sebagai orangtua untuk mengatasi trauma pada anak akibat kematian orang terdekatnya.
1. Ajak anak lakukan berbagai kegiatan yang menenangkan
Cara pertama yang bisa dilakukan adalah mengajak si Kecil melakukan berbagai macam kegiatan yang menyenangkan.
Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa cemas dan takut yang mengelimutinya. Dengan begitu, anak akan merasa lebih santai dan tenang.
2. Ajak anak bicarakan perasaan yang dirasa
Ajak anak berbicara mengenai perasaannya. Meski awalnya susah, terlebih pada anak yang usia di bawah 5 tahun.
Namun lambat laun, si Kecil juga akan mengungkapkan apa yang ia rasakan tentang kejadian tersebut.
Ketika momen ini terjadi, coba berikan dukungan dan buatnya merasa nyaman.
3. Mencoba kegiatan baru bersama anak
Kunci mengatasi trauma si Kecil adalah dengan mengalihkan perhatiannya.
Salah satunya dengan mengajak mereka melakukan berbagai kegiatan baru yang menyenangkan, seperti bersepa dan lain sebagainya.
Tak hanya mengalihkan perhatian, lakukan hal baru yang bisa meningkatkan kreativitas dan kemampuan anak.
4. Buat anak merasa aman
Cara lainnya dalam mengatasi trauma anak akibat kematian orang terdekatnya adalah dengan membuat anak merasa aman.
Agar anak merasa aman, berikan perilaku atau sentuhan hang sifatnya menenangkan. Seperti memberikan pelukan, tepukan tangan, dan sebagainya.
5. Tetap pertahankan rutinitas seperti biasanya
Mempertahankan rutinitas harian yang ada juga bisa membantu atasi trauma anak akibat kematian orang terdekatnya.
Tujuannya adalah agar perhatian anak teralihkan sehingga mereka lupa dan tidak larut dalam kesedihan yang mendalam.
Selain itu, dengan melakukan rutinitas seperti biasanya juga akan mendorong pemikiran anak bahwa hidup yang ia jalani kedepannya akan baik-baik saja.
Namun, jika si Kecil mulai alami kesulitan beradaptasi dengan rutinitasnya, cobalah meminta bantuan ahli atau orang yang profesional ya!
Itu dia beberapa tips dalam mengatasi trauma pada anak akibat kematian orang terdekatnya.
Meski usianya masih kecil, kesedihan akibat kematian orang terdekatnya bisa memicu trauma. Jadi jangan anggap remeh ya!
Baca juga:
- Pasti Bisa! 8 Langkah untuk Memulihkan Trauma pada Anak!
- Ketahui Sejak Dini, Ini Perbedaan Trauma dengan Fobia
- Apa Itu Negrophobia yang Berujung Rasisme? #BlackLivesMatter