TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Total Kasus Gagal Ginjal Akut di RI Mencapai 325, 178 Meninggal Dunia

Kasus gagal ginjal akut misterius di RI bertambah, kebanyakan masih dialami oleh anak-anak

Freepik

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin kembali menginformasikan kasus baru dari gagal ginjal akut misterius di Indonesia.

Per tanggal 1 November 2022 kemarin, jumlah total gagal ginjal akut misterius telah mencapai angka 325 kasus. Dari total tersebut, 178 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Sebelumnya, fenomena gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) yang terjadi di Indonesia terjadi tidak lebih dari lima kasus. Namun, pada bulan Agustus kemarin kasusnya mengalami kenaikan pesat dan didominasi oleh pasien usia anak-anak.

Berdasarkan informasi terbaru yang dibagikan Kementerian Kesehatan RI, berikut Popmama.com rangkumkan kabar terkini terkait kasus gagal ginjal akut di Indonesia yang kian bertambah.

1. Penambahan sebanyak 21 kasus

Youtube.com/Sekretariat Presiden

Per hari Selasa (1/11/2022), Menkes Budi Gunadi melaporkan penambahan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia yang mencapai 325 orang.

Dari laporan tersebut, dapat diketahui bahwa terjadi penambahan kasus sebanyak 21 kasus dari hari sebelumnya.

Penambahan kasus tersebut disampaikan langsung oleh Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, pada Rabu (2/11/2022).

Dari data yang dilaporkan, Budi merincikan bahwa sebaran usia dari kasus gagal ginjal akut misterius masih didominasi oleh usia anak-anak.

Kasus ini ditemukan terbanyak pada anak usia 1-5 tahun, dengan total 169 kasus. Kemudian, disusul 75 kasus lainnya pada bayi berusia kurang dari setahun, 42 kasus pada anak usia 6-10 tahun, dan 39 kasus pada anak usia 11-18 tahun.

2. Total meninggal sebanyak 178 orang

Freepik/lifeforstock Ilustrasi anak dirawat

Lebih lanjut, Budi juga menyebutkan bahwa 178 orang dari total keseluruhan kasus dinyatakan meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius, dengan total fatality rate atau tingkat kematian mencapai 54 persen.

Budi menyebutkan, angka tersebut telah mengalami penurunan dari kondisi sebelumnya yang mana mencapai 60 persen tingkat kematian akibat kasus gagal ginjal akut.

Berdasarkan catatan yang diterima Kemenkes RI, DKI Jakarta menjadi wilayah yang menyumbang kasus terbanyak. Setelah itu, disusul oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Aceh, Sumatera Barat, dan Bali.

3. Masih didominasi oleh pasien anak-anak

Freepik/rawpixel.com Ilustrasi

Meski adanya penambahan kasus, tetapi Budi mengklaim bahwa terjadi penurunan temuan kasus terkonfirmasi dan kematian. Hal ini terjadi setelah pemerintah menghentikan sementara penjualan dan penggunaan obat sirup yang diduga sebagai pemicu kondisi gagal ginjal akut.

Sebagai salah satu penyakit yang sedang meresahkan banyak orangtua, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril juga kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama orangtua agar membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat jika diduga mengalami gejala gangguan ginjal akut.

Adapun gejala yang umumnya dirasakan oleh anak dengan kondisi tersebut antara lain demam, hilangnya nafsu makan, malaise, batuk pilek, mual dan muntah, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), serta diare.

Tak hanya itu, orangtua juga perlu memerhatikan siklus kencing si Kecil. Apabila anak mengalami sulit kencing yang ditandai dengan air seni berkurang atau tidak ada sama sekali, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan.

Baca juga:

The Latest