Seru Banget! Inilah Pola Asuh Vino G. Bastian Pada Putri Kecilnya
Papa milenial yang keren!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak perempuan menjadi sebuah hal yang menyenangkan bagi Vino G. Bastian. Sejak kehadiran anak perempuannya, Ia menemukan dunia baru dalam hidup.
Dalam menerapkan pola asuh, Vino dan Marsha Timothy begitu terbuka dengan kemajuan zaman. Dengan pendampingan, mereka tidak melarang anaknya yang masih berusia 4 tahun untuk menggunakan gadget.
Ada banyak hal seru lainnya dari kedekatan Vino dan Jizzy Pearl Bastian nih, Ma. Simak yuk wawancara kami dengan Vino G. Bastian beberapa waktu lalu. Siapa tahu bisa Mama terapkan dalam pola asuh anak mama.
Popmama.com: "Sebagai Ayah, cerita dong tentang serunya punya anak perempuan"
Vino G. Bastian: "Dari dulu gue memang selalu mengidamkan memiliki anak perempuan. Kalau laki-laki, gue udah tahu semua hal tentang kehidupan laki-laki. Namun, memiliki anak perempuan pastinya menjadi sebuah hal menarik. Gue jadi tahu, bagaimana kebiasaan anak perempuan, bagaimnaa cara mendadani dia, gue bisa tahu celoteh dan tingkah lakunya dia yang pastinya beda dari anak laki-laki. Cinta pertama seorang anak perempuan adalah bapaknya. Jadi buat gue, sangat senang ketika anak perempuan bisa menghabiskan banyak waktunya dengan gue."
Popmama.com: "Kegiatan seru yang dilakukan Vino bersama sang anak"
Vino G. Bastian: "Ketika bersama anak, gue merasa sedang menyelami dunianya dia, seperti dia lagi suka makeup, gue senang banget ketika gue jadi objeknya untuk didandaninya. Dan, dia bisa lama sekali dandani gue, dia pakein gue kuteks, sampai mengkepang rambut gue. Ini bukan kewajiban gue untuk bisa menemani dia dan masuk dalam kehidupan anak-anaknya. Bagi gue, ini adalah hak dari setiap bapak. Karena suatu saat ketika dia sudah besar, hak gue sebagai bapak dari anak perempuan akan menghilang. Ketika anak tumbuh besar, nggak akan ada lagi waktunya buat gue sebagai bapak menyelami kehidupan anak perempuan gue. Jadi, selama mereka masih anak-anak gue berharap bisa sangat dekat dengan anak gue."
Popmama.com: "Anak akan terus beranjak besar, apa harapan Vino ketika ia dewasa, misalnya ketika ia telah berusia 17 tahun"
Vino G. Bastian: "Gue nggak neko-neko sih, selama dia berkembang dengan baik dan ingat orangtuanya saja bagi gue itu sudah sangat luar biasa. Ok, saat ia berusia 17 tahun dia bisa bebas main bersama teman-temannya. Tapi gue berharap, meskipun begitu ia bisa rindu untuk pulang dan kembali bersama keluarganya. Saat ini, kalau diajak orangtuanya buat main ke luar, dia milih buat di rumah. Dan gue, berharap itu akan terus ada hingga ia telah tumbuh dewasa kelak. Gue ingin, dia akan terus mengingat hal-hal sederhana ketika kami sekeluarga berkumpul. One day, ketika ia besar, menjadi perempuan yang sukses, saat ia sudah menikah, dan punya anak, gue ingin ia tetap ingat untuk kembali ke rumah, rumah yang membesarkannya secara sederhana."
Pola Asuh yang Diterapkan Vino G. Bastian Pada Jizzy Pearl Bastian
1. Manfaatkan waktu yang dimiliki sebagai seorang bapak
Bagi Vino, waktu untuk anak itu bukan disempatkan melainkan sengaja diberikan dan dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Misalnya, gue selalu memberikan waktu untuk mengantar dia ke sekolah. Menurut gue ini sangat penting untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri anak. Anak akan lebih pede ketika ada orangtua yang mendampinginya saat ia dilepas ke lingkup sosial seperti sekolah," ungkap Vino.
Menurut penuturannya, ia pernah membaca sebuah informasi dimana didalmnya bilang kalau beberapa anak bisa nggak percaya diri dan pendidikannya bisa menurun hanya karena dia nggak pernah diantar orangtuanya ke sekolah.
"Dan ini gue rasain, dimana anak gue sempet pemalu kalau naik ke atas panggung, berbeda ketika gue lebih sering mengantarnya ke sekolah, dia jadi lebih bersemangat dan pede menujukkan bakatnya di hadapan banyak orang," tambah Vino saat diwawancarai oleh tim Popmama.com ketika ia berkunjung ke kantor IDN Media dalam rangka mempromosikan film Hoax beberapa waktu lalu.
2. Jangan larang anak untuk mengenal hal yang baru
"Gue juga nggak pernah melarangnya untuk mengenal suatu hal yang baru. Dengan pendamingan, gue selalu membiarkan dia untuk mengenal semua hal yang baru termasuk yang berbahaya baginya. Gue akan membiarkan ia mencoba hal tersebut. Misalnya, dia ingin loncat dari sesuatu yang tinggi, gue nggak akan melarangnya, tapi ketika ia jatuh dan dia sadar itu berbahaya, gue pun mengatakan kalau itu nggak bagus untuknya," kata Vino.
Vino mengatakan bahwa ia ingin mendidik anak bukan dengan cara yang kolot dimana anak nggak boleh ini nggak boleh itu, tapi ia ingin mendidik dalam bentuk action dimana dia akan tahu hukum sebab akibat dengan sendirinya.
3. Jangan memaksa anak untuk belajar
Dalam mendisiplinkan anak untuk belajar, Vino dan Marsha tidak pernah memaksanya untuk belajar.
"Gue nggak akan memaksanya untuk rajin membaca buku, misalnya. Gue dan Marsha akan mencontohkan kebiasaan senang membaca buku. Saat ia melihat hal ini, pastinya ia akan meniru apa yang dilakukan orangtuanya," kata Vino.
4. Membebaskan anak untuk membuka internet. Tapi...
"Perkembangan digital pastinya akan membuat anak penasaran buat buka internet. Jadi, gue nggak melarang dia untuk membuka internet. Namun, Tak dipungkiri kalau internet memang ada unsur negatifnya, tapi mau sampai kapan pun hal itu akan terus ada," kata Vino.
"Oleh sebab itu, meski gue membiarkan anak untuk membuka internet gue dan Marsha tetap mendampinginya agar saat ia mulai menemukan hal yang negatif, dia bisa bertanya kepada kita konten yang ia lihat. Sehingga kita bisa mengatakan bahwa yang ini tidak boleh dilihat oleh anak seusianya dan kitapun hatus pintar-pintar memberikan penjelasan pada anak alasan mengapa mereka tidak boleh membuka lagi konten tersebut," tambahnya.
5. Bukan dibatasi tapi diarahkan
Tentu, orangtua akan sangat khawatir jika anak 'kecanduan' bermain gadget. Namun, Vino dan Marsha tidak membatasi Jizzy untuk bermain dengan gadgetnya. Vino dan Marsha nggak mau anaknya gagap teknologi.
Namun, Vino dan Marsha sadar kalau terlalu lama membiarkan anaknya mengakses internet atau main games juga nggak baik bagi anaknya yang masih berusia 4 tahun.
"Untungnya, tanpa orangtua membatasi anak bermain gadget, ia sudah mengerti batasan waktu dalam bermain. Biasanya saat ia merasa lelah dan matanya sudah cape dia akan berhenti dengan sendirinya, dari sini gue atau Marsha akan bilang, cape kan kalau mainnya terlalu lama, terus karena gue pakai kacamata gue suka bilang kalau kelamaan di depan layar nanti harus pakai kacamata kayak aku. Dari pemahaman yang dilontarkan, Si Anak akan mulai mengerti, oh kalau main lama-lama bisa bikin lelah dan bisa pakai kacamata. Karena dia nggak mau kelelahan dan pakai kacamata, saat ia bermain gadget dia bisa membatasi dirinya sendiri," jelas Vino.
6. Jangan meremehkan kemampuan anak
"Dari pelajaran serta menurut beberapa sumber yang gue dapatkan, anak itu sebenarnya sangat pintar dalam mengelola dirinya sendiri. Penting sebagai orangtua untuk nggak underestimate kepada mereka dengan cara melarang ini itu yang justru membuatnya semakin penasaran dan bisa saja melakukan hal tersebut justru di belakang kita." kata Vino.
Vino menambahkan justru kadang-kadang banyak hal yang kita ajarkan pada anak, saat kita lupa dia yang akan mengingatkan. Misalnya, saat ingin tidur lupa mematikan lampu, anak yang akan mengingatkan untuk mematikan lampu. Jadi, dari kedisplinan yang kita tanamkan ke anak akan menjadi feedback yang sama pada kita.
"Anak adalah cerminan dari orangtuanya, jadi kalau kita ajarkan kebaikan, anak juga akan menularkannya pada kita ketika kita lupa. Sebaliknya, kalau kita mengajarkan hal yang nggak baik, bisa jadi timbal baliknya dia ke kita juga nggak akan baik juga," tutup Vino.
Keren ya Papa Vino? Mama mau ikut caranya mengasuh anak?