Pentingnya Peran Orangtua dalam Mencegah Stunting pada Anak
Stanting masih jadi PR bagi Indonesia, yuk ketahui peran Mama dan Papa dalam mencegahnya pada anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hngga saat ini, stunting masih menjadi PR besar bagi Indonesia. Penyakit ini sendiri disebabkan oleh kurangnya gizi kronis dalam waktu yang lama.
Stunting sendiri bisa terjadi pada siapa saja, hanya saja risiko terjadinya sudah bisa muncul sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak-anak dari masih di dalam kandungan.
Di masa awal kehidupan inilah pentingnya peran orangtua dalam mengikuti berbagai edukasi terkait pola makan bernutrisi tinggi, pola asuh yang akan diajarkan pada anak untuk tumbuh kembangnya, serta gaya hidup sehat, untuk menunjung kehidupan anak dalam mencegah stunting.
Lantas, apa saja peran penting orangtua dalam mencegah stunting pada anak? Berikut akan Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.
1. Mengetahui AKG untuk tumbuh kembang anak
Tak hanya mempersiapkan persalinan untuk kelahiran si Kecil, Mama dan Papa juga perlu mengimbanginya dengan bekal informasi terkait tumbuh kembangnya kelak saat sudah lahir.
Selain memerhatikan asupan nutrisi sejak si Kecil masih di dalam kandungan, selanjutnya stunting bisa dicegah dengan pemberian ASI eksklusif, dan dilanjutkan juga dengan pemberian MPASI dengan nutrisi seimbang yang dibutuhkan.
Hal pertama yang perlu diketahui adalah terkait angka kecukupan gizi atau AKG untuk tumbuh kembang si Kecil. Terdapat sejumlah nutrisi penting yang perlu orangtua berikan pada anak, seperti vitamin A, zinc, mikronutrien dengan omega 3, dan protein whey.
Dengan memahami AKG anak sesuai usianya, Mama pun dapat menyesuaikan asupan nutrisi harian anak. Terutama saat anak memasuki goldeng age mereka, Ma, penting bagi kita memenuhi nutrisinya agar anak tumbuh optimal dan terhindar dari stunting.
2. Mengikuti edukasi yang disediakan pemerintah
Sebagai langkah awal mencegah stunting pada anak, penting untuk Mama mengikuti setiap kegiatan Posyandu yang diberikan oleh kader setempat. Melalui Posyandu, anak dapat mendapat pantauan secara rutin untuk mengetahui tumbuh kembangnya sesuai dengan AKG.
Salah satu kegiatan inovatif yang dapat diikuti oleh para orangtua dalam mencegah stunting pada anak adalah Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan KB Nasional (BKKBN) sejak 2021 silam.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng menjelaskan bahwa program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumber daya/ kontribusi kemitraan lainnya.
"Kami menyelenggarakan DASHAT di Kampung Keluarga Berkualitas sebagai aktivitas nyata dalam upaya pembentukan keluarga berkualitas. Sampai Juni 2023, program DASHAT telah mencapai 3.530 titik. Kami berharap seluruh Kampung Keluarga Berkualitas dapat membentuk DASHAT," ujar Dr. Bonavasius.
Tak hanya pemerintah, banyak sektor swasta yang juga turut memberikan dukungan untuk menyukseskan program pemerintah dalam mencegah stunting. Seperti pad atahun 2022, Nestlé Indonesia bersama BKKBN menghadirkan program DASHAT di Kampung Keluarga Berkualitas Kabupaten Karawang yaitu Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon.
Kemudian, di tahun 2023, Nestlé Indonesia turut mendukung peringatan Hari Keluarga Nasional dengan menyelenggarakan seminar gizi “Peningkatan Kapasitas Kader Kampung KB sebagai Upaya Menuju Keluarga Bebas Stunting” dengan berbagai seminar menarik terkait stunting dan live cooking menu praktis sumber olahan protein hewani untuk penuhi gizi seimbang.
Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu menyampaikan, “Mewakili sektor swasta, kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat dan daerah untuk bergotong royong dalam percepatan penurunan angka stunting nasional. Kami berharap seminar dan juga live cooking ini dapat menjadi bekal bagi para kader yang merupakan ujung tombak untuk meneruskan pengetahuan kepada para orang tua dalam menyiapkan asupan gizi yang baik bagi keluarga, sehingga dapat menuju keluarga bebas stunting.”
3. Menerapkan pola asuh dan gaya hidup sehat
Tak hanya edukasi terkait nutrisi yang dibutuhkan anak, Mama dan Papa juga perlu memahami pola asuh dan gaya hidup sehat untuk tumbuh kembang dan kesehatan buah hati tercinta.
Hal ini mencakup pentingnya berkonsultasi terkait kondisi anak ke dokter dan terus belajar untuk mencari tahu apa saja kebutuhan nutrisinya sesuai dengan usia serta kegiatan yang dilakukan.
Selain itu, menjaga kebersihan tempat tinggal juga tak kalah penting dalam mencegah stunting pada anak. Hal ini mencakup sanitasi lingkungan dan air bersih yang baik dan layak. Pasalnya, lingkungan dan sumber air yang tidak bersih justru lebih berisiko membuat anak terkena berbagai penyakit, seperti diare dan cacingan.
Dalam data yang disebutkan WHO, berbagai infeksi seperti daire, cacingan, hingga pneumonia pada anak bisa memengaruhi pertumbuhan anak. Hal ini karena adanya infeksi bakteri yang berdampak pada kerusakan sistem pencernaan dan membuat kemampuan tubuh menyerap nutrisi menjadi berkurang.
Itulah mengapa peran orangtua dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat perlu dibangun sejak anak dini. Caranya adalah dengan mengajarkan anak membuang sampah, rutin menggosok gigi, serta selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Tak hanya pola asuh yang sesuai, dengan kebersihan yang dijaga pun bisa membuat orangtua mencegah anaknya dari penyakit stunting yang dapat memengaruhi tumbuh kembangnya sampai dewasa nanti.
Yuk, sama-sama dukung pertumbuhan si Kecil agar terhindar dari stunting.
Baca juga:
- 9 Tips Cegah Stunting dengan Kebiasaan Makan Baik Sejak Dini
- Stunting pada Anak Bukan Cuma Pengaruhi Tingginya Badan Saja lho, Ma!
- Ciri-Ciri Anak Stunting dan Cara Mengatasinya