11 Cerita Dongeng Putri yang Singkat tapi Penuh Makna di Dalamnya
Walau singkat, cerita dongeng putri ini terkandung banyak pesan moral untuk diajarkan ke si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa sih, yang nggak suka dongeng tentang putri? Untuk Mama yang memiliki anak perempuan, cerita dongeng tentang karakter putri seperti Cinderella atau Snow White mungkin jadi cerita yang banyak anak sukai, kan?
Selain penuh keajaiban, dongeng yang mengisahkan putri ini juga sering menyimpan pelajaran hidup yang bisa diajarkan pada anak karena berbagai tantangan yang bisa anak pelajari untuk kehidupannya kelak nanti.
Nah, kali ini Popmama.com akan merangkumkan 12 cerita dongeng putri pendek yang bisa dibacakan untuk si Kecil di rumah. Meski singkat, tapi penuh makna yang menginspirasi!
Kumpulan Cerita Dongeng Putri
1. Putri Aurora dan Bayangan Mimpi Buruk
Setelah bangun dari kutukan tidur panjangnya, Putri Aurora harus menjalani hidup bahagia bersama Pangeran Phillip. Namun, di balik senyum cerahnya, Aurora sering dihantui oleh mimpi buruk tentang masa lalunya yang penuh dengan kutukan.
Setiap malam, bayangan dari peri jahat Maleficent kembali menghantuinya dalam tidur, membuatnya takut akan kegelapan yang pernah mengancam hidupnya.
Suatu malam, saat Aurora kembali terbangun dari mimpi buruk, ia memutuskan untuk menghadapi ketakutan tersebut dan mendatangi tempat di mana Maleficent pernah mengutuknya, dengan harapan bisa menemukan jawabannya.
Di sana, Aurora bertemu dengan peri baik yang dulu menyelamatkannya. “Ketakutanmu berasal dari masa lalu, Aurora, tetapi masa depanmu bebas dari kutukan. Jangan biarkan bayangan menguasai hidupmu yang kini penuh cahaya,” kata peri itu.
Aurora menyadari bahwa selama ini dirinya membiarkan ketakutan akan masa lalu menghentikannya dari menikmati kebahagiaan yang ia miliki sekarang. Itulah yang membuat ia akhirnya belajar untuk hidup dengan damai dan harus melepaskan bayangan masa lalu.
Sejak saat itu, Aurora hidup tanpa rasa takut, menikmati setiap hari dengan hati yang penuh keberanian dan kepercayaan diri. Ada pun makna yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil dari dongeng ini adala masa lalu mungkin memiliki bayangan gelap, tetapi kita memiliki kekuatan untuk hidup tanpa rasa takut di masa depan.
2. Putri Ariel dan Lautan Pilihan
Setelah menikah dengan Pangeran Eric dan menjadi bagian dari dunia manusia, Ariel yang pada awalnya adalah sang putri duyung kini mulai merindukan laut.
Meskipun sangat mencintai Eric dan hidupnya di daratan, Ariel sering merasa terpecah antara dua dunia, lautan yang ia tinggalkan dan kehidupan barunya.
Suatu hari, Ariel memutuskan untuk kembali ke lautan sejenak dan berbicara dengan Papanya, Raja Triton.
“Apakah aku salah memilih, Pa? Laut adalah rumahku, tetapi daratan adalah tempat cintaku,” tanya Ariel dengan penuh keraguan.
Raja Triton tersenyum dan menjawab, “Tidak ada yang salah dengan pilihanmu, Ariel. Kamu boleh mencintai kedua dunia itu, dan yang penting adalah bagaimana kamu hidup dengan cinta di mana pun kamu berada.”
Ariel pun sadar bahwa ia menemukan cara untuk terhubung dengan kedua dunia yang ia cintai, selama ia hidup dengan cinta dan keyakinan. Sejak saat itu, Ariel sering berkunjung ke laut dengan hatinya yang tetap di daratan bersama Eric, merayakan kebebasan dan pilihan yang ia buat.
Nah, dari cerita dongeng putri yang satu ini, pesan moralnya adalah anak mama bisa mencintai dan terhubung dengan lebih dari satu hal, tetapi yang terpenting adalah bagaimana menemukan keseimbangan dan cinta dari apa yang mereka pilih.
3. Putri Cinderella dan Sepatu Kaca Retaknya
Dongeng putri Cinderella satu ini dikisahkan bahwa dirinya menikah dengan pangeran dan hidup dengan sempurna. Tapi meski tinggal di istana megah, ia merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya.
Sepatu kaca yang menjadi simbol kebahagiaannya dulu, kini telah retak, dan membuatnya cemas setiap kali mengingat masa-masa sebelum ia bertemu sang pangeran.
Cinderella pun mulai bertanya-tanya apakah benar sepatu kaca itu adalah satu-satunya yang membawanya pada kebahagiaan.
Hingga suatu hari, Cinderella bertemu dengan seorang nenek sihir yang tinggal di sudut kerajaan. Nenek itu berkata, “Sepatu kaca hanyalah alat. Kebahagiaanmu tidak datang dari sepatu itu, tapi dari usahamu melawan segala rintangan yang ada.”
Pesan yang disampaikan nenek sihir pun membuat Cinderella tersadar bahwa selama ini, kekuatan sejatinya tidak terletak pada sepatu kaca, tetapi pada keberanian dan kebaikan hatinya.
Meski sepatu itu kini sudah retak, tetapi hatinya tidak pernah patah. Kini, Cinderella memilih untuk terus membantu rakyat kerajaan dengan kekuatan dan empati yang ia miliki, menemukan kebahagiaan sejati dalam memberikan cinta dan pertolongan kepada orang lain.
Daari dongeng di atas, makna yang bisa dipetik adalah kebahagiaan sejatinya berasal dari dalam diri, bukan dari benda atau simbol luar yang memiliki wujud.
4. Putri yang Kehilangan Suara
Suatu hari, hiduplah seorang putri dari kerajaan terkenal di negerinya, yang bernama Asa.
Putri Asa dikenal di seluruh negeri karena suaranya yang merdu. Setiap kali ia bernyanyi, burung-burung berhenti berkicau dan orang-orang dibuat terpesona mendengarnya.
Suaranya dianggap sebagai harta kerajaan dan sering mendapat pujian berkat bakatnya tersebut. Hingga suatu pagi, Asa terbangun dari tidurnya dan mendapati suaranya yang hilang. Bukan hanya bernyanyi, berbicara pun suaranya tidak juga keluar.
Sebagai Papa, Raja dari Putri Asa langsung memanggil seluruh penyihir terkenal di negeri mereka untuk mengembalikan suara putri tercinta.
Asa pun merasa sangat hancur, karena merasa identitasnya selama ini hilang bersama suaranya. Ia pun mulai mengasingkan diri dari semua orang, bahkan keluarga kerajaan.
Hingga suatu hari, seorang penyair tua datang ke istana dan berkata kepadanya, “Putri, suaramu memang indah, tapi nilai dirimu lebih dari sekadar suara. Kata-katamu, tindakanmu, dan cintamu pada rakyat jauh lebih berharga.”
Dari situ, Asa memulai komunikasi lewat tulisan dan gerakan, kemudian menyebarkan kembali kebijaksanaan serta cintanya kepada rakyat. Meski kini tanpa suara, Putri Asa tetap disayangi dan dihormati oleh semua orang di negerinya.
Dari dongeng ini, bisa disimpulkan bahwa identitas dan nilai kita tidak hanya ditentukan oleh satu kemampuan atau bakat, tetapi oleh siapa kita dan bagaimana kita memperlakukan orang lain.
5. Putri dalam Cermin
Hiduplah seorang putri bernama Putri Elyna. Ia hidup dengan kecantikannya dan selalu merasa tidak pernah puas akan penampilannya.
Meski sering mendapat pujian, ia setiap hari masih mengkritik wajah dan tubuhnya di depan cermin besar di dalam kamarnya. “Kulitku terlalu pucat, hidungku kurang sempurna, dan rambutku tak seindah yang lain,” keluhnya setiap hari.
Merasa rendah diri, Putri Elyna pun setiap harinya merasa rasa percaya dirinya semakin menipis. Sampai suatu pagi, cermin yang biasa ia gunakan untuk mengkritik dirinya, tiba-tiba saja berbicara.
“Putri Elyna, kecantikan sejati tidak hanya datang dari penampilan luar. Cermin ini hanya memantulkan apa yang ada di dalam hatimu,” kata cermin ajaib itu.
Merasa terkejut sekaligus malu, Putri Elyna menyadari bahwa meskipun sudah memiliki segalanya baik dari penampilan sempurna hingga kekuasaan, hatinya masih dipenuhi ketidakpuasan yang membuatnya tidak pernah merasa cukup.
Sejak hari itu, Elyna berusaha memperbaiki dirinya dari dalam dan perlahan perubahan pun mulai dirasakan olehnya. Setiap kali ia melihat ke cermin, ia melihat pantulan dirinya yang berbeda karena jadi lebih cerah dan hangat.
Dari kisahnya, Putri Elyna mengajarkan kita bahwa kecantikan sejati terpancar dari kebaikan hatinya dan sikap positif yang dilakukan, bukan dari penampilan luar yang terlihat.
6. Putri dan Kupu-kupu
Di sebuah istana megah yang dikelilingi taman indah, hiduplah seorang putri cantik bernama Leira. Di taman itu, banyak kupu-kupu penuh warna yang selalu beterbangan di antara bunga-bunga.
Pemandangan ini rupanya justru sering membuat Leira merasa iri ketika sedang bersantai di kursi dekat jendela yang ada di kamarnya. Putri Leira merasa dirinya terkurung dalam peran dan tanggung jawabnya sebagai putri, dan setiap kali kupu-kupu itu terbang, hatinya dipenuhi keinginan untuk ikut terbang bebas.
Suatu hari, seorang peri muncul di hadapannya, menawarkan sebuah keajaiban berupa sepasang sayap emas yang besar dan berkilau.
Leira dijanjikan bisa terbang bebas seperti kupu-kupu, sehingga ia pun dengan semangat menerima tawaran tersebut. Namun sayangnya, sayap itu terlalu berat untuk ia kerahkan sehingga bukannya terbang di udara, Leira justru jatuh ke tanah.
Sayap emas yang tampak indah ternyata justru menjadi beban yang tak mampu ia tanggung. Meski sempat marah dan kecewa dengan peri yang menawarkannya, tapi sang peri justru memberi pesan kepadanya.
“Kadang-kadang, apa yang kita inginkan terlihat indah dari kejauhan, tapi ketika kita memilikinya, itu tidak sesuai dengan diri kita. Kebebasan sejati bukan tentang berlari dari tanggung jawab, tapi tentang bagaimana kau menemukan kedamaian dalam menjalani peranmu.”
Leira pun tersadar bahwa kebahagiaan tidak datang dari mengejar kebebasan fisik, melainkan dari menerima dan menjalani perannya dengan sepenuh hati. Inilah pesan moral yang bisa anak mama tanamkan dalam dirinya.
7. Putri dan Rantai Emas
Hiduplah seorang putri bernama Liora yang diberikan sebuah rantai emas oleh sang Papa sejak dirinya masih kecil.
Pemberian unik sang Papa ini menjadi simbol kepercayaan dan tanggung jawab yang harus ia bawa sampai dewasa. Hingga suatu ketika, Putri Liora merasa rantai emas tersebut semakin berat di lehernya.
Namun, ia tetap tidak ingin melepasnya karena itu adalah hadiah dari sang Papa dan simbol kehormatan untuknya.
Saat Liora tumbuh dewasa dan tanggung jawabnya semakin besar, rantai itu semakin mengekang. Gerakannya menjadi terbatas, dan setiap langkah yang diambilnya terasa semakin sulit.
Masih dengan pendiriannya, Liora tetap mengenakannya meski dalam kondisi yang semakin tidak nyaman. Hal ini dilakukannya karena tidak ingin mengecewakan Papanya dan tradisi yang melekat padanya.
Suatu hari, seorang pengembara datang ke istana dan berkata, “Kadang, hal yang paling berharga justru bisa menjadi beban yang paling berat. Kau harus tahu kapan melepaskan sesuatu, bahkan jika itu tampak berharga.”
Kata-kata tersebut membuat Liora merenung dan akhirnya memutuskan untuk melepas rantai emasnya. Saat itu juga, ia merasa lebih bebas dan mampu menjalani tugasnya dengan lebih ringan. Dia belajar bahwa tanggung jawab tidak harus terasa seperti beban, dan melepaskan sesuatu tidak berarti kehilangan nilainya.
8. Putri Snow White dan Kekuatan Maaf
Bagi Mama yang ingin mengajarkan pada anak pentingnya mengucapkan kata maaf pada orang lain jika membuat salah, cerita dongeng putri yang satu ini bisa jadi pilihan tepat.
Dalam sebuah kisah, Snow White merupakan seorang putri cantik dan baik hati, serta pemaaf. Setelah pernikahannya dengan pangeran, Snow White sering kali memikirkan Ratu Jahat yang pernah berusaha mencelakainya.
Singkat cerita, saat itu Ratu Jahat melakukan tindakan yang melukai dirinya sampai membuat trauma dan merasa marah bila mengingatnya. Namun, Putri Snow White juga sangat ingin melupakan masa lalu itu agar bisa hidup lebih bebas dan bahagia.
Hingga pada suatu malam, ia memutuskan untuk mengunjungi Ratu Jahat yang kini telah ditinggalkan di istana tua. Ketika ia bertemu Ratu, perempuan tua itu itu tampak rapuh dan menyesali perbuatannya.
“Mengapa kau datang ke sini, Snow White? Aku telah menyakitimu,” tanya Ratu Jahat. Snow White tersenyum lembut dan berkata, “Aku datang bukan untuk membalaskan dendam, tetapi untuk memaafkanmu agar diriku juga bisa terlepas dari bayangan masa lalu."
Ratu Jahat terkejut dan terharu oleh kata-kata Snow White. Namun, bukan Ratu Jahat namanya jika langsung menerima perkataan sang putri. Ratu tadi sempat merasa tidak terima, tapi sesaat kemudian hatinya merasa kehangatan baru hingga menerima apa yang diucapkan putri.
Dengan memberikan maaf, Snow White tidak hanya membebaskan dirinya dari kebencian, tetapi juga memberikan kesempatan bagi Ratu Jahat untuk belajar tentang kebaikan. Sejak saat itu, Snow White hidup dengan hati yang ringan, mengetahui bahwa memaafkan bukanlah tanda kelemahan, tetapi tanda kekuatan.
Pesan moral dari kisah ini adalah, hiduplah sebagai manusia pemaaf agar kehidupan tetap bisa berjalan dengan nyaman tanpa terbayang masa lalu.
9. Putri dan Pohon Bijak
Pada suatu hari, hiduplah seorang putri yang sering kali duduk dan bersandar di bawah pohon besar istananya. Ia bernama Putri Alara.
Sambil menikmati pemandangan di sekitar istana, Alara sering bertanya-tanya tentang kehidupan dan masa depannya. Terlalu banyak pikiran tentang masa depan yang terpikirkan olehnya.
Hingga suatu hari, pohon tempat dirinya biasa bersandar pun tiba-tiba berbicara padanya, “Putri, masa depan adalah buah dari setiap keputusan kecil yang kau buat hari ini. Jangan hanya bertanya-tanya, mulailah bertindak.”
Sang putri pun sempat terkejut mendengar pohon itu. Namun, setelahnya ia tersadar bahwa selama ini ia terlalu banyak berpikir tapi terlalu sedikit bertindak.
Sejak saat , setiap hari Putri Alara mengambil satu langkah kecil untuk mencapai mimpinya, dan sedikit demi sedikit, hidupnya berubah menjadi seperti apa yang diharapkan.
Meski sudah hidup seperti keinginannya, pohon besar nan rindang yang selalu menemaninya itu masih terus menjadi tempat favoritnya untuk merenung, tetapi kini ia ia jadikan juga tempat belajar untuk bergerak maju.
Nah, cerita dongeng putri ini mengajarkan anak kita bahwa masa depan dibentuk oleh tindakan kecil setiap hari. Jadi, jika ingin menjadi seperti apa yang kita pikirkan, cobalah untuk melakukan hal yang bisa mewujudkannya, bukan hanya sekadar berpikir.
10. Putri dan Kuda Ajaib
Putri Karina adalah seorang putri yang dikenal di seluruh kerajaan karena kecantikannya dan kebaikan hatinya. Namun, di balik senyum manisnya, ia menyimpan beban berat. Sebagai putri, tanggung jawabnya sangat banyak, mulai dari mengatur acara kerajaan hingga membantu rakyat yang membutuhkan.
Putri Karina memiliki seekor kuda ajaib yang bisa membawanya ke mana saja dalam sekejap. Ia menggunakan kuda itu untuk melarikan diri dari masalah, pergi jauh ketika ia merasa tertekan oleh tanggung jawabnya sebagai putri.
Namun, semakin sering ia melarikan diri, semakin besar masalah yang menunggunya ketika ia kembali. Suatu hari, kuda ajaibnya berhenti di tengah perjalanan dan mengejutkannya dengan berkata, “Kau bisa melarikan diri dari tempat, tapi tidak dari masalah. Jika kau terus berlari, masalahmu akan semakin besar. Hadapilah dengan berani, dan kau akan menemukan jalan keluarnya.”
Merasa tersinggung, Karina pun akhirnya tersadarkan dengan kalimat bijak kudanya. Sejak itu, ia memutuskan untuk tidak lagi lari dari tanggung jawabnya. Karina mulai menghadapi masalah satu per satu, dan hidupnya menjadi lebih tenang.
Dari dongeng di atas, makna yang bisa diambil adalah masalah tidak akan hilang dengan melarikan diri. Jadi, cobalah untuk berani menghadapinya agar bisa menemukan solusi yang tepat.
11. Putri Rora dengan Kesendiriannya
Tidak seperti kebanyakan putri kerajaan yang aktif berkegiatan dengan rakyatnya, Putri Rora, seorang putri dari suatu istana justru merasa dirinya tidak nyaman jika berada terlalu lama di keramaian.
Rora lebih suka menyendiri di taman istana, sambil membaca buku bahkan meditasi. Karena kesendiriannya itu, Putri Rora sering dianggap sombong oleh rakyatnya karena jarang menghadiri pertemuan kerajaan lain.
Semakin banyak yang membicarakannya, Putri Rora pun merasa terasingkan dan semkain menutup diri. Saat tertidur, Rora dibuat terkejut dengan mimpi yang baru saja dialaminya.
Dalam mimpinya, ia bertemu dengan seorang musafir tua yang menghampirinya di taman istana, sambil berkata, “Kau bukan sombong, kau hanya menemukan kedamaian dalam kesendirian. Tapi ingat ya, jangan lupakan bahwa kebahagiaan juga ditemukan dalam berbagi momen dengan orang lain.”
Sempat merenungkan maksud dari mimpinya tersebut, akhirnya Rora belajar untuk membuka dirinya agar bisa bersosialisasi dengan rakyatnya. Sejak saat itu, ia mulai keluar dari kesendiriannya dan menemukan kebahagiaan dalam keseimbangan.
Dari kumpulan cerita dongeng putri ini, semuanya tentu memiliki pesan moral sendiri yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil. Semoga bisa jadi pilihan dongeng untuk bacaan sebelum tidur ya, Ma.
Baca juga:
- Dongeng Anak Nusantara: Sangkuriang dan Asal Mula Tangkuban Perahu
- Dongeng Anak: Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
- Dongeng Anak: Kisah Cinderella dan Sepatu Kaca