Cerita Hansel dan Gretel, Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak
Jadi bacaan malam untuk anak, yuk bacakan dongeng cerita Hansel dan Gretel
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendongeng menjadi salah satu cara positif agar lebih mendekatkan diri dengan anak. Tak hanya, menceritakan ragam kisah seru pada dongeng juga bisa membantu si Kecil menjadi lebih imajinatif, meningkatkan hobi membaca sejak dini, serta dapat belajar tentang moral kehidupan dari dongeng yang diceritakan.
Lebih dari itu, Ma, membiasakan membacakan dongeng juga bisa membantu anak mengenal lebih banya kosa kata dalam berbahasa dan lebih mengenal banyak benda atau istilah. Nah, salah satu dongeng yang cukup popular dan cocok dibacakan oleh anak adalah Hansel dan Gratel'.
Ini adalah sebuah cerita dongeng terkenal dari Jerman yang dicatat oleh Grimm Bersaudara dan terbit pada 1812. Hansel dan Gretel sendiri merupakan kakak beradik muda yang diculik oleh seorang penyihir kanibal di sebuah hutan dan keduanya diceritakan berhasil kabur menyelamatkan diri mereka dengan tetap menolong satu sama lain.
Kali ini Popmama.com akan rangkumkan cerita Hansel dan Gretel yang bisa Mama dan Papa bacakan pada si Kecil sebelum tidur. Ada pelajaran yang bisa dipetik di dalamnya, Ma, Pa.
1. Pengenalan cerita Hansel dan Gretel
Cerita Hansel dan Gretel merupakan salah satu cerita rakyat dari Eropa yang popular dan banyak diadaptasi ke berbagai media di seluruh dunia, termasuk media-media di Indonesia.
Cerita ini mengisahkan petualangan dua orang anak yang merupakan kakak beradik, Hansel dan Gretel. Keduanya dikisahkan tersesat di dalam hutan dan menemukan rumah yang unik yang terbuat dari kue-kue manis nan misterius.
Hansel sendiri adalah seorang anak laki-laki cerdik yang selalu bersama ke mana pun ia pergi bersama dengan adik perempuannya, Gretel. Nah, Gretel pun tak kalah cerdik dengan sang kakak. Ia dikisahkan sebagai sosok anak perempuan yang juga pintar dan berani.
Awal kisah keduanya pun dimulai saat Hansel dan Gretel harus mengalami kesedihan pasca ditinggal sang Mama yang meninggal dunia karena sakit. Kedua kakak beradik ini terus mengalami kesedihan karena mengenang kepergian Mama tercinta.
Melihat anak-anaknya yang terus murung, Papa dari Hansel dan Gretel memilih untuk menikah lagi dengan seorang perempuan, dengan harapan agar anak-anaknya mendapatkan sosok Mama baru dari istrinya tersebut.
Namun sayangnya, Mama tiri Hansel dan Gretel memiliki sifat yang kurang baik sehingga saat itulah akhirnya kehidupan kedua kakak beradik ini justru menjadi semakin buruk.
2. Berencana ditinggalkan Mama tiri ke dalam hutan
Dengan keterbatasan kehidupan yang dimiliki, Mama tiri keduanya pun sempat mengusulkan satu ide pada Papanya untuk turut membawa Hansel dan Gretel ke hutan bersama mereka.
"Pa, musim kemarau sudah tiba. Apa sebaiknya kita ikut membawa Hansel dan Gretel ke hutan? Soalnya persedian makanan kita juga telah habis. Aku tak mau kita semua mati kelaparan," usul Mama tiri mereka pada sang Papa.
Mengetahui kekhawatiran istri barunya pada kedua anaknya itu, Papa dari Hansel dan Gretel pun langsung menyetujui perkataan tersebut untuk membawa Hansel dan Gretel ke hutan bersama mereka.
Percakapan kedua orangtuanya itu rupanya tanpa sengaja didengar oleh Hansel dan Gretel. Awalnya keduanya merasa ketakutan karena harus dibawa ke hutan, bahkan sang adik Gretel sampai menangis.
Melihat hal gtersebut, Hansel sebagai kakak pun berusaha menenangkan adiknya agar tidak panik dan menjalankan ini semua bersama-sama. Hansel berkata, “Tenang saja, adikku. Semua akan baik-baik saja selagi kita bersama. Berdoalah kepada Tuhan agar kita selalu dilindungi oleh-Nya."
3. Ditinggalkan di hutan, Hansel dan Gretel berhasil selamat
Cerita Hansel dan Gretel berlanjut dengan keesokkan harinya sang Mama yang memberikan dua potong roti untuk keduanya. Perkataannya kepada Papanya kala itu pun benar-benar dilakukan, Mama tiri Hansel dan Gretel mengajak mereka untuk ikut bersama menebang kayu di dalam hutan.
"Hansel, Gretel, ayo ikut Mama ke hutan untuk menebang kayu bersama," ujar Mama tiri mereka kepadanya.
Meski sempat merasa panik dan ketakutan, keduanya berusaha menenangkan diri dan pura-pura tidak mengetahui niat jahat sang Mama pada mereka.
Tak tinggal diam, Hansel dengan kecerdikannya itu rupanya sudah menyiapkan batu-batu putih yang ia masukkan di dalam saku celanannya. Sambil berjalan beriringan tanpa sepengetahuan Mama tirinya, Hansel pun mulai membuat batu putih satu per satu.
Sesampainya di hutan, sang Mama tiri pun diam-diam segera meninggalkan Hansel dan Gretel ketika keduanya sedang lengah.
Hal ini memang sudah diantisipasi oleh keduanya, tetapi Gretel sang adik perempuan tentu saja tetap merasa ketakutan karena hanya berdua kakaknya di dalam hutan yang mulai menggelap.
Ketika matahari sudah mulai tak menampakkan sinarnya, Hansel dan Gretel semakin ketakutan karena mereka hanya ditemani oleh semilir angin malam yang semakin menambah kekhawatiran mereka.
"Kak, aku takut," ujar Gretel pada kakaknya sembari menangis.
Hansel yang juga ketakutan berusaha meyakinkan adiknya dan menenangkan diri mereka. Ia yakin bahwa mereka akan baik-baik saja dan bisa kembali ke rumah dengan selamat.
“Kita akan sampai dengan selamat,” ucap Hansel menenangkan.
Tanpa ragu-ragu, Hansel memegang tangan Gretel untuk menyusuri jalan bercahaya yang ternyata muncul dari batu-batu putih yang sebelumnya ia buang tadi. Keduanya terus berpegangan tangan menyusuri sepinya hutan hingga akhirnya berhasil sampai di rumah dengan selamat.
4. Ditangkap oleh nenek sihir
Mengetahui bahwa kedua anak tirinya berhasil selamat, hal ini tentu saja membuat istri baru sang Papa merasa heran. Namun, alih-alih memperlihatkan kekesalannya karena rencana yang ia buat tak berjalan mulus, Mama tiri Hansel dan Gretel justru berpura-pura menangis melihat keduanya kembali dengan selamat.
"Hansel, Gretel, Mama dan Papa panik sekali menunggu kalian kembali ke rumah. Syukur kalian bisa kembali dengan selamat," ucap sang Mama berpura-pura di hadapan Papa mereka.
Namun, kepura-puraan itu rupanya tak membuat gentar Mama tiri Hansel dan Gretel untuk kembali melancarkan aksi mereka. Keesokan harinya, kedua orangtuanya kembali membawa Hansel dan Gretel ke dalam hutan.
Meski sang Papa tak menaruh rasa curiga sama sekali kepada istrinya, Hansel dan Gretel yang sudah mengetahui niatan jahat Mama tiri mereka pun terus berpikir untuk menyelamatkan diri.
Kali ini, Hansel dengan kecerdikannya membuat penunjuk jalan untuk pulang dengan menaburkan potongan roti selama perjalanan mereka berangkat menuju hutan. Aksinya itu tentu saja dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan orangtuanya.
Sesampainya di hutan, Hansel dan Gretel kembali ditinggalkan berdua. Adik perempuan dari Hansel kembali menangis ketakutan yang juga terus ditenangkan oleh kakak laki-lakinya itu.
Ta seperti malam sebelumnya, malam ini mereka dibuat ketakutan karena tiba-tiba terdengar suara lolongan harimau.
“Kak, suara apakah itu?” ujar Gretel dengan bergetar ketakutan.
“Tenang saja, adikku. Tuhan selalu menjaga dan melindungi kita.” jawab Hansel tetap berusaha tenang agar adiknya tidak semakin panik.
Keduanya terus berpegangan tangan dan jalan bersama menyusuri jalanan yang sebelumnya ditaburkan Hansel. Namun, sayang, potongan roti yang ditaburkan olehnya telah habis dimakan oleh burung-burung yang ada di hutan.
Keduanya pun berjalan tanpa arah sampai akhirnya kelelahan dan memutuskan untuk istirahat di bawah pohon besar. Tanpa sadar, keduanya terlelap di bawah pohon tersebut hingga sinar matahari pagi menyapanya.
Di pagi harinya, kakak beradik itu kembali jalan bersama sampai mereka melihat rumah berbentuk kue yang nampak menggiurkan. Dinding pada rumah tersebut terbuat dari biskuit, atapnya dari tar, dan pintu yang terbuat seperti dari cokelat.
Merasa kelaparan, keduanya pun bersyukur karena dapat menyantap setiap sudut rumah yang terlihat begitu lezat. Di tengah-tengah kegiatan menyantap kue, keduanya tidak mengetahui bahwa rumah kue tersebut rupanya milik dari nenek sihir jahat.
Mengetahui rumah kuenya dimakan oleh kedua anak kecil, nenek tua yang juga penyihir itu langsung menangkap Hansel dan gretel untuk kemudian dikurung dan akan dijadikan santapan olehnya.
5. Hansel dan Gretel berhasil menyelamatkan diri dan pulang ke rumah
Nenek sihir yang menyekap keduanya merupakan nenek tua yang memiliki kondisi mata rabun, hal ini membuat sang penyihir sedikit kesulitan mengetahui bagaimana kondisi Hansel dan Gretel.
Pada suatu hari, nenek sihir tersebut menghampiri kedua kakak beradik itu dan berkata, “Hari ini aku sangat lapar. Ulurkan tanganmu agar aku tahu seberapa gemuk tubuhmu."
Mengetahui bahwa mata nenek tersebut tidak bisa melihat dengan jelas, Hansel yang memiliki sejumlah akal cerdik pun mencari benda apapun yang berada di sekitarnya. Alih-alih mengulurkan tangannya, ia justru memberikan tulang sisa makanan pada nenek tersebut.
Nenek sihir itu pun kecewa mengetahui fakta bahwa Hansel masih begitu kurus, sangat tidak enak baginya untuk disantap, batin sang nenek. Namun, nenek itu ingat bahwa Hansel disekap bersama dengan seorang anak lainnya.
Ia pun meminta Gretel untuk membakar roti tetapi dengan niatan akan mendorong perempuan kecil itu agar masuk ke dalam api. Mengetahui niatan buruk nenek sihir, Gretel dengan berani berbalik arah sambil memperdaya nenek tersebut ia berkata, "Nenek, aku tak bisa membuka tutup tungku.”
Tanpa sadar, nenek itu tidak mengetahui bahwa dirinya kini tengah diperdaya oleh Gretel. Bukannya Gretel yang masuk ke dalam tungku pembakaran roti tadi, justru adik dari Hansel itu yang mendorong sang nenek sihir hingga dirinya berteriak kepanasan.
Keduanya pun lega karena dapat selamat dari nenek sihir yang berniat untuk menyantap mereka. Keduanya langsung keluar dari kediaman nenek sihir tersebut dan kembali meneruskan jalan panjang mereka untuk mencari rumahnya.
Tiba-tiba, Hansel dan Gretel dihadapkan dengan sungai. Mereka bingung apakah harus melewati sungai tersebut, atau tidak. Nasib baik datang kepada mereka karena kawannan burung yang pernah memakan potongan roti yang dijatuhkan oleh Hansel kala itu datang menolong mereka.
Burung-burung itu pun mengantar Hansel dan Gretel kembali ke rumahnya. Dari jarak kejauhan, Papa dari Hansel dan Gretel dibuat terkejut melihat kedua anaknya kembali pulang. Dengan penuh penyesalan dan air mata, Papanya langsung menghampiri kedua anaknya.
Papa dari Hansel dan Gretel langsung memeluk mereka dan mengatakan bahwa Mama tiri mereka juga telah meninggal dunia. Papanya juga tak lupa meminta maaf kepada anak-anaknya karena ikut membiarkan istri barunya itu meninggalkan mereka di dalam hutan.
Meski sempat dipisahkan, kecintaan mereka terhadap sang Papa membuat Hansel dan Gretel tak segan memaafkan Papanya. Ketiganya pun kembali berpelukan untuk melepas rindu satu sama lain.
Demikianlah cerita Hansel dan Gretel yang bisa Mama Papa bacakan pada anak sebagai dongeng sebelum tidur. Kecerdikan Hansel dalam mencari jalan keluar serta keberanian adiknya Gretel, bisa menjadi pesan moral yang diajarkan pada anak.
Selamat mendongeng ya, Ma, Pa.
Baca juga:
- Dongeng Anak: Cerita Pinokio si Boneka Kayu
- Dongeng Anak: Putri Duyung dan Kutukan Sihir Jahat
- Lucu dan Mempunyai Pesan Moral, 7 Rekomendasi Dongeng Anak