Waspada Adenoid Membesar pada Anak, Dapat Sebabkan Berbagai Penyakit
Adenoid memiliki peran yang penting dalam menjaga kekebalan tubuh
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adenoid adalah jaringan kecil pada belakang hidung dan berperan penting untuk menjaga kekebalan tubuh, terutama pada anak-anak. Karena adenoid menjadi garda terdepan dalam melawan infeksi karena bertugas untuk menangkap bakteri dan virus yang masuk melalui hidung.
Namun, seiring waktu dan disertai pola hidup yang tidak tepat adenoid dapat membesar. Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Seperti kesulitan bernapas, peradangan tenggorokan, dan masih banyak yang lainnya. Oleh karena itu, kesehatan adenoid harus dijaga sejak usia dini.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi mengenai waspada adenoid membesar pada anak. Sehingga, Mama dapat mengenali gejala, penyebab, serta cara mengobatinya. Simak informasinya di bawah ini.
1. Penyebab adenoid membesar
Adenoid yang membesar umumnya terjadi pada anak di usia 3-5 tahun. Mengutip dari akun Instagram pribadi Dokter Spesialis Anak dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A @iansuteja, adenoid sendiri adalah bentuk dari tonsil yang ada di dalam hidung yang tidak dapat dilihat tanpa bantuan alat endoskopi. Adenoid bisa membesar karena berbagai faktor seperti halnya paparan alergi terus menerus dan bakat atopi.
Pembesaran adenoid juga biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti Adenovirus, rhinovirus, virus Epstein–Barr (EBV), dan Coronavirus. Serta infeksi bakteri seperti Haemophilus influenza, Corynebacterium diphteriae, atau Staphylococcus aureus. Kelenjar adenoid yang sedang melawan infeksi akan membesar dan biasanya akan kembali ke ukuran normal bila infeksi sudah mereda.
Namun, adenoid juga dapat membesar tanpa terjadinya infeksi pada hidung, atau tetap dapat membesar meskipun infeksi tersebut sudah hilang. Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan pembesaran adenoid adalah alergi pada hidung dan tenggorokan, asam lambung, sinus, kanker kelenjar getah bening, dan infeksi HIV.
Selain itu, adenoid yang membesar juga dapat semakin parah ketika si Kecil terpapar polusi udara, ataupun memiliki riwayat penyakit asma.
2. Gejala ketika adenoid membesar
Mengutip dari laman Kids Health Ketika anak mengalami adenoid yang membesar, mungkin akan mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut:
- Mengalami kesulitan bernapas melalui hidung. Dan bernapas melalui mulut sehingga dapat menyebabkan bibir dan mulutnya kering.
- Berbicara seolah-olah hidungnya terjepit.
- Bau mulut.
- Berhenti bernapas selama beberapa detik saat tidur atau sleep apnea, dan dapat menyebabkan kualitas tidurnya terganggu.
- Mengalami infeksi hidung atau sinus yang sering atau kronis.
- Mengalami infeksi telinga.
Selain itu, pembesaran adenoid yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan masalah yang serius. Seperti infeksi telinga kronis, gangguan pendengaran,serta terjadinya gangguan tumbuh kembang anak.
3. Pengobatan adenoid yang membesar
Ketika Mama mendapati anak dengan gejala-gejala tersebut saat adenoidnya membesar. Maka sebaiknya Mama segera berkonsultasi pada dokter spesialis THT. Pemeriksaan perlu dilakukan sedini mungkin untuk mendeteksi penyebab kemunculan gejala tersebut, terutama bila ada keluhan sakit telinga.
Untuk mendiagnosis pembesaran adenoid, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar keluhan yang dialami dan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Seperti pemeriksaan fisik, tes darah, pemeriksaan bagian dalam hidung (nasopharyngoscopy), dan pemindaian dengan CT scan atau foto Rontgen.
Dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasi pembesaran adenoid akibat infeksi bakteri. Jika pembesaran adenoid disebabkan oleh reaksi alergi, dokter dapat memberikan obat-obatan kortikosteroid. Obat-obatan tersebut tersedia dalam bentuk obat semprot hidung atau obat minum.
Sementara itu, pembesaran adenoid akibat penyakit asam lambung dapat diatasi dengan konsumsi obat penurun asam lambung dan pola makan sehat.
Jika gejala makin memburuk dan tidak dapat diredakan dengan obat-obatan, dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat kelenjar adenoid. Operasi pengangkatan adenoid atau adenoidektomi dapat dilakukan pada anak-anak usia 1 tahun ke atas. Pengangkatan adenoid ini tidak akan memengaruhi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
4. Cara mencegah adenoid membesar
Untuk mencegah adenoid anak membesar, Mama dan Papa bisa melakukan beberapa langkah berikut yang membantu menjaga kesehatan saluran pernapasan anak.
Jaga Kebersihan Tangan dan Wajah Anak
Mengajarkan anak untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama setelah bermain di luar, sebelum makan, atau setelah bersin, sangat penting untuk mencegah penyebaran kuman. Kebiasaan ini dapat membantu mengurangi risiko infeksi pada saluran pernapasan yang bisa memicu peradangan adenoid. Bersihkan wajah anak secara teratur juga untuk memastikan tidak ada kuman yang masuk melalui hidung.
Hindari Paparan Asap Rokok
Asap rokok mengandung banyak zat beracun yang dapat mengiritasi saluran pernapasan anak dan meningkatkan risiko peradangan. Pastikan anak tidak berada di sekitar perokok, baik di rumah maupun di tempat umum. Jika ada anggota keluarga yang merokok, usahakan mereka merokok di luar rumah atau, lebih baik lagi, berhenti merokok demi kesehatan seluruh keluarga.
Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh Anak
Makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, stroberi, dan brokoli, serta makanan yang mengandung zinc, seperti daging, biji-bijian, dan kacang-kacangan, sangat bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh anak. Dengan sistem kekebalan yang kuat, tubuh anak akan lebih mampu melawan bakteri dan virus yang berpotensi menyebabkan infeksi pada adenoid.
Hindari Alergen
Jika anak memiliki alergi tertentu, seperti debu, bulu hewan peliharaan, atau serbuk sari, cobalah untuk meminimalkan kontak dengan pemicu alergi tersebut. Gunakan pembersih udara di kamar anak, bersihkan rumah secara rutin, dan gunakan sprei serta tirai yang tahan debu. Menghindari alergen akan membantu mengurangi risiko peradangan dan pembengkakan adenoid yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Atasi Infeksi Secara Cepat
Jika anak mulai menunjukkan gejala infeksi, seperti pilek atau sakit tenggorokan, segera lakukan tindakan yang diperlukan. Berikan anak cukup istirahat, banyak minum air putih, dan pertimbangkan penggunaan obat sesuai petunjuk dokter jika perlu. Mencegah infeksi berkembang lebih parah akan membantu mencegah peradangan pada adenoid dan jaringan lain di saluran pernapasan.
Pastikan Anak Mendapat Istirahat yang Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. Pastikan anak tidur sesuai kebutuhan usianya, sekitar 9-11 jam setiap malam, agar tubuhnya bisa pulih dan bekerja optimal melawan infeksi. Jadwal tidur yang teratur juga membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan, sehingga anak tidak mudah terkena infeksi yang bisa memengaruhi adenoid.
Itulah informasi tentang waspada adenoid membesar pada anak. Dengan menjaga kebiasaan sehat ini, Mama dan Papa dapat membantu menjaga kesehatan adenoid anak dan mengurangi risiko pembesaran.
Baca juga:
- Cuci Hidung Anak: Cara Melakukan, Manfaat, dan Efek Samping
- Coba Tenang ya, Ini 5 Cara Mengeluarkan Benda Asing dari Hidung Anak
- Waspadai 9 Gangguan pada Hidung yang Bisa Memengaruhi Indra Penciuman