Kisah Pilu Evakuasi Gempa Turkiye-Suriah, Ribuan Anak-Anak Jadi Korban
Anak perempuan dan adiknya bertahan 17 jam tertimpa tembok rumah, berhasil selamat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turkiye dan Suriah kemungkinan telah membunuh ribuan anak. Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Unicef, James Elder dalam keterangan terbarunya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menginfokan bahwa jumlah total korban bisa melebihi angka 20.000 jiwa. Sebagai informasi, gempa dengan kekuatan serupa di wilayah tersebut pada tahun 1999 menewaskan sedikitnya 17.000 orang.
Gempa magnitudo 7,8 ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, kurang lebih pukul 04.00 waktu setempat. Wilayah pusat gempa itu sendiri adalah perbatasan kedua negara yang bertetangga ini
Para relawan dan regu penyelamat membagikan kisah pilu mereka mengevakuasi anak-anak korban gempa.
Ada video viral yang menunjukkan dua orang anak tertimpa reruntuhan rumah mereka, sang Kaka terlihat melindungi adiknya yang sudah pasrah dengan keadaan tubuh mereka tertimpa tembok rumah.
Berikut Popmama.com rangkum berita selengkapnya.
1. Unicef perkirakan korban anak-anak mencapai ribuan
Dari keterangan terbaru Unicef, ribuan anak-anak dan keluarga berisiko setelah dua gempa bumi dahsyat dan puluhan gempa susulan melanda Turkiye dan Suriah pada 6 Februari 2023.
Lebih dari 6.000 kematian telah dilaporkan secara total di Turkiye dan barat laut Suriah di mana jumlahnya diperkirakan akan bertambah per 6 Februari 2023. Ribuan rumah telah hancur, menggusur keluarga dan mendorong mereka bertahan hidup pada saat musim ketika suhu secara teratur turun di bawah titik beku.
Sejumlah sekolah, rumah sakit, fasilitas medis dan pendidikan telah rusak atau hancur akibat gempa yang berdampak besar pada anak-anak.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 pertama terjadi tepat setelah pukul 04:00 waktu setempat, ketika banyak anak dan keluarga sedang tidur di rumah. Lalu gempa berkekuatan magnitudo 7,5 terjadi di hari setelah.
“Gambaran yang kami lihat dari Suriah dan Turkiye sangat menyayat hati. Bahwa gempa awal terjadi pagi-pagi sekali, ketika banyak anak-anak tertidur lelap, membuatnya semakin berbahaya, dan gempa susulan membawa risiko yang berkelanjutan," ujar Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.
2. Evakuasi korban di Suriah berlomba waktu dan suhu dingin
Gempa yang melanda Turkiye-Suriah kemarin merupakan gempa paling kuat yang melanda wilayah tersebut hampir 100 tahun. Gempa tersebut terjadi pada waktu yang paling rentan bagi anak-anak dan keluarga yakni pagi buta.
Belum lagi suhu di sana saat itu sedang dingin. Bahkan salju dan hujan es sering turun di wilayah tersebut. Cerita para penyelamat yang mengevakuasi korban pasca gempa terjadi pun membuat mata dunia haru.
Di bawah guyuran salju dan cuaca dingin yang ekstrim, tim dan warga setempat berlomba dengan waktu menyusuri puing-puing mencari korban di beberapa lokasi padat penduduk.
Reuters membagikan sebuah video amatir yang memperlihatkan tim penyelamat tengah mengevakuasi seorang balita perempuan berusia satu tahun. Dengan tubuh yang penuh luka, balita berbaju putih tersebut tampak diselamatkan dari puing-puing bangunan yang runtuh di Azaz Suriah, setelah gempa susulan terus melanda Turkiye dan Suriah pada Senin.
3. Korban di Turkiye juga memprihatinkan saat mengevakuasi anak-anak dari reruntuhan
Momen dramatis juga terekam di kota Urfa Turki yang secara resmi dikenal sebagai Şanlıurfa. Beredar cuplikan video berdurasi enam detik yang dibagikan netizen Twitter dengan akun @ZiaUlla78414856.
Seorang laki-laki muncul dari lubang di tanah sambil membopong salah satu anak korban reruntuhan gempa. Dikutip dari The Christian Science Monitor, Muhammet Fatih Yavuz salah satu warga di kota Adana, Turki menceritakan ia mendengar teriakan minta tolong korban selamat dari bawah reruntuhan.
Teriakan itu terdengar setelah tiga bangunan di dekat rumahnya roboh pasca gempa besar melanda wilayahnya. Puluhan penduduk di ibu kota Damaskus Turki tampak berhamburan di jalanan, mereka berteriak membangunkan orang-orang yang masih tidur untuk segera mengevakuasi diri dengan meninggalkan bangunan yang ditinggalinya.
4. Potret seorang kakak yang melindungi adiknya saat tertimpa reruntuhan
Akun relawan Mohamad Safa di Twitter @mhdksafa membagikan foto seorang anak perempuan yang melindungi kepala adiknya dari puing bangunan rumah mereka. Tembok besar itu menimpa tubuhnya dan sang Adik yang masih balita.
Foto memilukan ini pun langsung mendapatkan reaksi pilu dari netizen. Anak perempuan itu melindungi adiknya selama kurang lebih 17 jam bertahan sebelum dilakukan evakuasi.
"Gadis berusia 7 tahun yang memegang tangannya di kepala adik laki-lakinya untuk melindunginya saat mereka berada di bawah puing-puing selama 17 jam telah berhasil dengan aman," tutur Mohamad Safa.
Bencana alam gempa bumi yang melanda Turkiye-Suriah sangat merusak. Semoga korban anak-anak dan keluarga bisa kuat menghadapi hal ini. Kita doakan ya, Ma.
Baca juga:
- WHO Prediksi Jumlah Korban Tewas Gempa Turkiye Bisa Tembus 20 Ribu
- Akibat Gempa Turkiye, Ada 3 Korban WNI Belum Bisa Dihubungi
- Gempa Bumi Dahsyat di Türkiye, Anak-Anak Berhasil Dievakuasi