Tips dan Trik Stimulasi Baca Tulis untuk Anak saat Belajar di Rumah
Yuk, cari tahu tips stimuasi baca tulis menurut ahlinya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, tentu kita menginginkan anak yang tumbuh sehat dan juga dapat memiliki kognitif yang baik demi meraih prestasi saat sekolah nanti. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, beberapa yang perlu ditanamkan sejak dini di antaranya adalah belajar membaca dan menulis.
Meski usianya masih terlalu dini, Mama bisa kok melakukan stimulasi sendiri di rumah. Pastinya dengan cara-cara yang menarik perhatian mereka agar belajar tidak terkesan membosankan dan lebih cepat diapahami oleh anak.
Dalam paparan yang dibagikan Pritta Tyas Mengestuti, M.Psi, Psikolog selaku Psikolog Keluarga dan Co-Founder @bnmontessori & @goodenoughparents.id dalam rangkaian acara Popmama.com Parenting Academy (POPAC) 2021 melalui Kuliah WhatsAppa pada Selasa (7/12/21), menyebutkan:
"Di usia dini, ini adalah pertama kalinya anak-anak berkenalan pada pembelajaran. Sehingga di usia dini ini anak-anak perlu punya kesan pertama yang positif, sehingga pesan yang menempel di bawah sadar anak itu adalah belajar itu seru, asyik, dan menyenangkan," ujar Pritta.
Lantas, bagaimana sih tips melatih anak baca dan tulis saat belajar di rumah saja?
Berikut Popmama.com rangkum beberapa tips dan trik yang bisa Mama lakukan untuk stimulasi baca dan tulis anak yang dikutip dari pernyataan Putu Andani, M.Psi., Psikolog dan Pritta Tyas Mengestuti, M.Psi, Psikolog dalam Popmama Parenting Academy (POPAC) 2021.
1. Tantangan yang dihadapi saat belajar baca tulis
Pada kesempatan yang sama, Putu Andani, M.Psi., Psikolog selaku Co-Founder dan Clinical Child & Family Psychologist Tiga Generasi juga menjelaskan apa saja sih yang menjadi tantangan para orangtua dalam mendampingi si Kecil belajar baca dan tulis.
Berikut beberapa tantangan yang sering kali Mama rasakan dalam mengajarkan baca tulis si Kecil di rumah. Di antaranya:
- Anak mudah bosan dan cepat terdistraksi. Menurut Putu, alasan dibalik tantangan ini adalah karena rentang fokus anak yang belum panjang, sehingga lebih cepat terdistraksi dengan sesuatu di sekitarnya.
- Motivasi anak yang naik turun. Alasan dibalik ini terjadi biasanya karena kurangnya minat atau kemampuan anak, serta kurangnya melibatkan anak.
- Anak mudah menyerah. Ini biasanya terjadi ketika anak kurang mendapat apresiasi terhadap usaha yang mereka lakukan. Ia juga merasa bahwa perilakunya dibatasi dan tidak bisa berkesplorasi.
- Anak yang tidak bisa-bisa dalam membaca atau menulis. Sebenarnya bukan tidak bisa, Ma. Ini terjadi karena ekspetasi orangtua yang terlalu tinggi dan hanya berfokus pada hasil.
2. Cara mengatasi tantangan yang ada
Nah, jika tantangan seperti yang sudah dijelaskan Putu Andini sudah Mama ketahui, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengatasinya agar anak bisa lebih optimal belajar membaca dan menulisnya.
Berikut beberapa cara mengatasi tantangan mengajarkan anak a la Putu Andini, di antaranya:
- Pilih waktu berkegiatan yang tepat. Pastikan si Kecil dalam keadaan yang tidak lelah, mengantuk, atau lapar ya, Ma. Setelah mematikan waktu tersebut, tentukan juga waktu kegiatan belajar agar tidak terlalu panjang.
- Sesuaikan kegiatan dengan minat yang anak sukai. Misalnya anak mama menyukai karakter kartun princess, maka yang bisa dilakukan untuk memancing stimulus anak adalah memberikan buku bacaan dengan tema princess atau karakter lain yang memang disukai anak. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian anak dan membuatnya mau belajar secara lebih menyenangkan.
- Berikan apresiasi dari setiap usaha dan progess kecil yang anak mama tunjukkan. Dengan begitu, anak akan lebih semangta untuk melakukan pembelajaran di lain waktu demi hasil yang lebih baik.
- Biarkan anak mencoba dengan caranya sendiri tanpa terlalu banyak memberikan komentar. Anak juga butuh kebebasan untuk belajar, yang orangtua perlukan adalah mendampingi agar anak tetap dalam arahan yang benar.
- Lakukan secara bertahap dan sesuaikan dengan level kemampuan anak mama.
3. Bentuk stimulasi dalam melatih kemampuan menulis anak
Selanjutnya, Pritta Tyas Mengestuti juga menjabarkan apa saja sih bentuk stimulasi yang bisa Mama lakukan untuk melatih kemampuan menulis anak usia dini agar tetap menyenangkan dan tidak terlalu sulit bagi mereka.
Menurut Pritta, menulis merupakan tahapan di mana anak mulai melakukan coret-coret atau menggambar. Meski belum sempurna, itu sudah termasuk dalam proses menulis kok, Ma.
Berikut beberapa bentuk stimulasi yang perlu dipersiapkan untuk memulai kemampuan menulis anak, di antaranya sebagai berikut:
- Kegiatan keterampilan hidup. Cara ini bisa dilakukan misalnya memindahkan pompom dengan capitan, atau menjepit menggunakan penjeput jemuran. Posisi ini bisa membantu menguatkan pergelangan tangan anak sebelum memegang pensil saat menulis.
- Kegiatan menggambar bebas sebagai bentuk melatih memegang pensil sebelum menulis. Mama bisa menyediakan kertas yang cukup besar, sehingga anak lebih leluasa bereskplorasi. Selain itu, Mama bisa menggunakan beberapa media atau alat tulis yang anak sukai. Pastikan juga kita sebagai orangtua tidak banyak menginterupsi anak, biarkan mereka menyelesaikan gambarnya sambil terus diamati.
4. Bentuk stimulasi dalam melatih kemampuan membaca anak
Jika sebelumnya Pritta Tyas telah menjabarkan bagaimana stimulasi untuk melatih kemampuan menulis, selanjutnya ia juga menjelaskan apa saja bentuk stimulasi dalam melatih kemampuan membaca anak.
Menurut Pritta, membaca merupakan proses anak membunyikan huruf yang terangkai dan anak memahami maknanya. Jadi, membaca bukan sekadar menghafal bunyi dari rangkaian huruf saja, tetapi perlu memahami apa makna dibalik tulisan tersebut.
Untuk itu yang perlu dilakukan pertama kali ada menyiapkan kemampuan berbahasa dan kekayaan kosa kata. Mulai dari bahasa yang anak pahami, bahasa ekspresif, dan kemampuan dalam berbicara. Ketiga hal ini yang menjadi dasar penting sebagai fondasi membaca anak.
Lantas, apa saja kegiatan atau stimulasi membaca si Kecil di usia dini. Berikut di antaranya:
- Mengenalkan nama benda asli. Mama bisa memulanya dari benda-benda yang ada di sekitar rumah. Dengan begitu anak bisa lebih mengeksplor benda dan membuat pengalaman otak anak menjadi lebih kaya serta lebih menyenangkan.
- Membacakan cerita menggunakan buku atau gambar. Mama bisa melakukan kegiatan ini dengan lebih ekspresif namun perlahan. Tujuannya agar anak tertarik dan bisa memahami bacaan yang Mama bacakan.
- Mendengarkan lagu dan bernyanyi. Jika membacakan cerita lebih mudah membuat si Kecil bosan, cobalah menggunakan cara lain dengan bernyanyi dan mendengarkan lagu. Cara ini akan membuat anak lebih mudah menikmati dan menyerap kata-kata baru yang didengarnya. Untuk anak usia 3 atau 4 tahun, cobalah memulainya dengan memberikan lagu yang banyak pengulangan kata agar lebih mudah menempel pada ingatan anak.
- Sering-seringlah menggunakan pertanyaan pada saat berinteraksi dengan anak. Dengan begitu, anak akan mengakses jawaban yang ada di pikirannya dan melatih diri untuk mengungkapkan jawabannya.
- Minta anak menceritakan hasil karya. Setelah anak selesai dengan karay yang dibuatnya, misalnya art & craft, Mama bisa memintanya menceritakan apa sih karya yang ia buat itu. Cara ini akan membantu anak mengakses kata dalam pikirannya sehingga bisa menstimulus anak membentuk sebuah kalimat.
"Masing-masing anak itu punya keinginan alami untuk belajar, sehingga caranya berbeda-beda. Kuncinya adalah perlahan dan sabar, tahapannya adalah pelan-pelan tetapi matang dan anak tetap happy," pesan Pritta.
Itu dia tips dan trik stimulasi baca dan tulis untuk anak saat belajar menurut ahlinya. Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa Mama terapkan untuk melatih kemampuan membaca dan menulis si Kecil di rumah ya!
Baca juga:
- 5 Cara Stimulasi Ketrampilan Pra-Membaca si Kecil
- 10 Cara Efektif untuk Membantu Anak Belajar Menulis
- 5 Kegiatan Belajar di Rumah untuk Balita Sebelum Masuk TK