13 Cerita Dongeng Anak Islami untuk Si Kecil
Bisa menjadi tauladan baik bagi anak, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Waktu di rumah saja selama pandemi bisa Mama dan Papa manfaatkan untuk membangun kedekatan dengan si Kecil, lho. Mama bisa mengajak si Kecil melakukan kegiatan menyenangkan bersama untuk mengisi waktu luang selama di rumah.
Ketika seharian sudah bermain atau melakukan kegiatan menyenangkan bersama, saat mau tidur Mama atau Papa juga bisa membacakan anak dongeng yang akan membangun kemampuan visualisasi, meningkatkan berpikir kritis, serta membantu anak memahami budaya lain yang dapat anak pahami sejak dini.
Ada banyak jenis dongeng yang bisa Mama dan Papa bacakan untuk si Kecil sebagai penghantar tidur, salah satunya dongeng bernuansa Islami yang memiliki pesan moral agar dapat memberikan inspirasi baginya.
Sebagai inspirasi bacaan untuk si Kecil, berikut ini Popmama.com telah merangkum 13 cerita dongeng anak Islami sebelum tidur. Disimak yuk, Ma!
Kumpulan Dongeng Anak Islami
1. Kisah Nabi Daud A.S dan seekor ulat
Nabi Daud A.S merupakan Nabi yang sangat taat kepada Allah SWT. Ketaatan Nabi Daud membuatnya mendapat keistimewaan berupa kepercayaan untuk menyebarkan kitab Zabur.
Suatu hari, beliau yang sedang membaca kitab Zabur sembari duduk tenang dalam suraunya melihat seekor ulat metah yang berada disekitarnya. Beliau kemudian mengawasi ulat tersebut dambil berpikir dalam hati, "Apa ya, yang Allah harapkan dari ulat kecil ini?"
Mengetahui pikiran Nabi Daud, Allah SWT kemudian mengizinkan ulat tersebut untuk berkata layaknya manusia. Ulat merah itu pun berkata kepada Nabi Daud:
"Wahai nabi Allah! Allah SWT telah mengilhamkan kepadaku untuk selalu membaca tasbih, Subhanallahu walhamdulillah wala ilaha illallahu wallahu akbar setiap hari sebanyak 1000 kali pada siang hari. Pada malam harinya, Allah SWT mengilhamkanku untuk membaca Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim, sebanyak 1000 kali juga."
Kemudian ulat tersebut juga berkata kepadanya:
"Lalu apa yang dapat kau dapat katakan kepadaku agar aku mendapat faedah darimu ya Nabi Allah?"
Mendengar perkataan ulat tersebut membuat Nabi Daud tersadar bahwa dirinya khilaf, ia telah memandang remeh makhluk Allah yang terlihat kecil dan tak bisa apa-apa. Padahal mereka bisa lebih dahsyat ibadahnya terhadap Allah dengan caranya sendiri.
Kemudian Nabi Daud memohon ampun dan berserah diri pada Allah SWT. Begitulah sifat pemikir seorang Rasul yang bijak. Setelahnya beliau tak lagi menganggap rendah segala makhluk ciptaan Allah.
Pelajaran yang bisa diajarkan pada anak dari kisah ini adalah, kita tak boleh memandang rendah dan meremehkan orang lain. Seperti ulat dalam kisah ini, meski terlihat kecil, namun ternyata ia selalu mengingat Allah SWT.
2. Kisah serigala yang beriman kepada Rasulullah
Dikisahkan pada masa kenabian Muhammad SAW, pada suatu daerah hiduplah seorang pengembala kambing. Pengembala tersebut harus mengurus ratusan kambing dan domba. Setiap pagi, lelaki itu membawa seluruh hewan ternak yang diamanati kepadanya ke padang rumput dekat dengan oasis.
Namun naas, suatu hari lelaki tersebut kecolongan karena seekor serigala berhasil menerkam seekor domba yang lepas dari kerumunan. Pengembala tersebut pun mengejar sang serigala dan menakut-nakutinya dengan ayunan tongkat.
Domba yang menjadi buruan serigala bertubuh cukup gemuk, sehingga serigala alami kesulitan saat membawanya kabur. Sang gembala pun menarik paksa domba tersebut dari cengkeraman serigala.
"Wahai fulan, mengapa engkau begitu zalim? Allah telah menetapkan domba itu sebagai rezekiku untuk hari ini, mengapa engkau merebutnya dariku?" ujar serigala itu kemudian.
Betapa terkejutnya pria ini ketika mendengar serigala itu bertutur kata layaknya manusia. "Kamu... Bisa berbicara?" kata sang pengembala takjub.
"Mengapa engkau melihatku terheran-heran? Harusnya engkau tahu, ada yang lebih mengherankan daripada seekor serigala bisa berbicara," kata hewan itu.
"Apa itu?"
"Di Madinah, ada seorang nabi dan rasul yang Allah utus untuk sekalian alam. Namun, banyak orang yang justru membangkang dan enggan beriman kepadanya. Nama nabi itu, Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam," papar serigala.
Keesokan harinya, lelaki pengembala itu pergi ke Madinah untuk menjumpai langsung sosok yang diceritakan serigala kemarin. Perjalanan yang tidak mudah dia tempuh dengan penuh kesabaran dan sampailah ia di Madinah.
Setelah bertanya kepada warga setempat, lelaki itu kemudian tiba di depan Masjid Nabawi. Singkat cerita, ia berkesempatan bertemu Nabi Muhammad SAW. Kepada beliau, ia pun menuturkan kisahnya hingga sampai di Madinah.
Kemudian Rasulullah membenarkan kisah sang gembala bahwa ada seekor binatang yang terang-terangan menunjukkan rasa imannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Lebih lanjut, hal itu ternyata termasuk tanda kian dekatnya hari akhir.
"Yang demikian itu adalah salah satu tanda kiamat," sabda Muhammad SAW.
Kisah ini termaktub dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, serta Imam Ahmad. Pakar tafsir Ibnu Katsir menilai sanadnya sahih.
Dari kisah ini, diharapkan anak dapat selalu beriman kepada Allah SWT untuk mempersiapkan hari akhir kelak. Wallahualam.
3. Kisah Nabi Ibrahim dan api
Dilahirkan di tengah masyarakat jahiliah yang musyrik, Nabi Ibrahim sempat alami pengasingan ke hutan oleh orangtuanya. Hal ini lantaran di zaman itu, Raja Namrud (negeri tempat Ibrahim tinggal) mengeluarkan peraturan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir.
Seiring berjalannya waktu dan tumbuh dewasa, Nabi Ibrahim yang cerdas kemudian memahami bahwa berhala yang disembah warga setempat bukanlah Tuhan yang harus disembah. Singkat cerita, Nabi Ibrahim pun memutuskan untuk menghancurkan semua berhala yang ada di wilayah Namrud.
Mengetahu berhala yang ada di negerinya dirusak, Raja Namrud geram dan memerintahkan para tentaranya untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan cara dibakar hidup-hidup.
Ketika Nabi Ibrahim dilempar ke dalam kobaran api, ia berkata, “Allah (Sendiri) sudah cukup bagi kami, dan, Dia adalah yang terbaik dalam segala urusan.” Setelah perkataannya, api yang berkobar itu padam dan Nabi Ibrahim pun berjalan keluar dari puing-puing pembakaran tanpa luka sedikit pun.
Dari kisah singkat Nabi Ibrahim di atas, ini bisa menginspirasi anak untuk melawan rasa takut atas keyakinan yang ia miliki. Saat si Kecil merasa takut, Mama bisa mengajarkan padanya untuk mengatakan HasbunAllah seperti Ibrahim. Coba yuk, Ma!
4. Kisah Nabi Musa A.S dan Qorun
Pada zaman dahulu dimasa kenabian Musa A.S saat memimpin Bani Israil, ada seorang pengikutnya yang sangat taat beribadah bernama Qorun. Setiap harinya ia beribadah dan tidak mementingkan kehidupan duniawi.
Meski disegani sebagai ulama karena ketaatannya akan ibadah, Qorun yang tak mementingkan dunai membuat kehidupan keluarganya pun jauh dari kata layak. Sang istri yang bernama Ilza pun sering mengeluhkan ingin kehidupan yang lebih layak.
Singkat cerita, suatu hari datang dua orang lelaki utusan Raja Gholan memberinya hadiah berupa uang emas yang sangat banyak. Qorun menolaknya dan berdalih bahwa ia tak mengenal Raja Gholan dan tak membutuhkan bantuan.
Utusan Raja Gholan kemudian berhasil membujuk istri Qorun untuk menerima hadiah tersebut. Betapa marahnya Qorun, namun ia tak tega melihat sang istri begitu bahagia. Akhirnya ia juga menerima hadiah yang diutus kedua lelaki tadi.
Saat hidupnya mulai berlimpah harta, Qorun kemudian melupakan ibadah. Terlebih sang istri yang melarang ia untuk mengunjungi Nabi Musa dengan alasan mereka hidup susah ketika menjadi pengikutnya.
Kemudian ini membuat Qorun tak pernah lagi beribadah dan semakin tenggeam dalam urusan duniawi.Sampai suatu ketika, seorang teman Qorun berkunjung dan mengingatkannya untuk bersedekat atas harta yang ia miliki sekarang.
Dengan terpaksa, Qorun mendatangi Nabi Musa untuk bertanya seberapa banyak zakat yang harus ia keluarkan. Ternyata jumlah yang harus dibayarnya begitu besar, lalu timbullah prasangka buruknya terhadap Nabi Musa.
Saat itu kemudian Qorun mulai menghasut saudagar lain untuk tidak membayar zakat, bahkan sampai tega memfitnah Nabi Musa. Melihat pengikutnya dahulu mulai berubah, Nabi Musa berdoa kepada Tuhan dan tak lama Tuhan mendatangkan azab untuk Qorun.
Qorun meminta ampun, tapi semuanya sudah terlambat. Ia beserta hartanya pun habis ditelan bumi.
Melalui cerita Nabi Musa dan Qorun di atas, Mama bisa mengajarkan pada anak untuk tidak lalai akan kenikmatan yang sudah diberikan Allah SWT. Jadilah umat Allah yang selalu bersyukur dan tak lupa bersedekah atas rezeki yang dimiliki.
Tak masalah berapa besar jumlah yang anak keluarkan, yang terpenting didasarkan niat dan ketulusan. Sebab dalam setiap rezeki kita ada bagian untuk orang lain yang membutuhkan.
5. Kisah bayi yang ditolong oleh malaikat
Pada suatu zaman di Bani Israil, terjadi bencana kelaparan yang berlangsung hingga bertahun lamanya. Hal ini kemudian membuat banyak orang menderita termasuk para bayi yang membutuhkan asupan gizi untuk tumbuh kembang mereka.
Kemudian dikisahkan seorang perempuan yang memiliki sepotong roti yang hanya cukup untuk ia makan hari itu. Saat hendak memakan roti itu, datanglah seorang pengemis tua yang membuatnya tak tega dan tanpa pikir panjang memberikan roti tadi kepada pengemis tersebut.
Kemudian perempuan tadi pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Perempuan yang memiliki seorang bayi ini dengan terpaksa mengikutsertakan bayinya karena tak ada orang yang bisa ia mintai tolong untuk menjaga bayinya.
Singkat cerita, sang anak dibaringkan di atas sebuah batu besar. Saat dirinya tengah mencari kayu bakar, ia tak menyadari ada seekor anjing hutan mendekat ke arah sang anak. Dengan gerakan cepat, anjing itu menyambar sang bayi dan membawanya lari.
Ketika mengetahui bayinya dibawa lari, sang Mama berteriak meminta tolong sambil terus mengejar anjing hutan tersebut. Namun sayang, ia harus kehilangan jejak karena anjing itu berlari begitu cepat.
Atas kebaikan hati sang Mama pada sesama, Allah SWT yang melihat langsung memerintahkan malaikat Jibril untuk menyelamatkan sang bayi.
Kemudian malaikat Jibril dengan mudah mengambil bayi itu dari mulut anjing hutan dan diserahkan kembali kepada sang Mama.
Dari dongeng singkat di atas, pelajaran yang bisa anak dapat adalah dengan saling membantu sesama, insya Allah kebaikan tersebut akan dibalas kebaikan oleh Allah SWT. Sebab kita sendiri juga tak tau kapan akan mengalami musibah dan membutuhkan pertolongan orang lain.
6. Kebaikan yang Dihadiahi Mutiara Indah
Di sebuah rumah sederhana, seorang ayah terbaring lemah di atas ranjang. Faiz, anak bungsunya, dengan lembut mengusap kening ayahnya yang berkeringat. Sementara itu, ketiga kakak Faiz sibuk dengan urusan masing-masing, seakan tidak peduli dengan penderitaan ayah mereka.
Setelah kepergian ayahnya, Faiz merasa dunianya gelap gulita. Saudara-saudaranya yang tamak berebut harta warisan, meninggalkan Faiz yang hanya memiliki kesedihan. Namun, suatu malam, dalam mimpi yang sangat nyata, ayahnya muncul dan memberikan petunjuk tentang sebuah harta karun yang tersembunyi.
Dengan penuh semangat, Faiz mencari harta karun itu. Setelah melewati berbagai rintangan, akhirnya ia menemukan sebuah kotak tua yang tersembunyi di bawah pohon besar. Di dalam kotak itu, terdapat tumpukan koin emas yang berkilauan. Namun, Faiz hanya mengambil satu koin dan menggunakannya untuk membeli dua ekor ikan segar di pasar.
Saat istrinya sedang membersihkan ikan, tiba-tiba pisau belah mereka mengenai sesuatu yang keras. Dengan hati-hati, istri Faiz membuka perut ikan itu dan betapa terkejutnya ia ketika melihat dua buah mutiara yang sangat indah berkilauan di dalamnya.
7. Harta Pusaka Terpendam
Matahari terbit menyinari ladang yang luas. Seorang petani tua sedang mencangkul tanah dengan semangat. Ia memperhatikan anak-anaknya yang sedang bersantai di bawah pohon rindang. Hati petani itu terasa sakit melihat kemalasan anak-anaknya.
Suatu sore, sang petani mengumpulkan anak-anaknya. Dengan lembut, ia menceritakan tentang harta karun yang terpendam di ladang. Anak-anaknya sangat antusias dan langsung mencari harta itu. Mereka menggali tanah di sana-sini, namun tidak menemukan apa pun. Kecewa, mereka hampir menyerah.
Namun, salah seorang anak berkata, "Ayah, bagaimana kalau kita menanam gandum saja?" Ide itu disetujui oleh semua orang. Mereka pun bekerja sama menanam gandum. Setelah beberapa bulan, hasil panen mereka sangat melimpah. Mereka baru menyadari bahwa harta yang sebenarnya adalah hasil kerja keras mereka sendiri.
8. Kisah Persahabatan Karena Allah
Mentari pagi mulai mengintip dari balik bukit. Seorang pengembara dengan ransel usang bersiap memulai perjalanan panjang. Tujuannya adalah sebuah kampung kecil yang terletak di balik pegunungan. Dengan semangat yang membara, ia melangkahkan kaki menuju petualangannya.
Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang pria yang tampak ramah. Pria itu mengajaknya untuk berjalan bersama. Mereka berbincang banyak hal sepanjang perjalanan. Tanpa disadari, pengembara itu telah berbagi cerita tentang alasannya melakukan perjalanan jauh.
Ketika mereka tiba di kampung tujuan, pria itu berkata, "Aku sangat terkesan denganmu. Tahukah kamu, aku adalah seorang malaikat yang ditugaskan untuk menjagamu." Pengembara itu terkejut. Malaikat itu melanjutkan, "Allah sangat mencintaimu karena kebaikan hatimu.
9.Tukang Semir Saleh yang Mendapatkan Derajat Haji
Seorang pria miskin yang bekerja sebagai tukang semir sepatu. Meski hidup dalam keterbatasan, pria ini selalu rajin menjalankan ibadah dan tidak pernah meninggalkannya. Keinginannya untuk menunaikan ibadah haji sangat kuat, dan ia berusaha keras menabung dari hasil pekerjaannya.
Setelah waktu yang cukup lama, akhirnya tabungan pria tersebut cukup untuk pergi haji. Namun, tiba-tiba tetangganya yang juga hidup dalam kemiskinan meminta bantuan untuk berobat karena sedang menderita sakit parah. Merasa tidak tega, tukang semir sepatu tersebut memutuskan untuk menggunakan seluruh tabungannya untuk membantu tetangga yang sakit.
Di sisi lain, seorang saudagar kaya dari desa sebelah berangkat haji. Saat berada di Padang Arafah, saudagar ini bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpinya, saudagar tersebut bertanya kepada Nabi tentang siapa yang ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW menjawab bahwa ibadah haji yang diterima adalah milik tukang semir sepatu tersebut.
Setelah kembali dari tanah suci, saudagar kaya tersebut mencari tukang semir sepatu yang dimaksud. Ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa orang yang dicari adalah seorang tukang semir sepatu yang miskin. Saudagar itu kemudian bertanya kepada tukang semir apakah benar ia telah menunaikan haji. Dengan sikap yang rendah hati, tukang semir sepatu menjelaskan bahwa dia belum pernah pergi haji.
Saudagar tersebut menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengakui ibadah haji tukang semir sebagai diterima karena niat yang tulus, kerja keras, dan keikhlasannya.
10. Doa Semut Minta Hujan dan Nabi Sulaiman
Pada suatu masa, terjadi kelaparan besar di Palestina, pada zaman Nabi Sulaiman AS. Dalam situasi yang kritis ini, Nabi Sulaiman bersama para pengikutnya pergi ke area terbuka di gurun untuk memanjatkan doa meminta agar hujan turun.
Saat mereka sedang berdoa, tiba-tiba seekor semut mendekati mereka dan ikut mengangkat tangannya ke atas dalam doa. Semut tersebut berkata, "Ya Allah, kami adalah makhluk-Mu yang kecil dan tidak dapat bertahan hidup tanpa rahmat-Mu. Mohon berikan kami rezeki-Mu dan jangan hukum kami karena dosa manusia. Turunkanlah hujan agar pohon-pohon dapat tumbuh, tanah pertanian menjadi subur, dan biji-bijian tersedia, sehingga kami pun memiliki makanan."
Nabi Sulaiman, yang memiliki kemampuan memahami bahasa binatang, termasuk bahasa semut, memberitahu orang-orang di sekelilingnya mengenai doa semut tersebut. Dia menyarankan agar semua orang pulang, karena doa semut dirasa sudah cukup. Tak lama setelah itu, hujan lebat turun dan seluruh tanah menjadi hijau kembali.
Semut, yang dikenal sebagai makhluk cerdas, memiliki kebiasaan mengumpulkan dan menyimpan makanan di dalam lubang. Mereka memahami bahwa selama bulan-bulan hujan dan dingin, mereka tidak bisa keluar untuk mencari makan. Oleh karena itu, mereka membuat lubang bawah tanah dengan hati-hati dan menutupnya dengan pelindung agar air hujan tidak masuk.
Semut juga dikenal karena sifatnya yang suka membantu dan bergotong-royong. Suatu hari, ketika Nabi Sulaiman bepergian bersama manusia, jin, dan burung, mereka tiba di lembah semut. Kepala semut melihat kedatangan mereka dan memperingatkan semua semut untuk masuk ke dalam lubang mereka agar tidak terlindas dan hancur tanpa sengaja oleh manusia dan jin yang mendekat.
Mendengar peringatan dari kepala semut tersebut, Nabi Sulaiman tersenyum dan meminta para sahabatnya untuk menunggu sampai semua semut masuk ke dalam lubang mereka dengan aman. Dia berkata, "Kita harus memastikan bahwa tidak ada dari kita yang menyakiti semut saat melewati tempat mereka."
Kepala semut merasa sangat berterima kasih kepada Nabi Sulaiman karena berkat perlakuan yang baik tersebut, semua semut dapat memasuki rumah mereka dengan aman. Nabi Sulaiman juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semut atas doa mereka yang telah memohon hujan, yang membantu mereka semua mendapatkan makanan.
11. Nabi Yunus dan Pengampunan Allah
Pada zaman dahulu, terdapat seorang nabi bernama Yunus yang dipilih oleh Allah SWT untuk memberi peringatan kepada kaumnya yang terjerumus dalam kesesatan. Meskipun Nabi Yunus telah berusaha keras untuk menyadarkan mereka, kaumnya tetap tidak mendengarkan nasihat dan terus melakukan perbuatan yang salah.
Merasa sedih dan kecewa karena kaumnya tidak mau menerima petunjuknya, Nabi Yunus merasa putus asa dan memutuskan untuk meninggalkan kota. Dia naik ke sebuah kapal untuk pergi jauh dari tempat tersebut. Namun, kapal yang ditumpanginya menghadapi badai besar. Para awak kapal percaya bahwa badai ini adalah akibat dari murka Allah.
Nabi Yunus mengakui bahwa dia adalah penyebab dari bencana tersebut karena dia telah melarikan diri dari tugas yang Allah berikan kepadanya. Sebagai bentuk penyesalan dan taubat, Nabi Yunus memutuskan untuk terjun ke laut.
Pada saat itu, Allah menyelamatkan Nabi Yunus dengan mengutus seekor ikan besar yang menelannya dan menyimpannya di dalam perutnya. Dalam kegelapan perut ikan, Nabi Yunus merenung, berdoa, dan bertaubat dengan sepenuh hati kepada Allah.
Allah mendengar doa dan taubat Nabi Yunus dan memerintahkan ikan tersebut untuk memuntahkan Nabi Yunus kembali ke daratan. Setelah kembali ke kota, Nabi Yunus melanjutkan misinya untuk memperingatkan kaumnya.
Kali ini, kaumnya mendengarkan nasihat Nabi Yunus dan bertobat kepada Allah. Allah mengampuni mereka dan menunjukkan betapa Dia Maha Pengampun dan Penyayang.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa Allah selalu memberikan kesempatan untuk bertobat dan mengampuni dosa-dosa kita jika kita bertaubat dengan tulus dan ikhlas.
12. Keajaiban Makanan dari Langit
Pada suatu masa di sebuah padang pasir yang tandus, terdapat sekelompok orang yang sangat miskin. Mereka kekurangan makanan dan air, sehingga hidup mereka sangat sulit. Dalam keadaan putus asa, mereka berdoa kepada Allah SWT memohon agar diberikan makanan yang cukup.
Mendengar doa mereka, Allah SWT mengirimkan makanan dari langit sebagai bentuk ujian dan rahmat-Nya. Setiap pagi, makanan turun dari langit seperti hujan, mencukupi kebutuhan mereka untuk sehari. Namun, mereka diberi perintah untuk tidak mengumpulkan lebih banyak dari yang diperlukan.
Sayangnya, beberapa orang tidak mematuhi perintah ini dan mencoba mengumpulkan lebih banyak makanan. Keesokan harinya, makanan yang mereka simpan menjadi busuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sementara itu, makanan yang mereka ambil hanya sesuai kebutuhan tetap segar dan lezat.
Dengan cara ini, Allah SWT mengajarkan kepada mereka bahwa Dia adalah Pemberi Rezeki yang Maha Kuasa dan Bijaksana. Mereka belajar untuk bersyukur dan mengikuti perintah-Nya dengan taat.
Dari kisah ini, kita diajarkan pentingnya bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah dan tidak serakah dalam mengumpulkan harta dunia.
13. Ali dan Kasih Sayang kepada Makhluk Allah
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh bukit-bukit hijau, tinggal seorang anak bernama Ali. Ali adalah anak yang ceria dan penuh semangat. Setiap pagi sebelum matahari terbit, Ali bangun lebih awal untuk menemani ayahnya pergi ke masjid. Mereka selalu bersama-sama melaksanakan shalat subuh dan membaca Al-Qur'an.
Ali sangat menikmati saat-saat mendengarkan kisah-kisah dari Al-Qur'an yang diceritakan ayahnya setelah shalat.
Suatu hari, saat bermain di lapangan bersama teman-temannya, Ali melihat seekor burung kecil yang jatuh dari sarangnya di pohon. Tanpa berpikir panjang, Ali berlari mendekat dan dengan lembut mengangkat burung itu. Dia merawat burung kecil tersebut dengan penuh kasih sayang hingga burung itu sembuh dan bisa terbang kembali.
Ayah Ali sangat bangga dengan tindakan baik anaknya dan mengajarkan bahwa menolong makhluk Allah adalah perbuatan yang sangat mulia. Ali merasa bersyukur atas pelajaran yang didapatnya dan bertekad untuk selalu berbuat baik kepada semua makhluk Allah.
Manfaat Membacakan Dongeng Anak:
- Memperkuat ikatan antara Mama dengan si Kecil
- Merangsang perkembangan kognitif
- Meningkatkan kemampuan si Kecil untuk berkomunikasi
- Menumbuhkan kreativitas dan imajinasi
- Menanamkan nilai moral positif
- Membangun rasa percaya diri
- Memperkaya pengetahuan dan wawasan
- Menumbuhkan rasa empati dan kecerdasan emosional
Tips Membacakan Dongeng yang Efektif:
- Pilihlah dongeng yang sesuai dengan usia dan minat anak, terutama saat membacakan kisah para Nabi
- Ciptakan suasana yang nyaman dan tenang saat mendongeng.
- Gunakan suara yang ekspresif dan intonasi yang menarik ya, Ma!
- Libatkan anak dalam cerita dengan mengajukan pertanyaan dan mendorong mereka untuk berimajinasi.
- Lakukan interaksi fisik seperti menyentuh tangan atau memeluk anak saat mendongeng.
- Jadilah pendongeng yang antusias dan nikmati momen kebersamaan dengan anak.
Nah, itu dia kumpulan cerita dongeng anak Islami sebelum tidur yang bisa Mama dan Papa bacakan. Selain dapat menenangkan hati si Kecil, cerita-cerita di atas juga bisa dijadikan pelajaran hidup baginya kelak.
Semoga bermanfaat dan selamat membacakan dongeng untuk si Kecil ya, Ma, Pa!
Baca juga:
- Dongeng Anak: Si Kancil yang Cerdik dan Harimau!
- Dongeng Fabel Anak: Cerita Kancil dan Kura-Kura
- Dongeng Fabel Anak: Kancil dan Gajah
- 7 Cerita Dongeng Anak, Banyak Pesan Moralnya