TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kapan Anak-Anak Sudah Mulai Bisa Berbohong?

Mama pasti resah saat mengatahui si Kecil sudah mulai bisa berbohong

Pexels/RODNAE Productions

Sebagai orangtua, ketika Mama mendapati si Kecil yang mulai berbohong bisa menjadi pengalaman yang sangat mengejutkan. Pastinya, Mama akan bertanya-tanya kenapa ia sudah mulai bisa berbohong, atau siapa yang mengajarinya untuk berbohong. Namun, penting untuk memahami bahwa kebohongan pada anak sebenarnya adalah bagian dari proses tumbuh kembang mereka.

Pada usia tertentu, anak-anak mulai menyadari bahwa kata-kata yang mereka ucapkan dapat mempengaruhi reaksi orang di sekitar mereka, dan mereka mungkin bereksperimen dengan kebohongan yang dengan sengaja mereka ucapkan. Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang kapan anak-anak sudah mulai bisa berbohong?. Simak informasinya di bawah ini.

1. Sejak usia berapa anak mulai bisa berbohong?

Freepik/bearfotos

Dalam sebuah unggahan pada akun Instagram @citra_amelinda milik Dokter Spesialis Anak dr. Citra, SpA, IBCLC, MKes menjelaskan, seorang anak yang sudah berusia 3 tahun sudah dapat menyadari bahwa orangtuanya tidak dapat membaca pikiran mereka. Dan seiring bertambahnya usia, mereka akan semakin pandai untuk menyesuaikan ekspresi wajah dan nada suaranya dengan apa yang sedang mereka katakan. Dan mereka akan mulai dapat berbohong di usia 4-6 tahun.

2. Mengapa anak berbohong?

Freepik/karlyukav

Tak bisa dipungkiri, berbohong memang merupakan perbuatan yang tidak baik. Namun, sebelum memutuskan untuk memarahi apalagi menghukum mereka, Mama harus mengetahui alasan mengapa mereka sampai berbohong terlebih dahulu, seperti:

Menutupi Sesuatu Agar Tidak Dimarahi

Salah satu alasan paling umum mengapa anak-anak berbohong adalah untuk menghindari hukuman atau teguran. Ketika anak melakukan sesuatu yang mereka tahu tidak disukai oleh orangtua atau melanggar aturan, mereka mungkin memilih untuk berbohong agar tidak dimarahi. Contohnya jika si Kecil tidak sengaja memecahkan vas mungkin akan mengatakan bahwa temannya lah yang melakukan hal tersebut untuk menghindari hukuman. 

Bereksperimen Ingin Melihat Respon Orangtuanya pada Hal Tertentu

Pada tahap tertentu dalam perkembangan, anak-anak sering bereksperimen dengan kebohongan untuk melihat reaksi orang tua atau orang dewasa di sekitar mereka. Hal ini biasanya terjadi pada usia di mana kemampuan berpikir mereka mulai berkembang. Misalnya ketita si Kecil berkata bahwa mereka melihat monster di bawah tempat tidurnya hanya untuk melihat bagaimana Mama dan Papanya akan merespons, bukan karena mereka benar-benar ingin berbohong.

Mendapatkan Sesuatu yang Mereka Inginkan

Kebohongan juga sering digunakan sebagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan oleh anak, terutama jika mereka merasa bahwa cara jujur tidak akan memberikan hasil yang sama. Misalnya ketika mereka mungkin berbohong dengan mengatakan bahwa mereka sudah menyelesaikan PR agar bisa bermain video game atau keluar bermain dengan teman-temannya.

Menghindari Menyakiti Perasaan Orangtuanya

Di sisi lain, beberapa anak berbohong bukan karena mereka ingin menghindari hukuman atau mendapatkan sesuatu, melainkan karena mereka tidak ingin membuat orang tua mereka merasa kecewa atau sedih. Anak-anak, terutama yang lebih sensitif, mungkin berbohong tentang perasaan mereka sendiri atau tentang situasi tertentu agar menjaga perasaan orang tua mereka. Misalnya ketika si Kecil mungkin mengatakan bahwa mereka menyukai hadiah yang sebenarnya tidak mereka sukai, hanya karena tidak ingin membuat orang tuanya kecewa.

Menarik Perhatian

Beberapa anak juga berbohong untuk menarik perhatian orang di sekitarnya, terutama jika mereka merasa diabaikan atau kurang mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan. Misalnya ketika si Kecil mengatakan bahwa mereka memenangkan lomba yang sebenarnya tidak pernah ia ikuti, dengan harapan mendapatkan pujian atau perhatian dari orangtuanya.

3. Apa yang harus dilakukan?

Freepik/freepik

Setelah mengetahui penyebab mengapa si Kecil berbohong, sebagai orangtua tentunya Mama harus tetap membimbingnya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:

Jelaskan Tentang Dampak Berbohong

Mama dapat menjelaskan pada si Kecil tentang apa yang Mama rasakan ketika mengetahui ia sedang berbohong, dampak dari berbohong seperti ia akan menjadi anak yang tidak dipercaya. Berikan solusi yang lebih baik misalnya ketika anak berbohong tentang nilai ujiannya, Mama dapat mengatakan bahwa ia hanya perlu belajar lebih rajin agarrlai ujiannya tidak jelek.

Berikan Waktu untuk Menjawab dengan Jujur Tanpa Paksaan

Mama dapat meminta si Kecil untuk memberitahu semua yang ia rasakan dengan jujur, tetapi dengan tidak memaksa. Mama juga dapat memastikan bahwa Mama tidak akan marah jika ia berkata dengan jujur.

Jangan Menyebut Anak Pembohong

Mama tidak boleh sampai menyebut dan melabeli si Kecil dengan sebutan seperti 'tukang bohong' atau 'dasar anak pembohong'. Hal tersebut bisa membuat anak menganggap dirinya sangat buruk, dan justru akan menciptakan pola berbohong yang berkelanjutan.

Itulah informasi seputar kapan anak-anak sudah mulai bisa berbohong?. Setiap anak memiliki alasan yang berbeda saat mereka memilih untuk berbohong. Mama harus dapat memberikan bimbingan dan kesempatan untuk anak belajar tentang betapa pentingnya kejujuran, tanpa menggunakan hukuman berlebihan yang bisa membuat mereka semakin sering berbohong.

Baca juga:

The Latest