Fungsi Protein untuk Menghindari Risiko Stunting pada Anak
Kerap dilupakan, protein jadi salah satu sumber penting dalam menghindari risiko terjadinya stunting
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tumbuh kembang anak adalah periode penting yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat, perkembangan otak yang signifikan, dan perkembangan sosial dan emosional yang penting.
Pola makan harian yang sehat dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, serta penting agar anak terhindar dari risiko stunting ataupun hambatan pertumbuhan lainnya.
Nah, salah satu sumber makanan yang penting dalam memaksimalkan tumbuh kembang dan menghindari stunting adalah protein.
Berikut ini Popmama.com akan rangkumkan fungsi protein untuk tumbuh kembang anak dan menghindari risiko terjadinya stunting.
1. Angka stunting di Indonesia masih menjadi perhatian
Sebagai informasi, hingga kini dalam tujuan Indonesia Emas 2045, isu stunting anak di Indonesia masih naik ke permukaan dan menjadi perhatian bagi banyak pihak.
Hal ini seperti diungkap Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan penurunan angka stunting yang signifikan, dan ditargetkan bisa turun hingga 14 persen di 2024, sehingga tujuan Zero Stunting di tahun 2030 mungkin dicapai.
Tentunya ada berbagai upaya yang harus dan dapat dilakukan bersama dalam mencapai tujuan ini, mulai dari unit terkecil di masyarakat, yaitu orangtua atau keluarga.
Sebagai orangtua, kita perlu memastikan pemenuhan gizi anak cukup untuk tumbuh kembangnya. Peran orangtua di sini sangat berpengaruh dalam memilih makanan yang mendukung tumbuh kembang anak ini.
2. Peran penting protein dalam cegah stunting
Dr. dr. Luciana Sutanto, MS. SpGK.(K) spesialis gizi klinik di RS Mitra Kemayoran, Jakarta menjelaskan bahwa pemenuhan gizi anak sebenarnya sudah dituangkan di pedoman makan yang disusun Kementerian Kesehatan lewat Peraturan Menteri Kesehatan no 41 tahun 2014.
Adapun dalam pedoman gizi seimbang yang sudah ditetapkan, porsi makan anak itu terdiri dari makan utama yang lengkap tiga kali satu hari, ditambah dua sampai tiga kali selingan.
"Untuk menunya sendiri harus beragam dan dipastikan terdiri dari sumber karbohidrat, lauk pauk yang menjadi sumber protein, baik itu hewani dan nabati, dan dilengkapi sayur dan buah," ujar dr. Lucy.
Tidak kalah penting untuk dicermati, dr. Lucy menambahkan bahwa kunci menurunkan stunting dan menghindari risiko hambatan pertumbuhan adalah protein.
Konsumsi asam amino esensial bersumber dari protein, merupakan variasi asupan protein. Dibandingkan protein nabati, protein hewani mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta mempunyai bioavailabilitas atau kemampuan diserap yang lebih tinggi.
Asam amino yang merupakan bagian terkecil dari struktur protein ternyata memiliki banyak fungsi antara lain, membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memastikan produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. Kadar protein yang harus dipenuhi anak sehari-hari
Lebih lanjut, dr. Lucy menambahkan bagaimana pentingnya asam amino yang merupakan protein yang sangat diperlukan untuk tumbuh kembang anak.
"Komposisi protein hewani dianjurkan untuk lebih banyak dikonsumsi daripada protein nabati, karena kelebihan protein hewani yang lebih mudah diserap tubuh dan jenis asam aminonya yang lebih lengkap, jadi bisa memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak," ujar dr. Lucy menambahkan.
Meski tubuh manusia sebenarnya bisa membuat asam amino non esensial, tetapi kita tidak bisa membuat sendiri asam amino esensial, karena itu penting jadi bagian dari makanan anak sehari-hari.
Sejalan dengan penekanan dr. Luciana di atas, terdapat sebuah studi yang dimuat di EBioMedicine yang menyebutkan bahwa kadar asam amino esensial maupun non esensial yang bersirkulasi di dalam tubuh anak-anak yang mengalami stunting secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami stunting.
Pemenuhan asam amino di masa pertumbuhan memiliki peranan penting karena membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, merangsang produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan mempercepat pemulihan penyakit.
4. Orangtua perlu memastikan asupan harian anak
Nah, tugas kita sebagai orangtua adalah memastikan asupan anak mendukung proses itu. Apakah asupan makanan anak cukup untuk tumbuh kembangnya bisa dilihat dari berat dan tinggi badannya dibandingkan dengan standar usianya.
Dalam membantu orangtua memilih makanan yang tepat untuk anak-anak, KALBE Nutritionals hadir dengan Morinaga ChilGo! yang mengandung 9 asam amino esensial dalam bentuk susu bubuk.
Menurut Gregorius Daru Smaragiri, Business Unit Head Morinaga ChilGo! KALBE Nutritionals, susu anak ini diharapkan bisa membantu menghapus kekhawatiran orangtua akan asupan gizi cukup untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan kecerdasan anak.
“Susu yang mengandung asam amino esensial, minyak ikan Omega 3 dan 6, serta kolin ini dapat memberikan dukungan nutrisi yang lengkap. Juga diperkaya dengan serat pangan, tinggi Vitamin A, C, E, Zinc, kalsium, dan Vitamin D, serta 14 Vitamin dan 7 Mineral lainnya yang dirancang untuk mengoptimalkan pemenuhan gizi anak-anak demi tumbuh kembang yang optimal dan membantu pencegahan stunting,” tutur Gregorius Daru.
Demikianlah informasi peran penting fungsi protein untuk tumbuh kembang anak. Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa jadi insight baru bagi kita dalam memastikan asupan makanan sehari-hari anak, ya.
Baca juga:
- Cegah Stunting pada Anak dengan Menyusui Eksklusif
- Mengenal Apa Itu Wasting, Gizi Buruk pada Anak Selain Stunting
- Ciptakan Generasi Sehat Lewat Program Bebas Stunting