Eksklusif: Sempat Jadi Mama Insecure, Wandha Dwiutari Terus Evaluasi Metode Parenting Bareng Suami
Bisa ditiru cara Wandha mengajarkan sang Anak untuk melabeli emosinya dengan baik
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua memiliki cara dan gaya mendidik anak mereka masing-masing. Begitupun dengan pasangan ini, Wandha Dwiutari dan Haidhar Wurjanto yang memiliki cara mereka sendiri untuk mengasuh Dilan Adnariz Wurjanto dan Adelea Rizhan Wurjanto.
Millennial Mama of the Month edisi September 2022 ini mengaku tak punya gaya parenting khusus untuk anak-anaknya. Ia dan suami lebih menerapkan trial and error soal pengasuhan dan parenting kepada mereka.
"Menurutku pengalaman, karena ada trial and error pas menerapkan. Kalau hasilnya tidak bagus, ya kami terapkan yang lain. Ilmu parenting itu tidak ada guide book-nya, kalau tidak cocok cari metode lain yang benar-benar pas," ujar Wandha secara eksklusif.
Berikut Popmama.com rangkum cerita soal cara mendidik Wandha dan Haidhar kepada dua anak mereka.
1. Wandha Dwiutari dulu mama yang insecure dengan gaya parentingnya
Sebagai mama dan papa pastinya ingin memberikan yang terbaik kepada anak mereka. Oleh karena itu, Wandha dan Haidhar berusaha menjadi orangtua terbaik untuk Masdil si Sulung dan Adel, adiknya.
Masih terus belajar menjadi orangtua, news anchor kelahiran Bogor ini mengaku dulu ia sangat insecure. Apalagi jika ditanya atau disinggung soal gaya parenting. Dulu Wandha tak membiarkan sang Anak bereksplorasi sebebas sekarang.
"Awalnya saya adalah mama yang serba insecure, banget malah. Kemudian saya belajar itu kurang tepat, karena tidak membiarkan anak eksplorasi dengan bebas. Kotor-kotor dikit duh gemes banget, terus pas belajar pakai sumpit mi-nya dimana-dimana kayak ingin benerin, tapi nggak boleh," tuturnya.
2. Cara Wandha Dwiutari tidak memaksakan ego untuk menuntut anak
Karena ingin memberikan yang terbaik untuk anak, ada beberapa orangtua memaksakan mengikut sertakan anak-anaknya dalam berbagai kegiatan. Di mana dari banyak aktivitas itu belum tentu anak menyukainya dengan tulus.
Wandha sendiri sebagai anak dulu pernah punya pengalaman 'terpaksa' itu. Oleh karenanya saat memiliki anak ia sudah belajar soal menahan ego ini. Karena ia tidak mau sang Anak merasa dipaksa atau terpaksa menjalani segala kegiatan di masa balitanya.
"Dulu papaku nuntut, saya merasa cukup tertekan. Jadi saya tidak mau menerapkan hal itu ke anak. Tegas harus, tetapi jangan memaksakan. Memang saya jadi bisa banyak hal, tetapi jatuhnya seperti tidak ikhlas. Sekarang, aku memang kenalkan banyak hal dari kecil tetapi kalau dia tidak suka ya sudah," ucapnya.
3. Perjalanan Wandha dan suami menemukan cara parenting yang tepat
Tak ada sekolah khusus untuk menjadi orangtua yang baik. Oleh karenanya, Wandha dan Haidhar tak pernah berhenti untuk belajar hingga kini. Apalagi mengikuti anak mereka bertumbuh dewasa, pengetahuan menjadi orangtua dalam mendidik anak pun harusnya terus bertambah.
"Kami semangat sekali soal belajar parenting. Haidhar semangat ikut webinar, kalau saya sendiri lebih suka berdasarkan pengalaman. Soal gaya parenting ini kami komunikasikan sebelum tidur lewat pillow talk. Kalau saya punya referensi yang bagus ditunjukan ke dia. Apalagi kalau sejalan dengan pengalaman kami," tuturnya.
Soal perjalanan keduanya menemukan cara parenting yang tepat pun tak bisa mudah. Sekalipun sudah menikah dan punya anak selama 5 tahun ke belakang, banyak hal yang keduanya mesti belajar sebagai orangtua.
"Setiap anak punya penerimaan masing-masing, jadi terapkan saja satu-satu. Saya sendiri pun tidak tahu spesifiknya harus seperti apa. Kalau memang cocok, anak juga akan menunjukkan ketertarikan dan rasa nyaman dengan cara pengasuhan orangtuanya," pungkas Wandha.
4. Meski sibuk, Wandha dan suami selalu bisa bonding setiap hari dengan anak
Kata siapa bonding dengan anak hanya bisa dilakukan saat liburan atau jalan-jalan weekend saja? Menurut Wandha dan Haidhar, bonding bisa dilakukan dengan cara sederhana di kegiatan sehari-hari yang anak lakukan.
"Saya percaya karena bonding dengan anak itu memang orangtua harus terjun langsung. Saya misalnya ketika di rumah, minimal ikut memandikan atau makan bareng. Itu jadi cara bonding sendiri yang sederhana, dimulai dari hal-hal kecil," ucap Wandha.
Orangtua hebat ini juga mengaku punya cara tersendiri untuk membantu anak melabeli emosinya. Misalnya, saat mengajari si Sulung, Masdil untuk tahu apa itu marah dan kecewa dengan cara 'sebab dan alasan'.
"Misalnya dengan kakeknya laki-laki jangan nangis. Ketika saya mendengar itu, bilang ke dia boleh kok nangis 'tapi', jadi ada why dan reason-nya. Benar-benar saya jelasin detail dengan bahasa mereka. Anak tumbuh menjadi pribadi yang berempati dan mandiri," pungkasnya.
Wah, cara parenting Wandha dan suaminya ini bisa diterapkan juga di rumah dengan anak-anak lho. Kembali lagi seperti prinsip perempuan kelahiran tahun 1992, menjadi orangtua tidak ada sekolahnya.
Sehingga sebagai orangtua memang akan terus belajar, seiring bertambahnya umur anak. Pasti ada yang salah, pasti ada yang kurang cocok saat mengasuh anak. Jalani saja, apresiasi setiap hal yang sudah kita lalui selama ini.
Millennial Mama of the Month Edisi September 2022: Wandha Dwiutari
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Ediarti
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Michael Andrew P.
Videographer - Iqbal Pratama, Krisnaji Iswandi
Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist & Hair Do - Kay Mori
Wandha’s outfit - Uniqlo x MARNI Collection
Dilan’s outfit - KYDS
Adel’s outfit - Mothercare
Location - IDN Picture
Baca juga:
- Eksklusif: Mendukung Karier Wandha Dwiutari, Haidhar Bos Esteh Bantu Urus Anak saat Tak Ada Pengasuh
- Eksklusif: Perbedaan Mengasuh Anak Laki-Laki dan Perempuan yang Dirasakan Wandha Dwiutari
- Eksklusif: Ketakutan Wandha Dwiutari Kehilangan Masa-Masa Emas Anak karena Menjadi Working Mom