TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Viral Prank Suara Kuntilanak dan Tinggalkan Anak, Ini Dampak Bahayanya

Jangan sampai membahayakan kesehatan mental anak demi ikutan prank yang kekinian itu, Ma

TikTok.com/canceraries_16.27

Semakin majunya teknologi dan media sosial saat ini, konten prank prank menjadi salah satu hal yang marak dilakukan oleh banyak orang. Tak hanya kepada orang dewasa, justru konten seperti ini juga banyak dilakukan kepada anak-anak.

Misalnya saja prank menggunakan sound kuntilanak yang saat ini tengah marak dilakukan para orangtua kepada anak mereka. Konten ini bermula dengan orangtua yang mengajak anak untuk membuat TikTok di depan kamera, kemudian nantinya orangtua meninggalkan anak di dalam ruangan dengan suara kuntilanak yang menyeramkan.

Meski beberapa orang beranggapan konten ini hanya untuk seru-seruan saja, namun tak sedikit juga orangtua yang merasa ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak kelak nanti. Salah satunya bisa membuat anak ketakutan yang terbawa sampai mereka dewasa.

Agar tidak terjadi pada anak mama, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa dampak buruk dengan adanya prank menggunakan suara kuntilanak yang diberikan kepada si Kecil. 

1. Sama dengan melakukan bullying pada anak

Freepik

Akun milik @lindakondau yang merupakan salah satu influencer mom di TikTok memberikan tanggapannya terkait penggunaan suara kuntilanak untuk menjahili anak-anak.

Influencer yang aktif membagikan edukasi seputar parenting itu mengaku bahwa konten prank tersebut adalah hal yang salah dan sama saja dengan melakukan bullying kepada anak. Mengapa demikian?

"Di setiap video-video prank ini kita bisa lihat banyak banget yang ngetawain anak tersebut. Ini salah banget. Kita sebagai orang dewasa sama saja seperti membully anak kecil nggak sih?," ujar Linda dalam videonya.

Hal ini diutarakan olehnya karena prank yang dilakukan kemudian membahayakan anak baik secara fisik atau pun mental, ini saja sama seperti orang tersebut melakukan tindak bullying terhadap sang anak.

2. Menghancurkan kepercayaan anak

Lebih lanjut, Linda juga mengingatkan kembali kepada para orangtua bahwa orangtua adalah orang pertama yang paling dipercaya oleh anak. Sehingga saat orangtua melakukan prank yang memicu rasa tidak aman pada anak, hal ini justru bisa memicu anak untuk tidak memercayai orangtuanya.

"Kita sebagai orangtua adalah orang yang paling dipercaya anak, tapi kita malah menghancurkan kepercayaannya tersebut," ujarnya menambahkan.

3. Bisa menimbulkan trauma

Freepik

Dampak buruk selanjutnya yang bisa saja dialami anak dari konten prank adalah menimbulkan rasa trauma. Meski bermaksud untuk seru-seruan dengan melihat ekspresi anak, namun kita tidak pernah tahu apakah yang dilakukan akan membuat anak merasa senang atau justru sebaliknya.

Hal ini karena suara kuntilanak yang terdengar, serta ruangan yang sengaja dibiarkan tertutup oleh orangtuanya bisa memicu rasa takut dan cemas pada anak. Perasaan ini yang kemudian bisa membuat anak merasakan trauma.

Jika anak tidak bisa keluar dari situasi cemas terhadap objek yang memicu rasa takutnya, kondisi ini akan membahayakan perkembangan anak dan membuatnya harus melakukan terapi psikologis untuk menghilangkan trauma tersebut.

4. Bahaya fisik

Tiktok.com/akmaluddinh

Selain membahayakan kesehatan mental anak yang dapat mengganggu perkembangannya, dampak lainnya yang bisa saja terjadi pada anak dari prank suara kuntilanak adalah bahaya fisik yang mungkin terjadi.

Ketika orangtua berusaha mengunci pintu dan membiarkan anak di dalam ruangan seorang diri, hal ini memicu anak untuk lari karena rasa takut yang didapat dari suara kuntilanak tersebut.

Saat anak berusaha untuk lari mengejar orangtuanya, ini juga bisa saja membuat anak terpeleset atau pun kejepit pintu ketika mereka berusaha ikut keluar dari dalam ruangan. Sehingga bisa lebih membahayakan anak, Ma.

5. Memicu stres pada anak

Freepik/Pvproduction

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalami perasaan stres ketika mengalami suatu kejadian tak menyenangkan dalam hidupnya. Pun saat Mama dan Papa berusaha menjahili anak dengan konten suara kuntilanak yang viral di TikTok saat ini.

Terlebih lagi ketika konten prank tersebut memicu rasa marah, frustasi, dan rasa sedih pada anak. Ini bisa saja membuat anak mengalami stres dan akhirnya mengganggu perkembangan mereka, Ma, Pa.

Meski di usia anak-anak pada dasarnya senang diajak bercanda, namun anak-anak juga cenderung memiliki batas toleransi bercanda yang lebih sempit dari orang dewasa. Ini terjadi karena mereka belum mampu mengerti alasan sebenarnya orangtua melakukan prank.

Alih-alih terhibur, anak justru akan beranggapan bahwa prank yang dilakukan Mama dan Papanya sebagai hal buruk dan jahat. Jadi tak heran jika anak merasa stres ketika mendapatkan prank seperti ini.

Melalui beberapa dampak prank suara kuntilanak di atas, diharapkan para orangtua lebih bijak untuk tidak melakukannya pada anak. Jangan sampai niat hati untuk seru-seruan, justru berakhir pada masalah kesehatan mental si Kecil ya, Ma, Pa.

Baca juga:

The Latest