Cerita Dongeng Putri Duyung dan Kutukan Sihir Jahat
Kisah Putri Duyung bernama Ariel yang bisa Mama ceritakan pada si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membacakan dongeng pada anak tak hanya bisa meningkatkan bonding antara orangtua dan anak, tetapi juga menjadi kegiatan seru yang memiliki banyak manfaat untuk si Kecil.
Dongeng sendiri terdiri dari berbagai pilihan, seperti dongeng nusantara, dongeng fabel, hingga dongeng kerjaaan. Salah satu dongeng yang bisa Mama dan Papa bacakan pada si Kecil adalah dongeng tentang seekor Putri Duyung.
Sebagai informasi, dongeng berjudul The Little Mermaid atau Putri Duyung ini pertama kali ditulis oleh Hans Christian Andersen tahun 1837. Semakin populer, cerita dongeng putri duyung ini pun diangkat menjadi sebuah film layar lebar di tahun 1989.
Nah, bagi Mama yang ingin membacakan dongeng ini kepada si Kecil, berikut Popmama.com rangkumkan dongeng anak: Putri Duyung dalam artikel di bawah ini.
Cerita Dongeng Putri Duyung dan Kutukan Sihir Jahat
1. Cerita Putri Duyung dan keluarganya
Diceritakan di dasar laut yang sangat luas dan dalam, terdapat sebuah istana besar yang berisikan seorang raja laut dengan ibu dan keenam anaknya. Kerajaan di bawah laut sana terbilang sangat indah karena terbuat dari dari batu koral biru, yang dilengkapi atap cangkang yang bisa dibuka dan ditutup.
Dari keenam orang anak raja, empat di antaranya adalah perempuan, dan dua lainnya laki-laki. Putri kecil raja bernama Ariel. Ia dikenal sebagai anak paling aktif di antara kelima kakaknya.
Ia menghabiskan waktu kecilnya untuk bermain di dekat kapal-kapal karam yang terjatuh ke dasar laut. Tak sendirian, Ariel selalu ditemani oleh seekor ikan yang senantiasa mendampinginya.
Selama menghabiskan waktunya di kapal-kapal karam yang ada di sekitar kerajaan, Ariel sangat sering bernyanyi sembari mencari harta karun yang ia temukan di sekitar kapal. Semua penghuni di dasar laut pun tahu, Ariel memiliki suara yang paling indah selauatan.
Di usianya yang mulai beranjak remaja, Ariel pun mulai meminta izin kepada raja untuk bisa berenang menuju permukaan. Sebelumnya, raja memberikan aturan kepada keenam anaknya untuk tidak berenang ke permukaan sebelum mereka genap berusia 15 tahun.
Di hari ulang tahunnya, Ariel pun meminta izin kepada sang ayah bahwa dia ingin melihat dasar laut dengan mata kepalanya sendiri.
"Ayah, sekarang usiaku sudah genap 15 tahun. Apakah aku diperkenankan untuk berenang ke permukaan seperti kakak-kakak lainnya?" tanya Putri Duyung itu kepada ayahnya.
Sebagai anak bungsu, raja sempat ragu dan khawatir akan keselamatan putrinya, namun ia tetap menyetujui karena hal ini sudah menjadi aturan yang ia buat kepada keenam anaknya.
"Kau boleh pergi ke permukaan, Ariel. Namun kau harus tetap berhati-hati dan segera kembali ke istana," ujar raja laut yang langsung dihadiahi pelukan hangat oleh putrinya.
2. Kali pertama berada di permukaan laut
Ketika sudah diizinkan oleh raja laut, Ariel pun bersama teman ikannya berenang menuju permukaan. Saat pertama kali muncul ke permukaan laut, ia melihat sebuah kapal besar yang sedang berlabuh di tengah-tengah laut.
"Lihat ikan, ada sebuah kapal besar di sana. Ayo kita mendekat!" ujar Putri Duyung kepada teman kecilnya itu.
Kedua makhluk laut itu langsung berenang mendekati kapal. Namun, Ariel memilih untuk bersembunyi pada karang-karang besar yang ada di sekitar kapal.
Betapa terkejutnya Ariel saat mendengar suara iringan musik dari dalam kapal, serta para pelaut yang sedang menari di atasnya. Ia kembali berkata kepada ikan, "Sepertinya di kapal sedang ada pesta. Mereka terdengar bahagia sekali."
Saat tengah memerhatikan para pelaut yang sedang berpesta, Ariel kemudian melihat seorang pemuda tampan yang berjalan ke arah luar geladak kapal. Ariel dibuat penasaran dan semakin mendekat.
"Tampan sekali, dia pasti seorang pangeran," ucap Ariel.
Melihat bagaimana pemuda itu berhasil mengalihkan perhatiannya, Ariel pun berbicara kepada ikan bahwa ia sangat berharap bisa memiliki dua kaki seperti manusia. Sehingga dirinya dapat bertemu langsung dengan pemuda itu.
Namun, tiba-tiba sebuah ombak besar datang dan disusul dengan hujan badai. Lamunan Putri Duyung langsung dibuyarkan karena melihat kapal tadi ikut terombang-ambing di lautan.
"Ayo kita mendekat dan bantu para pelaut di sana," ujar Ariel dan langsung berenang mendekati kapal.
Ariel melihat bagaimana pemuda tadi berusaha menolong teman-temannya di atas kapal. Namun sayang, pemuda itu justru ikut terlempar dan jatuh ke lautan.
Ariel yang mengetahui bahwa manusia tidak bisa hidup di bawah air sepertinya, langsung menyelam dan menghampiri pemuda tersebut. Ia berusaha untuk menarik badan pemuda itu sampai ke tepi pantai.
3. Putri Duyung menolong seorang pemuda
Setelah membawanya ke tepi pantai, Ariel nampak kebingungan karena pemuda itu tak kunjung sadarkan diri dan membuka matang.
Sembari merenung di atas karang, ia bertanya dalam hati, "Apakah dia sudah mati?"
Beberapa saat kemudian, Ariel pun menyanyikan sebuah lagu sedih yang tanpa sadar membuat pemuda itu mulai bergerak dan membuka matanya. Putri Duyung pun menghentikan lantunan lagunya dan mendekat ke arah pemuda itu.
"Oh akhirnya kau sadar! Apa kau baik-baik saja?" tanya Ariel sembari menyentuh dahi pemuda di hadapannya itu.
Belum sempat dijawab pertanyaannya, Ariel mulai mendengar suara beberapa perempuan di sekitar pantai. Ia pun langsung cepat-cepat kembali menyelam agar identitasnya sebagai seekor putri duyung tak terbongkar oleh manusia.
Sejak saat itu, Putri Duyung pun tak pernah bertemu dengan pemuda yang bahkan belum sempat ia tanya siapa namanya. Ia kembali ke istana dengan raut wajah muram.
Sampai bertahun-tahun berlalu, Ariel kembali mengingat sosok pemuda yang sudah ditolongnya di permukaan laut. Ia kemudian bercerita kepada sang nenek dan mengaku sangat ingin bertemu dengan pemuda itu.
"Cucu kecilku, kamu tentu tahu bahwa kita ini tidak mungkin berjalan dengan dua kaki seperti manusia. Satu-satunya yang bisa melakukan hanyalah penyihir laut, namun itu semua terlalu berbahaya untukmu," kata sang nenek kepada Ariel.
4. Berusaha menemui penyihir
Meski sudah diberi nasihat oleh neneknya, namun si bungsu dari keluarga kerajaan laut itu tidak mengindahkannya. Ia justru memilih untuk pergi ke laut yang jauh demi bertemu dengan penyihir laut yang dimaksudkan sang nenek.
Sesampainya bertemu penyihir, Putri Duyung pun menjelaskan maksud dan tujuannya untuk bisa bertemu dengan pemuda yang ia tolong beberapa tahun lalu.
"Aku sangat ingin kembali ke permukaan dan bertemu dengan pemuda yang ku selamatkan itu. Namun, aku sendiri tidak tahu identitasnya. Bisa kau membantuku?" tanya Ariel kepada penyihir laut .
Penyihir itu tanpa berpikir panjang langsung menyanggupi permintaan Putri Duyung, ia pun memberikan ramuan untuk memberikan dua kaki kepadanya namun dengan sebuah syarat.
"Kau harus membuang suara merdumu untuk menukarkannya dengan dua kaki seperti manusia. Apakah kau bersedia?" tanya penyihir memastikan.
"Baiklah aku bersedia. Ada syarat lainnya?" tanya Putri Duyung.
"Ya, kau harus menikah dengannya jika ingin tetap hidup. Jika pemuda itu menikah dengan orang lain, kau akan mati di hari berikutnya dan suaramu akan tetap bersamaku selamanya," sambung penyihir menjelaskan.
Meski sempat ragu, Ariel pun akhirnya menyetujui persyaratan yang telah diberikan. Ia kemudian meminum ramuan yang telah dibuatkan penyihir. Setelahnya ia langsung pingsan dan terbangun di daratan bersama dengan dua kaki selayaknya manusia.
5. Cobaan Putri Duyung menemui pemudanya
Setelah dirinya tersadarkan, Ariel kemudian dipertemukan dengan pemuda yang selama ini begitu dirindukannya. Tanpa ia ketahui, rupanya benar saja bahwa pemuda itu adalah seorang raja yang tinggal di sebuah istana megah.
"Kau baik-baik saja?" tanya pangeran menolong Ariel.
Ariel pun mulai ditolong oleh pangeran dan diajak berkunjung ke istana. Sebelumnya, pangeran juga menceritakan bagaimana kejadian-kejadian yang menimpanya, termasuk kejadian yang menyelamatkannya dari badai laut beberapa tahun lalu.
Hubungan keduanya semakin dekat satu sama lain. Putri Duyung yang kini sudah memiliki kaki itu berpikir bahwa dirinya memiliki harapan untuk bisa menikahi pujaan hatinya.
Namun suatu ketika, raja atau ayah dari pangeran meminta putranya itu untuk memilih calon pasangan hidupnya yang merupakan putri dari kerajaan lain. Mengetahui hal itu, hati keduanya pun hancur karena mengetahui bahwa mereka tidak bisa bersama.
Tanpa diketahui Ariel, rupanya suara merdu miliknya yang ditukar dengan kaki itu sudah dipindahkan penyihir laut ke perempuan yang dijodohkan dengan pangeran. Mendengar lantunan indah seorang putri, pangeran dibuat terkesima dan setuju akan perjodohan tersebut.
Dengan hati yang hancur, Ariel kembali ke laut dan memberi tahu kakak-kakaknya. Kemudian, kakak dari Putri Duyung memberitahu sang raja. Namun sayangnya, Putri Duyung keburu disekap oleh penyihir laut yang sangat menginginkan tongkat sakti raja laut.
"Akan ku berikan tongkat ini, asalkan kau lepaskan putriku!" ujar raja laut.
Putri Duyung pun selamat, dan penyihir berubah menjadi monster yang datang ke pernikahan pangeran dengan berbuat kekacauan. Mengetahui hal itu, Ariel kembali ke kerajaan pangeran untuk menyelamatkan pangeran dari ancaman monster tersebut.
Namun sayangnya, Ariel justru terperangkap tentakel milik monster. Pergi tanpa tangan kosong, rupanya Ariel sempat membawa sebuah pisau dan menusukkan benda tajam itu ke bagian dada monster.
Melihat Putri Duyung terperangkap, pangeran juga berusaha menolong dengan menembakkan anak panah ke arah monster. Panahan tersebut tepat sasaran dan membuat monster itu kembali berubah menjadi penyihir yang terkalahkan.
Kekalahan penyihir laut membawa suara merdu Putri Duyung kembali kepada pemilik aslinya. Mengetahui itu, Ariel pun senang dan mulai bernyanyi kembali.
"Ah, aku sangat merindukan suaraku ini!" ujar Ariel setelah menyanyikan sebuah lagu.
Mendengar lantunan lagu yang dibawakan Ariel, sang pangeran dibuat teringat akan sesuatu. Ia kembali mengenang suara perempuan yang sempat menolongnya saat tragedi kapal karam beberapa tahun lalu.
Namun di sisi lain, putri yang akan dijodohkan pangeran tak terima dan berusaha menyerang Ariel. Riba-tiba ayah dari Ariel yakni raja laut kembali mendapatkan tongkatnya dan membantu melawan putrinya.
"Sekarang aku tahu bahwa kamu yang sudah menyelamatkanku saat kapalku karam dulu. Maukah kamu menikah denganku?" tanya pangeran yang langsung dijawab 'iya' oleh Ariel.
Keduanya pun hidup bahagia sebagai sepasang suami istri di kerajaan milik pangeran.
Berikut tadi cerita dongeng putri duyung yang Mama bisa bacakan kepada anak.
Baca juga:
- Dongeng Fabel Anak: Kisah Ular dan Tikus
- Dongeng Fabel Anak: Serigala dan Tujuh Anak Kambing
- Dongeng Fabel Anak: Kucing dan Anaknya