Playdate Inklusif dalam Mendukung Kesetaraan untuk Semua Anak
Playdate ini digelar dalam merayakan Hari Down Syndrome Sedunia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam merayakan Hari Down Syndrome Dunia. Brand skincare anak Loluna bersama tempat bermain anak Buumi adakan playdate spesial bertema "This is Who I Am" di Buumi Playscape, Pacific Place Mall.
Tema ini dirancang untuk semua anak baik anak-anak penyandang down syndrome dan anak-anak lainnya, dengan tujuan menerima setiap individu anak yang unik. Acara ini juga mengundang Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS).
Seperti apa informasi lengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkumnya lebih lanjut.
1. Sebagai jawaban dari orangtua yang khawatir ajak anaknya ke playdate umum
Playdate inklusif ini sangat menjawab kekhawatiran orangtua dari anak-anak penyandang down syndrome ketika ingin mengajak anak-anaknya ke acara playdate umum. Yulia, sebagai orangtua dan salah satu anggota dari POTADS mengungkapkan kekhawatirannya.
"Sebagai ibu dengan anak down syndrome, masih terdapat rasa khawatir untuk membawa anak saya ke acara playdate umum. Takut tidak bisa berbaur, atau takut menyulitkan anak-anak lainnya." Katanya.
2. Keluarga dengan anak down syndrome perlu dukungan
Paramita Indraswari, Psikolog Pendidikan, menekankan bahwa keluarga dengan anak down syndrome perlu diberikan dukungan, salah satunya melalui akses untuk dapat berbaur di masyarakat.
Loluna sebagai brand skincare anak bersama Buumi juga memberikan komitmennya dalam mendukung kesetaraan untuk semua anak, termasuk anak penyandang down syndrome, dengan mengadakan playdate inklusif, yang memberikan fasilitas penunjang kebutuhan bermain bagi semua anak.
"Sebagai brand keluarga, komitmen kami tidak hanya memberikan perawatan kulit bayi accessible untuk semua keluarga Indonesia, tetapi menjunjung tinggi nilai inklusif bahwa setiap anak itu spesial. Sama seperti anak penyandang down syndrome , saya yakin bahwa setiap dari mereka pun sangat spesial." Ungkap Bianca Belnadia, Co-Founder & CEO Loluna.
3. Stigma negatif masyarakat harus diubah
Fakta menunjukkan bahwa di Indonesia, kurang dari 10% sekolah dapat melayani anak-anak dengan disabilitas, termasuk penyandang down syndrome. Hal ini menyebabkan timbulnya stigma negatif di masyarakat. Dengan adanya akses yang memadai, seharusnya dapat menciptakan kesetaraan dan merubah persepsi masyarakat terhadap mereka.
Eliza Octavianti Rogi, Ketua Umum POTADS, menekankan pentingnya inklusivitas dan kesadaran, khususnya dalam mengubah pandangan negatif terhadap down syndrome. Pesan utama Hari Down Syndrome Sedunia tahun ini adalah "End The Stereotypes". Melalui playdate inklusif ini, masyarakat dapat lebih dekat dengan anak-anak down syndrome, sehingga membuka akses bagi interaksi langsung dan perlahan mengubah persepsi yang ada.
Itulah informasi tentang playdate inklusif dalam mendukung kesetaraan untuk semua anak. Kesetaraan setiap anak merupakan hal-hal yang sangat penting, termasuk untuk anak-anak penyandang down syndrome. Semoga acara playdate inklusif ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk membuat acara-acara serupa yang dapat mendukung kesetaraan semua anak.
Baca juga:
- Begini Cara Mendeteksi Down Syndrome pada Janin Melalui USG
- 12 Ciri-Ciri Down Syndrome pada Bayi yang Mudah Dikenali
- Cerita Nadya Shavira, Kreator TikTok yang Punya Bayi Down Syndrome