Cara Mengajari Anak agar Tidak Suka Memukul
Mama tidak boleh mewajari sikap anak yang suka memukul loh!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, Mama tentunya tidak ingin si Kecil memiliki kebiasaan yang buruk seperti suka memukul. Melihat anak memukul saat ia kesal atau marah tentu bisa membuat cemas. Perilaku ini sering kali muncul karena anak belum tahu cara mengekspresikan emosinya dengan tepat.
Namun, Mama tidak perlu khawatir. Mengajari anak agar tidak suka memukul adalah bagian dari proses belajar yang wajar. Dengan pendekatan yang penuh kasih dan kesabaran, Mama dan Papa bisa membantu anak memahami cara mengelola emosi dan berperilaku lebih baik.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang cara mengajari anak agar tidak suka memukul yang dikutip dari Dokter Spesialis Anak Dr. Dimple Nagrani, Sp.A pada unggahan di akun Instagram pribadinya @happykids_id.
1. Jangan memaklumi kebiasaannya
Saat anak mulai memunculkan kebiasaan memukul, penting untuk tidak memaklumi atau menganggap hal itu sebagai perilaku yang bisa diterima meskipun mereka bermaksudduntuk bercanda. Jika kebiasaan memukul dibiarkan, anak akan merasa bahwa perilaku tersebut adalah cara yang sah untuk menyelesaikan masalah atau mengungkapkan perasaan.
Sebagai orangtua, Mama perlu bersikap tegas dan menjelaskan bahwa memukul adalah perilaku yang tidak baik dan tidak boleh dilakukan, apapun alasannya. Tanpa penegasan yang konsisten, anak akan kesulitan memahami batasan yang sehat.
2. Beri aturan yang jelas
Anak-anak, terutama yang masih kecil, belum mampu memahami konsep yang rumit. Oleh karena itu, penting untuk memberikan aturan yang jelas dan sederhana. Hindari penjelasan yang membingungkan atau ambigu.
Jika anak memukul, beri tahu dengan tegas bahwa memukul itu salah. Misalnya, "Memukul teman itu tidak baik. Kamu bisa bicara atau minta bantuan jika kamu marah." Instruksi yang langsung dan jelas akan membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka.
3. Ajarkan cara menyampaikan emosi dengan kata-kata
Banyak anak yang memukul karena mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan mereka dengan benar. Ketika anak merasa marah atau frustasi, mereka mungkin merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan tersebut dengan kata-kata.
Mama bisa mengajari si Kecil untuk menyampaikan perasaan mereka dengan cara yang lebih positif, seperti "Aku marah," "Aku kesal," atau "Aku tidak suka itu." Latihan ini bisa dimulai sejak usia dini dengan sering berbicara tentang perasaan dan mengenalkan kosakata emosi yang tepat. Dengan cara ini, anak akan mulai terbiasa mengungkapkan perasaannya tanpa harus memukul.
4. Berikan alternatif
Terkadang anak memukul karena mereka merasa tidak memiliki pilihan lain untuk menyelesaikan konflik atau mendapatkan perhatian. Oleh karena itu, penting untuk memberikan alternatif perilaku yang lebih positif. Misalnya, jika anak merasa marah, ajarkan mereka untuk mengambil napas dalam-dalam atau pergi ke tempat yang tenang untuk menenangkan diri.
Jika mereka sedang berdebat dengan teman, ajarkan cara berbicara dengan sopan untuk menyelesaikan masalah. Dengan memberikan pilihan lain yang lebih baik, anak akan tahu bahwa ada cara yang lebih sehat untuk mengekspresikan perasaan mereka.
5. Sering berikan pujian
Setelah anak menunjukkan perilaku yang baik, seperti berbicara ketika mereka marah atau menyelesaikan konflik dengan cara yang baik, berikan pujian. Sehingga, akan membantu anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk terus berperilaku baik.
Misalnya, jika anak berhasil berbicara dengan teman yang membuatnya kesal tanpa memukul, beri pujian seperti, "Wah, bagus sekali kamu bisa berbicara dengan baik ketika kamu marah! Mama bangga." Pujian seperti ini akan memperkuat kebiasaan positif dan memberi anak rasa percaya diri.
Itulah informasi tentang cara mengajari anak agar tidak suka memukul. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, anak akan lebih mudah memahami perilaku yang tidak boleh dilakukan dan bagaimana cara menyampaikan perasaan dengan cara yang lebih positif. Kesabaran dan perhatian dari Mama sangat penting dalam membantu anak berkembang dengan baik.
Baca juga:
- Cara Cegah Stunting Anak 1-5 Tahun, Kenali Pencegahan ABCDE!
- Perkembangan Kognitif Anak yang Penting untuk Mama Pahami
- Benarkah Pijat Telinga Bisa Mengatasi Speech Delay? Ketahui Faktanya!